TELADAN DALAM BERBUAT BAIK ( 5)

Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu
(Titus 2:7)

Apa yang di tulis oleh Rasul Paulus kepada Titus (salah seorang pembantu mudanya/anak rohaninya dalam pelayanan di daerah Kreta (nama tempat terletak di barat daya Asia kecil  kecil di laut tengah) antara pemenjaraan Paulus yang pertama dengan yang kedua, Paulus menugaskan kepada  Titus untuk meneruskan pelayanannya di Kreta sedangkan Paulus sendiri sedang melanjutkan  pelayanan di Makedonia tidak lama sesudah peristiwa itu Paulus menuliskan surat ini kepada Titus. Sesuai apa yang telah di tulis di pasal 2 (dua) ayat 7 (tujuh) mengenai keteladanan hidup sebagai seorang yang percaya kepada Kristus.
Pemahaman mengenai keteladanan dapat di jelaskan “suatu tindakan, perbuatan yang dapat ditiru” KBBI . Teladan juga dapat di pahami dari kata “tupos” Yun, yang berarti model, gambar, ideal atau pola ‘ dalam konteks ini yang dapat di tiru atau di teladani merupakan sebuah sikap, perbuatan, moralitas bahkan spiritualitas atau kerohanian. 

Dalam hal ini dapat di ringkas menjadi 2 ( dua ) bagian  yaitu Moral dan Rohani.
a. Moral dapat di pahami mengenai kelakuan dan tindakan baik maupun buruk  (KBBI). Yang berhubungan dengan fisik, perilaku bahkan sikap dan perbuatan.
b. Rohani segala sesuatu yang berhubungan dengan Roh dalam hal ini berbicara mengenai spiritualitas, sikap hati komunikasi dengan Tuhan, dll.
Perbuatan baik  dapat dapat di pahami suatu tindakan yang dapat dilakukan berstandar kebenaran dalam hal ini konteksnya adalah kebenaran firman.

Bagaimana dapat menjadi teladan dalam perbuatan baik ?
I. Berbuat baik (Matius 25 : 21) “ ...baik sekali perbuatanmu...” dalam kontek ini seseorang yang memiliki kesetiaan, ketekunan bahkan tanggung jawab dalam mengembangkan talenta yang Tuhan berikan kepada kita sebagai orang percaya sehingga dapat di percayai untuk di beri tanggung jawab yang lebih besar
II. Sikap dan perbuatan (1 Timotius 4 :12 ) “...perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan kesucianmu..” dalam hal ini pengajaran Paulus kepada Timotius untuk menjadi teladan dalam perkataan ucapan karena apa yang kita katakan keluar dari hati, dalam tingkah laku berbicara mengenai sebuah tindakan yang dapat di lihat dan berdampak pada kehidupan di sekitarnya, teladan dalam kasih dalam hal ini kasih terhadap Tuhan dan sesama, kesetiaan, setia kepada Tuhan dan kesucian dapat di artikan hidup kudus yang selalu menjaga dalam kekudusan yang berarti tidak mau kompromi dengan dosa.

Oleh karena itu kita sebagai anak-anak Tuhan hendaklah kita menjadi teladan dalam hidup kita baik secara moral, etika, sikap bahkan perbuatan kita yang berdasarkan hidup secara rohani yang bercermin pada keyakinan iman kepada Kristus Yesus .
Yakinlah dan percayalah jika hidup kita dapat menjadi teladan maka kita akan menjadi garam dan terang bahkan berkat bagi dunia ini, maka nama Tuhan di permulyakan dan banyak orang yang akan menjadi percaya kepada Kristus. (PS)

TELADAN DALAM BERBUAT BAIK (4)


Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,(Titus 2:7)

Teladan adalah sesuatu yang patut ditiru. Diri kita bisa menjadi contoh, inspirasi, pembelajaran bagi orang lain. Saat kita mau jadi teladan maka apa yang kita lakukan harus lebih atau diatas rata-rata apa yang orang lain biasa lakukan. Perbuatab baik yang kita lakukan harus lebih baik, lebih intensif, bahkan lebih tepat sasaran, artinya menghidai hal yang sia-sia dalam berbuat baik.

TELADAN - RAJIN BERBUAT BAIK Tit 2:14  yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. Kemalasan seringkali membuat kita menjadi sulit untuk berbuat baik, terlalu fokus kepada hal-hal yang sia-sia sehingga berbuat baik seringkali terabaikan. Biarlah kita senantiasa menit dalam kehidupan kita terus berbuat baik.

TELADAN – TIDAK LUPA BERBUAT BAIK  Ibr 13:16  Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah. Firman Tuhan dan Roh Kudus selalu menemani hati dalam pikiran dan hati kita untuk mengingat kehendak Tuhan dalam berbuat baik, dan tidak pernah melupakannya. Hal-hal dunia harus diwaspadai sebab sangat mudah mempengaruhi pikiran kita untuk tidak  berbuat baik.

TELADAN – LEBIH BAIK MENDERITA BERBUAT BAIK 1Ptr 3:17  Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat. Berbuat baik itu tidak mudah. Sebab  seringkali kita harus mengalah demi orang lain, kita harus menderita demi perbuatan baik, kita harus dirugikan bahkan banyak berkorban untuk kehendak Tuhan ini. Tetapi kita harus ingat bahwa dibalik ini semua Tuhan sedang berkarya atas hidup kita agar nama Tuhan semakin dipermuliakan Mat 5:16  Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Biarlah kita mau menggunakan setiap kesempatan dalam hidup kita untuk berbuat baik bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi untuk semua orang. Amin (LGS)

TELADAN DALAM BERBUAT BAIK (3)




Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,(Titus 2:7)

Alkitab berkali-kali menasehatkan kita orang percaya, untuk menjadi teladan dalam perbuatan baik. Dalam kehidupan sehari-hari juga Yesus mengajar murid-muridNya dengan perkataan dan melalui teladan. Ia menghendaki supaya murid-muridNya bersikap rendah hati dan melayani orang lain. Sambil berjalan bersama murid-muridNya Yesus menerangkannya berkali-kali tentang kasih ( Yoh pasal 13). Seperti apa yg dikatakan dalam Yoh 13:15 “Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.” Jika kita orang tua ingin anak anak kita bersikap rendah hati, maka kita sendiri sebagai orang tua harus memberikan teladan dalam kerendahan hati. Jika kita ingin anak-anak kita mengasihi Tuhan, maka diri kita sendiri harus menjadi teladan menjadi orang yang mengasihi Tuhan. 

