“Ajar kami menghitung hari-hari kami sedemikian hingga kami beroleh hati yang bijaksana “ Masmur 90 : 12
Orang tanpa harapan adalah orang yang tanpa masa depan. Apakah ada harapan di hati kita ? Pengenalan akan Kristus dan kekayaanNya memberikan dasar yang teguh untuk berharap :
Karena :
1. Roma 15 : 13 “semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan “
2. Kolose 1 : 27 “Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulyanya rahasia itu diantara bangsa-bangsa lain, yaitu Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan dan kemulyaan “
Besuk kita masuk tahun baru 1 Januari 2018 kita tidak tahu apa yang akan terjadi besuk, masihkah kita punya pengharapan ? Setiap orang menerima Tahun baru dengan harapan baru, beberapa hari sebelumnya orang-orang mempersiapkan diri untuk menyambut tahun baru. Mereka menganggap tahun baru ini tidak seperti tahun lampau, tetapi sebenarnya sama saja; apa yang ditulis DR David Choi Kwang Shik ; tahun 2006 “ sebenarnya tidak ada perbedaan mengenai tahun baru, manusia sendiri menentukan masa dan memberi makna tertentu meskipun itu merupakan kebiasaan manusia , kita menerima saja toh meskipun ada alasan untuk menolak “
Kita juga menyambut Tahun baru ini dengan penuh pengharapan, ada satu keputusan yang harus saya lakukan sesuai dengan rujukan Mazmur 90 : 12 “ Ajar kami menghitung hari-hari kami sedemikian hingga beroleh hati yang bijaksana “
Menurut stanley M. Horton ; 1991 dapat di pahami :
1. Hari-hari dibumi paling lama 70-80 tahun lewat dari itu penderitaan adalah jangka yang pendek di bandingkan hidup pada masa kekekalan kita harus memohon kepada Tuhan singkatnya hidup ini supaya kita dapat mempersembahkan hati yang bijaksana kepada Allah dalam memanfaatkan setiap hari yang di berikan Tuhan kepada kita .
2. Hidup ini harus menjadi persiapan untuk hidup di surga dan kita harus dapat mengambil sebuah keputusan apa yang Allah ingin capai bagi diriNya ( standarnya Tuhan dari kata “Tamin“) tentang keluarga kita, pelayanan kita, pengabdian kita kepada Allah, pekerjaan, karier, dll yang Allah akan nilai. dalam hal ini kita memohon supaya kita memperoleh hati yang bijaksana .
3. Hidup yang berkenan dan rasa takut akan Tuhan . (PS)
No comments:
Post a Comment