1 Kor 1:11 Dalam terjemahan bahasa jawa: “ Padha nulada marang aku, dikaya aku iya nulada Sang Kristus”. Artinya Ikutlah teladanku seperti aku juga mengikuti teladan Kristus. Inilah prinsip yang benar, karena kita mengikuti teladan Kristus, pasti kita akan menjadi teladan dalam perbuatan baik. 
1. Sebab Yesus Kristus selalu membangun hubungan yang baik dengan BapaNya di sorga demikia  juga kita. 
Markus 1:35 Pagi-pagi benar (wayah subuh) Ia pergi ke tempat yang sunyi untuk berdoa. Karena Yesus tahu, hidup itu semua oleh karena AnugerahNya.
Lukas 6:12 Semalam-malaman Ia berdoa. Agar kesejahteraan dari Bapa menjadi milikNya. 

2. Sebab pekerjaan Yesus itu selalu mengutamakan Kerajaan Allah supaya mengalami Kuasa, kemuliaan dan hak-hakNya. Untuk melawan kusa Iblis dan haluan dunia yang sedang bekerja sekarang ini. Sama dengan tokoh-tokoh dalam Alkitab seperti Daniel, Yusuf, Elia, Paulus, Petrus, Yohanes dan demikian juga seharusnya saudara dan saya juga harus mengutamakan Kerajaan Allah. 

3. Sebab hati Yesus adalah hati yang penuh belas kasihan. 

Biarlah kita memiliki hati yang sama dengan hatiNya. Amin. (BS).

TELADAN DALAM BERBUAT BAIK (2)


Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,(Titus 2:7)

Hidup sebagai anak-anak Tuhan sudah seharusnya kita hidup menjadi terang dunia dan garam dunia seperti yang terdapat dalam kitab Matius 5:13-16 sehingga nama Bapa yang di permuliakan  melalui perbuatan kita. Kita akan belajar Firman Tuhan dari kitab Titus sesuai dengan tema kita minggu ini yang berkenaan teladan dalam berbuat baik. 

Menjadi teladan dalam berbuat baik merupakan kewajiban setiap kita maka dalam judul perikop ini dijelaskan ada tiga jenis orang  teladan dalam berbuat baik. 
1. Orang tua (Titus 2:2-3). Dikatakan dalam ayat ini orang tua laki-laki dan perempuan haruslah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, kasih, bertekun, beribadah, jangan menfitnah, jangan hamba anggur, tetapi cakap dalam mengajarkan hal-hal yang baik. Point pertama ini berbicara tentang peran orang tua ditengah keluarga. Orang tua tidak dapat menuntut anak-anaknya menjadi orang-orang baik kalau orang tua tidak bisa menjadi teladan dalam berbuat baik di tengah-tengah keluarga. Orang tua yang baik adalah orang tua yang menghasilkan anak-anak yang baik pula sehingga keluarga ini dapat dikatakan sebagai contoh teladan bagi keluarga yang lain. 

2. Orang muda (Titus 2:6-7). Orang-orang muda rentan kurangnya penguasaan dan pengendalian diri terlebih dalam hal emosional sehingga sering kali kita mendengar sebuah perkataan dari beberapa orang tua bahwa orang muda kurang berhikmat, atau pikiran yang terlalu pendek dalam mengambil sebuah keputusan, tidak ada yang mustahil  Firman Tuhan 1 Tim 4:12 mengajarkan orang muda harus hidup teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan kesuciaan maka orang muda dapat dikatakan menjadi seorang teladan kalau menghidupi Firman Tuhan ini. 

3. Hamba (Titus 2:9-10). Hamba harus taat kepada tuannya dalam segala hal, berkenan,  jangan membantah, jangan curang, selalu tulus, setia, ini merupakan gambaran hidup kita sebagai hamba atau anak-anak Tuhan... (Bb).

TELADAN DALAM BERBUAT BAIK (1)


Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita. (Titus 2:7-8)

minggu ini Berit membahas tema berkenaan dengan “Teladan Dalam Berbuat Baik“. Nasehat Paulus kepada anak rohaninya Titus dalam tugas pelayanannya di Kreta. Paulus rindu supaya kehadiran Titus di Kreta dapat menjadi berkat!. Untuk itulah Paulus menghimbau agar Titus dapat menjadi teladan hidupnya bagi orang-orang Kreta. 

Berbuat baik dalam hal ini dipakai kata ”agatos”. Berbuat baik seperti yang Tuhan mau, bukan ukuran yang manusia mau. Yaitu  sesuai dengan ukuran dan kehendakNya saja (Efesus 2:10).

Teladan baik dalam hal apa yang Paulus harapkan pada seorang Titus?. Melalui nats diatas kita dapat menemukan beberapa hal penting:
1. Teladan dalam kejujuran! (ay.7).
Kata kejujuran berasal dari kata dasar jujur yang berarti lurus hati atau tidak curang!. Sedangkan kejujuran dapat dimaknai dengan kelurusan serta ketulusan hati dalam melayani orang-orang Kreta!. 
2. Teladan dalam pengajaran! (ay. 7)
Apapun yang diajarkan Titus kepada orang-orang Kreta, hal itu didasarkan pada kesungguhan hati. Titus tidak saja mampu mengajar dengan baik dan benar namun dirinya dapat menjadi pelaku yang mampu  melakukan apa yang diajarkannya itu. Titus mampu bertanggung jawab serta mempertanggungjawabkan pengajarannya tesebut dihadapan Tuhan.   
3. Teladan dalam Pemberitaan Injil (ay. 8).
Segala sesuatu yang disampaikan melalui pemberitaan Injil  hal itu semata-mata hanya untuk kemuliaanNya saja!. Tidak ada unsur untuk kepentingan pribadi Titus. Akibatnya, berita Injil dapat diberitakan dengan benar dan proposional kepada mereka yang membutuhkannya. 

Saudara yang terkasih dalam Tuhan, marilah kita bersama hidup dapat menjadi teladan, khususnya dalam berbuat baik kepada orang-orang disekitar kita melalui teladan dalam kejujuran, teladan dalam pengajaran, dan teladan didalam pemberitaan InjilNya. Amin. NDP

ORANG-ORANG BIJAKSANA AKAN BERCAHAYA (7)




Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya. ( Dan. 12:3)

Kebijaksanaan adalah kearifan/cermat serta ketelitian dalam mengambil langkah sehingga dapat diwujudkan dengan tindakan yang terbaik. kebijaksanaan yang dimaksud disini adalah kemampuan untuk melihat hidup dari sudut pandang Tuhan dan kemudian mengetahui tindakan terbaik untuk dilakukan. Firman Tuhan berkata siapakah seperti orang berhikmat, dan siapakah yang mengetahui keterangan setiap perkara? hikmat manusia menjadikan wajahnya bercahaya dan berubah kekerasan wajahnya (pengkhotbah 8:1).

Yang dimaksud dengan bercahaya adalah: Membawa pengaruh bagi orang lain ( Matius 5:14-16). Tuhan menjadikan kita terang untuk membawa pengaruh diantara orang-orang yang masih diselimuti kegelapan. apakah terang itu sudah bercahaya dan dilihat orang lain? adakah orang lain memuliakan Allah setelah melihat terang yang terpancar keluar dari diri kita? sudahkah kita menuntun orang lain pada kebenaran Allah? jika ya maka kita adalah bintang-bintangnya Allah.
Terang yang tidak pernah redup/padam cahaya yang kita miliki adalah cahaya Kristus yang gilang gemilang, bukan cahaya yang mudah padam/redup sehingga dengan gampangnya kehidupan kita dikuasai kegelapan contohnya dalam PB ada bintang yang padam yaitu Yudas Iskariot, ia dipanggil untuk menjadi terang, namun justru terang itu tidak bercahaya dan mati. Begitu juga raja kegelapan Lusifer memiliki sebutan sang putra fajar/ bintang fajar, namun ia dikuasai kegelapan dan justru menjadi penguasa kegelapan.

Jadilah cahaya yang tidak pernah redup sampai Tuhan datang, supaya kita dikaruniakan nama bintang timur (Wahyu 2:28; 22:16) terpujilah Firmannya. Amin. (angelo)

ORANG-ORANG BIJAKSANA AKAN BERCAHAYA (6)




Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya. ( Dan. 12:3)

Beberapa minggu lalu kita sudah membahas satu tema yaitu Tuhan memberikan pengetahuan dan kepandaian. dimana Tuhan telah mempercayakan hikmat dan kebijaksanaan kepada Daniel dan teman-temannya, berangkat dari hal itulah saat ini kita merenungkan tema yang berkenaan dengan “orang-orang bijaksana akan bercahaya” .  Bijaksana berarti menggunakan akal budinya, pengalaman dan ilmu pengetahuannya, arif sehingga dapat disebut sebagai sikap tepat dalam menyikapi setiap keadaan dan peristiwa. Kebijaksanaan sejati tidak berasal dari filosofi dan ide manusia tapi adalah hikmat yang berasal dari Tuhan. 

Bercahaya berarti menjadi terang dalam kegelapan. Berangkat dari hal sepele saja, dalam kehidupan kita sering kita jumpai apabila listrik mati dapat berdampak besar dan dapat melumpuhkan kota misalnya rambu-rambu lalu lintas mati dapat mengakibatkan kemacetan yang luar biasa, transaksi dimana-mana tertunda. alangkah pentingnya terang itu. Yesus berkata Aku adalah terang dunia, terang itu Dia berikan untuk kita. menjadi terang Kristus dalam kegelapan itu bukan soal pilihan, tapi panggilan hidup setiap anak Tuhan karena Tuhan sudah menerangi kita dari kegelapan dosa.

Menuntun orang-orang pada kebenaran 
Daniel dan teman-temannya  merupakan pribadi-pribadi yang menerima kebijaksanaan yang luar biasa dari Allah. jika kita perhatikan dalam kitab Daniel 1:20 semua perkara kebijaksanaan ada pada Daniel dan kawan-kawannya, bahkan 10 kali lebih cerdas dibanding yang lainnya. Dan mereka menggunakan kebijaksanaan itu untuk menuntun orang lain pada kebenaran (Daniel 3:28;6:27)
Jadilah orang-orang yang bercahaya. Amin. (murthy)

ORANG-ORANG BIJAKSANA AKAN BERCAHAYA (5)




Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya. ( Dan. 12:3)

Orang yang bijaksana adalah orang yang selalu mengunakan akal budinya, orang yang bijaksana adalah orang yang tajam pikiran, pandai ( KBBI)
Orang bijaksana adalah orang yang memiliki akal budi, orang yang bersikap, bertindak sesuai dengan akal budi yang didasarkan pada ketulusan hati dan kemurnian hati yang suci sebagaimana diuraikan dalam PL adalah orang saleh . Mereka menunjukan hikmat mereka bukan hanya dengan hidup mereka, tetapi dengan efek kehidupan dan kesaksian mereka, karena mereka menuntun banyak orang kepada hidup yang benar. Cahaya mereka berarti bahwa mereka akan diubah, dan kemulyaan Allah akan terpancar di dalam dan melalui mereka .

Ciri-ciri orang yang bijaksana :
1. Mau mendengarkan nasehat (Amsal 12 : 15 )
Orang yang mendegar nasehat orang lain merupakan salah satu sikap bijak. 
2. Mendengarkan nasehat ayahnya ( Amsal 13 :1 )
Sebagai seorang anak sepatutnyalah untuk mendengar setiap nasehat dari orang tuannya karena orang tua kita merupakan wakil Tuhan yang kelihatan di dunia ini.
3. Menyimpan pengetahuan ( Amsal 10 : 14 ) orang yang bijaksana adalah orang mampu menyimpan pengetahuan yang dimilikinya dan akan di sampaikannya pada saat yang tepat dan benar.

Berkat bagi orang bijak :
1. Akan mewarisi kehormatan ( Amsal 3 : 35 ) orang yang bijak tidak akan diremehkan oleh orang lain bahkan sebaliknya akan mewarisi kehormatan ( di hargai orang)
2. Lebih berwibawa dari pada orang kuat ( Amsal 24 : 21 ) orang bijak memiliki wibawa dalam bersikap dan bertindak
3. Akan bercahaya seperti cahaya cakrawala memancarkan kemulyaan Tuhan (Matius 5 :14-16) 
Dan akan menuntun banyak orang pada kebenaran seperti bintang dan terus bersinar .

Contoh ilustrasi hidup bijaksana :
1. Gadis-gadis yang bijaksana ( Matius 25 :4 ) memiliki kesempatan untuk bersukacita bersama Tuhan dalam pesta anak domba Allah.
2. Hamba yang bijaksana ( Matius 24 :45 ) orang yang melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
3. Orang yang mendirikan rumahnya di atas batu karang (Matius 7 :24 ) orang yang mendengar dan melakukan perintah Tuhan. Seperti orang yang sedang membangun rumah di atas batu karang. (PS)

ORANG-ORANG BIJAKSANA AKAN BERCAHAYA (4)


Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
 ( Dan. 12:3)


Menurut kamus Alkitab “cahaya” berarti Lambang anugerah Allah bagi umat-Nya yang mengungkapkan kasih, kekudusan, kuasa dan kebenaran-Nya bagi umat-Nya,  dan lambang kemegahan yang kudus dari, kesalehan hidup orang percaya. Cahaya yang sangat berbeda dengan orang yang mengungkapkan kebencian dan kejahatan. Kembali kita ini menjadi kitab yang terbuka bagi banyak orang. Kita harus dapat bercahaya didepan banyak orang

ORANG BIJAKSANA BERCAHAYA Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya. Daniel 12:3  jadi orang bijaksana tidak mudah, apalagi kalau hanya berfokus pada diri sendiri, bijaksana tidak dapat diwujudkan. Tetapi saat kita menyadari dan bergantung penuh pada Roh Kudus kita  dapat memastikan “saya bisa menjadi bijaksana” 

ORANG YANG TIDAK BERCELA, BERCAHAYA Flp 2:15  supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, Mengambil keputusan untuk hidup tidak bercela adalah kebijaksanaan. Ada banyak tantangan untuk hidup tidak bercela. Diri  kita sendiri merupakan tantangan terbesar. Mari menguji setiap keinginan dan pikiran agar kita mampu untuk hidup tidak bercela dan mampu menjadi cahaya bagi banyak orang.

ORANG YANG BERBUAT BAIK BERCAHAYA Mat 5:16  Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." Melakukan kebaikan juga kebijaksanaan. Mudah sebenarnya, tetapi kembali kita harus fokus hanya kepada Tuhan dan kebenaran, baru kita mampu berbuat baik. Pemikiran yang salah seringkali menggagalkan kita untuk berbuat baik. Dengan motivasi “bercahaya” biarlah kita semakin dimampukan untuk tidak jemu-jemu berbuat baik.

Bercahaya pengertiannya bukan literal, seperti mengeluarkan sinar dari lampu misalnya, tetapi bercahaya lebih kepada kwalitas hidup yang mampu berdampak bagi semua orang. Amin (LGS)

ORANG-ORANG BIJAKSANA AKAN BERCAHAYA (3)


Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
 ( Dan. 12:3) 

Orang-orang bijaksana dalam PL adalah orang-orang saleh yaitu mereka yang memiliki kesaksian hidupnya berkenan dihadapan Allah.
Orang-orang bijaksana dalam PL adalah orang-orang yang menuntun orang banyak kepada kebenaran dan pertobatan.
Orang-orang bijaksana dalam PB adalah adalah orang-orang yang mendirikan rumah rohaninya diatas alasan yang teguh yaitu Tuhan Yesus Kristus, diatas kebenaran atau Firman Allah (Matius 7: 24-25). Dan yang tetap memelihara hidupnya bertekun dalam iman yang sejati kepada Kristus dan terang Roh Kudus seperti 5 dara yang pandai, lampunya tetap menyala, dan punya persediaan minyak sampai dengan Tuannya datang. (Matius 25:4).

Dalam Kitab Daniel 12:2. Nabi Daniel menjelaskan ada 2 peristiwa kebangkitan: Kebangkitan orang mati pertama adalah kebangkitan untuk orang-orang benar.  Kebangkitan orang mati yang kedua dalam kebangkitan untuk orang-orang fasik. 
Kebangkitan yang pertama bersifat selektif, karena tersedia baik mereka yang dianggap layak dan bagi orang-orang pilihanNya, merupakan pahala dan trophy kemenangan yaitu bagi murid Kristus yang sudah mengakhiri pertandingan dan sudah mencapai garis akhir dengan baik (2 Timotius 4:7). Untuk mendapat hidup yang kekal dan akan bercahaya seperti cahaya cakrawala dan sepeti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Matius 17:2 berkata : Cahayanya sama seperti wajah Yesus, bercahaya seperti matahari dan pakaiannya menjadi putih bersinar seperti terang. Matius 13:43 juga berkata: “Pada waktu itulah orang-orang benar (bijaksana) akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga hendaklah ia mendengar.” Inilah tubuh yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus bagi orang-orang benar (bijaksana) yaitu tubuh yang penuh kemuliaan yang melebihi segala idaman manusia. Tubuh yang kekal fit selalu (tidak sakit-sakitan, karena tubuh itu adalah tubuh yang dikaruniakan Bapa disorga serupa dengan tubuh Kristus yang mulia (Filipi 3:21). 

Adapun kebangkitan yang kedua bersifat kollektif berlangsung setelah kerajaan Mesias di bumi ini (Wahyu 20:5) yaitu pada waktu Yesus menyerahkan kerajaanNya kembali kepada BapaNya. (I Korintus 15:23-26).

Berbahagialah saudara dan saya yang telah percaya kepada Yesus Kristus dan KerajaanNya untuk menjadi Juruselamatnya. Amin. (BS).

ORANG-ORANG BIJAKSANA AKAN BERCAHAYA (2)


Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
( Dan. 12:3 )


Ada beberapa point yang menarik yang akan kita bahas dalam renungan kita minggu ini, yang berkenaan dengan tema kita Orang-orang bijaksana akan bercahaya.

Ayat 12: 1 Yang menarik dalam ayat pertama ini adalah mengapa dilibatkan Mikhael! Siapa itu Mikhael? Dan apa hubungan Mikhael dengan orang-orang bijak akan bercahaya? Kalau kita memperhatikan ternyata Mikhael adalah memiliki ciri khas seorang Malaikat.  Dalam Kitab Daniel, Mikhael lebih menonjol sebagai penjaga, dan pembela umat Israel. Dengan peranan ini sangat cocok bahwa dialah penghulu malaikat yang digambarkan bertengkar dengan Iblis dalam Wahyu 12:7, sebagai makhluk yang berperang di sorga melawan ular naga. maka sangat jelas dikatakan pada ayat pertama ini bangsamu akan terluput dari maut sebab orang-orang bijaksana tertulis namanya dalam kitab kehidupan sehingga orang-orang bijaksana akan bercahaya. 

Ayat 12:2 Dalam ayat kedua ini membahas tentang penghakiman terakhir, dimana orang-orang yang sudah mati bahkan sudah menjadi abu sekalipun akan dibangkitkan kembali. Dikatakan sebagian dari mereka akan memperoleh hidup yang kekal tentunya ini ditujukan kepada orang-orang yang bijaksana dalam hidupnya sehingga mereka dikatakan orang-orang yang bercahaya. Cahaya melambangkan kehidupan, kekudusan, kekekalan, dan kemuliaan. Berbeda dengan orang yang tidak bijaksana dalam hudupnya yang akan menerima bagian kehinaan dan kengerian yang kekal. 

Ayat 12:3 Ayat pertama menjelaskan bahwa orang yang bijaksana akan didampingi oleh malaikat pada masa akhir zaman, kedua orang bijaksana akan terluput dari penderitaan yang kekal. Kedua point ini akan kita dapatkan  ketika kita melakukan point yang ketiga ini. Inti dari ayat tiga ini adalah sebuah ajakan bagi kita untuk menjadi orang-orang bijaksana bagaimana kita bisa menempatkan, memposisikan, dengan tepat dan benar hidup kita dihadapan Allah tentunya dengan mengunggunakan hikmat dari Allah itu sendiri.  God Bless All... 

ORANG-ORANG BIJAKSANA AKAN BERCAHAYA (1)


Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
( Dan. 12:3)

Berit minggu ini membahas tema berkenaan dengan “Orang-orang Bijaksana Akan Bercahaya ”. Daniel ps 12 membahas topik berkaitan dengan akhir Zaman. Pernyaaan Daniel, “Pada waktu itu... menunjuk pada masa yang akan datang dalam konteks akhir zaman (Daniel 12:1). 

Ada banyak hal yang akan terjadi dalam akhir zaman dan diantaranya ialah:
1. Orang-orang bijak akan bercahaya !.
Mereka akan bercahaya seperti cahaya cakrawala. Begitu terang serta sinarnya sangat berkilau, sehingga mampu untuk menerangi kegelapan yang berada disekitarnya. Hidupnya memberi pengaruh yang benar dan positif bagi banyak orang!. 

2. Orang-orang bijaksana akan menuntun orang kepada kebenaran!. 
Hidupnya mampu untuk menjadi seperti bintang-bintang yang dapat menuntun orang kepada kebenaran (sebagaimana orang-orang  Majus yang dituntun melalui tanda bintang untuk dapat berjumpa dengan bayi Yesus). Itulah kehidupan orang-orang bijaksana, mereka dapat menjadi saksi dan teladan bagi banyak orang yang berada disekitarya. Akibatnya banyak orang diselamatkan dan mereka bertemu dengan  kebenaran yang sejati, yaitu Yesus Kristus. 

Saudara yang terkasih, orang-orang yang bijaksana disini adalah mereka yang hidup dalam FirmanNya... beroleh hikmatNya untuk melakukan kehendakNya. Marilah kita bersama hidup tetap dalam FirmanNya, maka kita benar-benar menjadi muridNya... sehingga kita akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu (Yoh. 8:31-32). Amin. NDP 

KEMERDEKAAN DALAM MEMBERI (7)

 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.  2 Kor 9:7  

Memberi merupakan kata yang mudah untuk diucapkan, namun sangat menantang kita untuk melakukannya itu disebabkan karena kita memiliki konsep pemahaman disaat kita memberi maka apa yang kita miliki akan berkurang. 

Minggu ini kita dituntun dengan satu tema yang berkenaan dengan “Kemerdekaan Dalam Memberi” Yang dapat diartikan kebebasan didalam memberi. Ada beberapa prinsip yang perlu kita tahu berkaitan dengan itu
1. Memberi dengan Kerelaan/Ketulusan Hati Bukan dengan Paksaan (Lukas 21:1-4)
Memberi dengan rela/tulus hati berarti memperkenankan Tuhan menilai yang terbaik dari pemberian kita, karena Tuhan tidak pernah melihat berapa nilai yang kita berikan, atau berapa banyak yang kita berikan, namun hal utama yang Tuhan lihat adalah Tuluskah kita didalam hal memberi. Perempuan Janda Miskin hanya mampu memberi dua peser disbanding yang lainnya, namun Yesus menilai pemberian itu lebih banyak/berharga karena didasari dengan kerelaan/ketulusan hati.

2. Wajib Memberikan yang terbaik kepada Tuhan (Lukas 20 : 25 )
Wajib berarti “harus”. Memberikan yang terbaik untuk Tuhan melalui berbagai hal, karena Tuhan sudah memberikan berkat-berkat yang melimpah melalui :Pekerjaan, Kesehatan, Kehidupan, dll. Jika kita membandingkan apa yang kita berikan untuk Tuhan dengan apa yang Tuhan berikan untuk kita, apa yang terbaik kita berikan kepada Tuhan tidak dapat membandingkan PemberianNya kepada kita.

Biarlah dua hal diatas boleh menjadi perenungan didalam kita memberikan yang terbaik untuk Tuhan. Amin. (Murthy Bastian)

KEMERDEKAAN DALAM MEMBERI (6)


Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
2 Kor 9:7  

Kemerdekaan merupakan keadaan yang bebas tanpa ada tekanan atau paksaan, atau jajahan dari pihak manapun, berdiri sendiri tidak terikat, tidak tergantung pada sesuatu yang lain . ( KBBI)
Memberi merupakan suatu sikap tindakan yang mulia, karena seseorang yang dapat memberi adalah seseorang yang memiliki sesuatu karena bagaimana bisa memberi kalau tidak  mempunyai jadi orang yang memberi pasti Ia mempunyai sesutu apa yang dapat di berikan.

Mengapa kita harus memberi dengan hati yang merdeka?
1. Tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik (2 Timotius 3:17).
2. Hendaklah kamu murah hati ( Lukas 6:36 ), (Matius 5:7). 
3. Tuhan Yesus telah mati untuk kita ( 2 Korintus 5 : 15 )

Bagaimana kita memberi dengan hati yang merdeka?
1. Kalau di perhatikan dalam (2 Korintus 9 : 6 )camkanlah ini; orang yang menabur sedikit. Akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga” saja maka hanya sepotong saja kita memahami jadi  tidak ada ruang untuk memberi sedikit, tetapi yang menjadi ayat kunci di (2 Korintus 9 :7 )” Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan sedih hati atau paksaan sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan suka cita”  Dasar pemberian adalah : kerelaan hati, tidak dengan sedih hati/menyesal dan terpaksa, tetapi dengan sukacita, bila hidup kita lakukan dengan cara demikian maka pemberian itu memiliki nilai dihapan Tuhan, karena pemberian itu tidak di ukur besar kecilnya pemberian itu tetapi berdasarkan hati yang tulus.
2. Memiliki motivasi yang murni, suci baik dan benar.
Yang mendasari untuk kita memberi adalah dapat di lihat dari sebuah motifasi, motifasi merupakan sebuah tujuan , sehingga ketika motifasinya kita salah maka akan berdampak juga hal yang  salah tidak ada kemurnian. Akan tetapi kalau motifasi kita benar maka akan berdampak pada hal yang benar.  
3. Tidak menghitung untung dan rugi.
Ketika kita memberi janganlah kita berpikir untuk mendapat kembalinya seolah-olah kita sedang menyogog Tuhan. Jadi kerelaan hati, tidak dengan sedih hati/menyesal dan terpaksa, tetapi dengan sukacita itu yang mendasari dalam kita memberi.
Contoh di Alkitab: 
      a. Dorkas yang melayani  ( Kisah para rasul 9:36 ) 
      b. Persembahan janda ( Lukas 21 :1-4 ) dll

Jadi kemerdekaan dalam memberi dapat di ukur seberapa besar ketulusan hati untuk memberi, memiliki motifasi yang benar serta tidak pernah menyesal atau tidak ada perhitungan untung dan rugi, sehingga mereka tetap bersuka cita dalam memberi. (PS)   

KEMERDEKAAN DALAM MEMBERI (5)



Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. 
 2 Kor 9:7  

Rasul Paulus menulis surat 2 Korintus 9:7 kepada jemaat yang ada di Korintus tentang hal kemerdekaan dalam memberi. Kemerdekaan bisa juga diartikan sebagai pembebasan dari perhambaan atau perbudakan dari kuasa-kuasa ketamakan, keserakahan, mementingkan diri sendiri, egois dan sebagainya yang mengikat hidup kita sehingga dampaknya yang terjadi manusia cenderung tidak merdeka dalam memberi.  Maka dikatakan dalam ayat 2 Korintus 9:7 kemerdakaan di artikan sebagai sukacita yang Paulus ajarkan sebagai konsep Teologi dalam memberi di Korintus . 

Seringkali kita membatasi kuasa Allah dengan pikiran kita manusia yang di intimidasi oleh kuasa si Iblis. Yang sering timbul dalam pikiran kita adalah kalau kita digerakkan untuk memberi pada saat posisi kekurangan dan butuh kita mengambil sebuah sikap penawaran kepada Tuhan “ mungkin aku memberi lain waktu saja kan aku juga dalam posisi kekurangan, atau kalau aku memberi bagaimana dengan saya“ sehingga kita menjadi khawatir sikap ini yang sering menyerang pikiran kita sehingga yang terjadi kita mengurungkan niat kita untuk memberi padahal itu perintah Allah. Tapi kalau kita Tinggal di dalam Allah (Yoh 15 :1- 8)  maka Allah menyediakan yang terbaik bagi kita sebab Dia adalah Jehova Jireh (Allah yang menyediakan segala sesuatu). 

Dalam konteks ini juga mengingatkan kita kepada jemaat yang ada di Korintus diajar untuk memberi dengan kerelaan hati atau juga dapat di artikan hati yang ikhlas tidak dengan hati yang sedih atau karena paksaan. Point yang berkaitan juga dengan tema kita adalah orang yang merdeka itu adalah orang yang memberi dengan sukacita dan bersyukur bisa memberi. Belajar dari janda miskin yang memberi dari kekurangannya karena Allah itu melihat hati. 

Jadi berprinsiplah bahwa Allah sanggup bukan saja mencukupkan tetapi juga melimpahkan senantiasa (2 Kor 9:8 ). (Bb).

KEMERDEKAAN DALAM MEMBERI (4)


Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.  
2 Kor 9:7  

Mampukah kita melihat penghalang dan penghambat dalam hal memberi? Apa sebenarnya yang seringkali  mengikat diri kita sehingga tidak memiliki kebebasan dan ketaatan dalam hal memberi. Kebenaran Firman Tuhan memberi kita kemerdekaan dalam memberi. Saat kita membuka hati pada ketaatan Firman maka janji Tuhan akan digenapkan seperti dalam FirmanNya.

ALLAH MELIMPAHKAN KASIH KARUNIA 2 Kor 9:8  Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Kita tidak akan kekurangan kasih Tuhan saat kita mau membuka hati dan taat kepada FirmanNya. Setiap kesempatan yang Tuhan berikan biarlah menjadi saat dimana kita bisa melatih diri kita dalam hal memberi. Pasti janjiNya digenapi.

LEBIH BERBAHAGIA MEMBERI DARI PADA MENERIMA Kis 20:35  Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." Bukan ukuran manusia yang dipakai, tetapi ukuran Tuhan. Setiap orang akan dimampukan melakukan kebenaran ini oleh pertolongan Roh Kudus. Dengan pengalaman demi pengalaman dalam hal memberi, maka kita akan terus mengalami kemerdekaan dalam hal memberi.

BANYAK MEMBERI DIBERI KELIMPAHAN Ams 11:25 ¶  Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum. Janji kelimpahan akan diberikan kepada orang yang banyak memberi sebab hukum Tuhan menyatakannya. 

Biarlah kita tidak terikat dengan hal-hal dunia yang menjauhkan hidup kita dari kebenaran dan kasih karunia. Amin (LGS)

KEMERDEKAAN DALAM MEMBERI (3)


2 Korintus  9:7  


Kemerdekaan di bangsa ini tidak bisa dipisahkan dengan perjuangan dan pengorbanan para pahlawan. Oleh sebab itu sebagai tanggung jawab kita bangsa Indonesia adalah mengisi kemerdekaan itu dengan hal-hal yang baik dan positif. Demikian juga dengan Kristus yang telah memerdekakan hidup kita dari perbudakan dosa. Mintalah pimpinan Roh Kudus senantiasa agar kita hidup dalam ketaatan dan kebenaran yang akan selalu membawa kita kepada kemenangan. Sesuai dengan thema kita dalam minggu ini yaitu memiliki kemerdekaan hidup dalam memberi yaitu memberi kepada Allah. 

2 Korintus 9:7 “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.”  Rasul Paulus menjelaskan tentang memberi kepada Allah itu harus berdasarkan  kerelaan. Jadi persembahan yang diberikan kepada Allah itu adalah pemberian dari hati si pemberi dengan penuh sukacita, merupakan pernyataan kasih dan rasa syukur yang melimpah karena ketaatan kepada perintah Allah. 

2 Korintus 9: 8-9 “Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.”   Rasul Paulus menegaskan kembali soal memberi kepada Allah itu tidak akan mengalami kekurangan malah berkecukupan dalam segala sesuatu. Sekali lagi Paulus tegaskan tidak akan mengalami kekurangan bahkan berlebihan dalam kebajikan. Sebab kebenaranNya tetap untuk selama-lamanya. 

2 Korintus 9: 10  “Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;”  Inilah janji Allah bagi orang yang memberi dengan kerelaan, sukacita, hati yang penuh kasih yaitu berkat rohani dan jasmani diberikan dengan dua klai lipat.

Mari kita membaca 2 Korintus 9:11. kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.”  Allah merindukan ucapan syukur kita. Amin. (BS)

KEMERDEKAAN DALAM MEMBERI(2)



Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.  
2 Kor 9:7  

Orang Percaya Yang Paling Diberkati Adalah Mereka Yang Selalu Ambil Bagian Dalam Hal Memberi. Memberi Merupakan Salah Satu Tindakan Nyata Dari Prilaku Kebaikan Seseorang. Jika Bangsa Kita Boleh Merdeka Dan Kita Boleh Merasakan Dampak Ketenangan,Kebebasan Dari Kemerdekaan Itu, Maka Kemerdekaan Itu Pun Boleh Kita Terapkan Didalam Hal Memberi Terutama Kepada Tuhan. Tuhan Sudah Melakukan Apa Yang Kita Mau, Melalui Setiap Berkat-Berkat Yang Berlimpah. Saat Ini Adalah Bagian Kita Untuk Memberikan Yang Terbaik Untuk Tuhan. 

1. Memberi Dengan Kerelaan Hati Bukan Dengan Terpaksa 
Memberi Dengan Dasar Hati Yang Tulus Akan Diperhitungkan Oleh Tuhan Sebagai Pemberian Yang Berkenan Kepadanya. Dengan Demikian Allah Akan Melimpahkan Kasih Karunianya Supaya Senantiasa Berkecukupan Bahkan Berkelebihan Dalam Berbagai Kebajikan. Artinya Dalam Segala Aspek Hidup Kita Tidak Akan Berkekurangan

2. Memberi Dengan Sukacita Bukan Dengan Sedih Hati
Memberi Dengan Sukacita Merupakan Satu Tindakan Iman Yang Berharga, Begitu Sebaliknya Memberi Dengan Kesedihan Hati Merupakan Satu Tindakan Yang Akan Menghalangi Berkat-Berkat Tuhan.

Jadilah Pribadi Yang Meniru Gerak Skop Yang Selalu Memberi Dan Bukan Gerak Cangkul Yang Hanya Ingin Menerima Karena Firman Tuhan Berkata “Lebih Baik Tangan Diatas Dari Pada Tangan Dibawah Berarti Lebih Baik Memberi Dari Pada Menerima. Terpujilah Firmannya. Amin (Angelo)

KEMERDEKAAN DALAM MEMBERI (1)


 Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.  
2 Kor 9:6-7  

berit minggu ini membahas tema berkenaan dengan “Kemerdekaan Dalam Memberi ”. Minggu-minggu ini bangsa Indonesia sedang menyambut dan merayakan hari kemerdekaannya yang ke 72. Hal ini menjadi bagian penting dari sejarah perjalanan bangsa Indonesia. 

Kata “Kemerdekaan” berasal dari kata pokok “merdeka”. Yang memiliki pengertian bebas (dari perhambaan/penjajahan); berdiri sendiri (tidak terikat atau tidak bergantung pada sesuatu yang lain); lepas (dari tuntutan).



Paulus menegaskan kepada orang-orang di Korintus supaya mempunyai pemahaman yang benar tentang memberi. Didalam membawa persembahan kepada Tuhan didasari dengan hati yang merdeka. Ada kemerdekaan dalam memberi untuk itulah melalui nats diatas kita belajar beberapa hal penting: 
1. Memberi dengan kerelaan hati !.
Melakukannya dengan dasar keiklasan bukan karena paksaan. Memberi dengan penuh kerelaan tanpa pamrih apapun. Ada kesediaan hati serta perkenanan tanpa berhitung akan untung dan rugi.
2. Memberi tidak dengan hati sedih !.
Dengan hati yang bersukacita kita membawa setiap persembahan yang ada kepada Tuhan. Melakukan tindakan memberi dengan hati yang gembira, hal tersebut sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan yang sudah melimpahkan kebaikanNya kepada kita.

Saudara yang terkasih, marilah kita bersama menjadi orang-orang yang merdeka... serta mampu mewujudkan kemerdekaan dalam hal memberi dengan : “ Memberi dengan kerelaan hati serta memberi tidak dengan hati yang sedih”. Kiranya Allah sumber berkat  itu akan selalu memiutangi saudara dan saya dengan lebih lagi mempercayakan perkara-perkara yang besar. Amin. NDP

ALLAH MENGETAHUI SEGALA KEPERLUANKU (7)



Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
( Matius 6:8)

Allah yang kita kenal adalah Allah yang Jehova Jireh yang artinya Allah yang menyediakan segala sesuatu bagi anak-anakNya yang mengasihi Dia.  Dalam perikop ini menjelaskan tentang sebuah konsep dalam doa yang benar yang Tuhan ajarkan kepada kita. Ada beberapa point yang akan kita pelajari minggu ini berkenaan dengan tema renungan kita minggu ini.

2 Konsep cara berdoa yang salah: 
    a. Berdoa seperti orang munafik (Mat 6: 5a).
Yang dimaksud dengan ciri orang pertama ini adalah, orang yang suka berdoa di tempat-tempat khusus dimana ada banyak orang berkumpul agar dilihat banyak orang, salah satunya adalah rumah ibadah dan di jalan raya. Tidak ada yang salah berdoa ditempat ibadah. Yang terjadi konsep ini bisa salah adalah ketika kita memiliki motivasi yang salah supaya kita lihat orang suka berdoa, agar dihargai, dihormati, disegani, dikenal, memiliki spiritual yang lebih dari pada yang lain maka kita adalah orang sombong dan dikategorikan orang munafik.
     b. Berdoa bertele-tele (Mat 6: 7a). 
Doa kita dikabulkan atau dijawab oleh Tuhan bukan kerena panjang dan lebarnya doa kita. Sering sekali kita memiliki konsep yang salah dalam berdoa salah satunya adalah point yang kedua ini. Doa yang dijawab oleh Tuhan adalah seberapa besar kita percayai dan imani berharap kepada Tuhan dan tidak ada unsur paksaan didalamnya sehinga sewaktu-waktu ketika doa kita belum dijawab oleh Tuhan kita tidak menjadi orang kecewa kepada Tuhan.

2 konsep doa yang benar
    a. Berdoa di tempat yang tersembunyi (Mat 6:6). Tuhan yang kita kenal adalah Tuhan yang  ditempat tersembunyi. Artinya Bapa kita suka dengan hal-hal yang tersembunyi yang dilakukan anak-anakNya tanpa dilihat orang.
    b. Berdoa Bapa kami (Mat 6:9-13). artinya bukan kehendak kita yang jadi melainkan kehendak Bapalah yang jadi. God Bless... (Bb).

ALLAH MENGETAHUI SEGALA KEPERLUANKU (6)


Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
 ( Matius 6:8)

Minggu ini kita dituntun dengan satu konsep berkenaan dengan “ Allah Mengetahui Segala Keperluanmu” pembahasan ini bermaksud supaya kita mengakui bahwa Allah yang kita miliki adalah Allah yang peduli akan kebutuhan umatNya.  Ada lebih dari 169 ayat di dalam Alkitab yang membahas penyediaan Allah bagi kita. Filipi 4:19 menguraikannya dengan sederhana: "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus." Walaupun pemburu kemakmuran selalu menantikan kehadiran mujizat berupa uang atau harta benda lainnya, lebih baik jika kita mempelajari hal-hal apa saja yang akan Allah sediakan bagi kita. Hal ini mengajarkan kita untuk:
1. Berdoa Kepada Tuhan
Konsep Matius 6 :8 ini merupakan bagian dari Pengajaran Tuhan Yesus tentang berdoa. Alkitab berkata Dia mengerti bahasa tetesan air mata! Artinya, meskipun kita datang kepada-Nya dengan tangisan dan tanpa kata-kata, Dia tetap mengerti apa yang kita doakan. Dia Bapa yang AJAIB dan LUAR BIASA. Bapa TAHU PERSIS apa yang kita perlukan SEBELUM kita meminta kepada Dia . Doa Bapa Kami adalah Doa yang mengajarkan kita agar kita SADAR kalau kita ini sesungguhnya dekat sekali (akrab) dengan Tuhan. Kita boleh memanggil Dia BAPA!   jadilah kehendak-Mu di bumi SEPERTI di sorga

2. Beriman kepada Tuhan
Iman itu adalah dasar dari harapan kita, dan juga bukti dari apa yang belum kita lihat (Ibrani 11:1). Sehingga dengan iman kita menggantungkan semua keperluan kita kepada Tuhan.  Karena kita yakin bahwa Tuhan mengetahui keperluan kita sebelum kita meminta kepadaNya.  Artinya Tuhan ingin iman kita kuat, jangan ragu, jangan kawatir dan jangan takut.percaya bahwa Tuhan sanggup menjawab semua kebutuhan kita.

3. Bergantung sepenuhnya kepada Tuhan ( Markus 5:25-29)
Seorang wanita menederita penyakit pendarahan selama 12 tahun, selama itu ia bergumul tentang kesembuhan penyakitnya, bahkan Alkitab mencatat ia sudah berulang-ulang kali diobati sampai dihabiskanya semua yang ia miliki tapi sama sekali tidak ada perubahan. Hanya menggantukan pergumulanya kepada Yesus dengan cara menjamah jubahNya seketika itu juga ia sembuh dari pendarahanya. Amin (angelo)

ALLAH MENGETAHUI SEGALA KEPERLUANKU (5)




Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.  
( Matius 6:8)

Salah satu sifat Allah yang perlu diketahui bahwa Allah Maha tahu, apa yang terjadi dalam dunia ini atas kendali dan sepengetahuan Allah, terlebih secara spesifik apa yang terjadi dalam hidup manusia atas sepengetahuan Allah.   Begitu pula sekecil apapun apa yang terjadi dalam hidup kita Tuhan itu tahu. 

Dalam injil Matius 6 :5-8 tentang hal berdoa.  Apa itu doa, kenapa kita berdoa dan bagaimana kita harus berdoa ?. Kadang kala pertanyaan-pertanyaan muncul didalam hidup kita. Akan tetapi dalam konteks ini Yesus mau mengajarkan kepada kita tentang bagaimana melaksanakan kewajiban keagamaan itu dilaksanakan dengan benar karena pada konteks ini Tuhan Yesus meluruskan kewajiban agama di tiga bidang diantarannya memberi sedekah (Matius 6: 2-4), berdoa  (Matius 6 : 5-8) dan berpuasa (Matius 6:16- 18) arahan  Yesus terhadap pelaksanaan kewajiban keagamaan agar memiliki motivasi dan tujuan yang benar seperti apa yang ditulis di dalam injil Matius 6 :6 “Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu”. Setiap anak Tuhan sebaiknya memiliki tempat dimana ia dapat sendirian dengan Allah, jika tempat semacam itu tidak ada, maka berdoa secara tersembunyi tidak dapat dilaksanakan untuk waktu yang lama atau secara teratur. 

Doa yang diucapkan tersembunyi itu memiliki berkat tersendiri karena pada pagi hari untuk menyerahkan hari itu kepada Allah, pada malam hari untuk mengucap syukur atas kemurahanNya, pada saat Roh Kudus mendorong kita berdoa maka Bapa akan memberikan berkatnya. Doa yang tersembunyi itu bersifat pribadi. Lalu apa hungannya dengan tema ini Allah mengetahui segala keperluanmu?
1. Meskipun kita berdoa secara tersembunyi Allah mengetahui apa yang kita doakan .
Matius 6:8, Filipi 4 :19 “ Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus”

2. Bahkan apa yang tidak pernah dilihat, tidak pernah didengar, dan tidak timbul dalam halam hati Allah sudah menyediakannya. (1 Korintus 2 :9) “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah di dengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia; semua yang di sediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia “

3. Adanya sebuah kepastian jawaban ketika kita berdoa kepada Tuhan dengan didasari keyakinan dan iman.
Oleh sebab itu janganlah kita tawar hati, gelisah dan kwatir karena apa yang kita mohon, rindukan dan doakan Allah pasti akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus. Asal ketika kita minta dengan yakin dan percaya pasti kita menerimannya.(PS)

ALLAH MENGETAHUI SEGALA KEPERLUANKU (4)




Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. 
( Matius 6:8)

Orang tua pada umumnya mengerti apa yang menjadi kebutuhan anak-anaknya. Kbususnya Berhubungan dengan sandang pangan dan papan. Lebih dari itu orang tua punya keterbatasan untuk mengetahui keperluan-keperluan lain. Tema minggu ini menyatakan Allah mengetahui segala keperluanmu. Segala berarti semua hal tanpa terkecuali, dari hal yang terkecil sampai hal yang paling besar. Dari hal yang kelihatan sampai hal yang tidak terlihat bahka sampai kedalaman hati seseorang Tuhan tahu keperluan kita.

ALLAH MENGETAHUI, SAMPAI YANG TERSEMBUNYI Mzm 38:10 Tuhan, Engkau mengetahui segala keinginanku, dan keluhkupun tidak tersembunyi bagi-Mu; tentunya apa yang kita perlukan bukan terbatas pada hal yang kelihatan. Pemazmur mengalami bagaimana Tuhan mengetahui keluhan yang tersembunyi didalam hati. Kebutuhan akan penghiburan, kekuatan, damai dan sukacitapun Tuhan mengetahui bahkan siap akan menolong sesuai kehendakNya.

ALLAH MENGETAHUI, JANGAN KUATIR.Flp 4:6  Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Kekuatiran adalah bukti iman yang tidak kuat kepada Allah. meragukan kekuasaan dan kemampuan yang Tuhan miliki. Jangan kuatir, dan jangan bersandar pada pengertian sendiri sebab Allah lebih mengetahui setiap keperluan kita.

ALLAH MENGETAHUI, CARI DAHULU KERAJAAN ALLAH Mat 6:32, 33  … Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Allah memang mengetahui, tetapi kita juga terlebih dahulu harus melakukan kehendakNya yaitu mencari Tuhan dan kebenaranNya maka Tuhan akan memberikan semua kebutuhan kita.

Berkat yang Tuhan sediakan bagi anak-anakNya sungguh luar biasa. Apa  yang tidak terpikirkan sekalipun Tuhan juga sediakan bagi kita, sebab Tuhan lebih tahu dari pada kita. Amin (LGS)

ALLAH MENGETAHUI SEGALA KEPERLUANKU (3)



 ( Matius 6:8- 10)

Allah kita yang kita kenal  didalam nama Yesus itu, adalah Allah yang penuh belas kasihan dan panjang sabar. Dia ingin sekali mencurahkan berkat-berkatNya kepada setiap kita orang percaya padaNya dengan sungguh-sungguh. Dia melihat kesakitan dan penderitaan, dosa dan keputusasaan mencekeram banyak orang dalam belenggu dan semuanya ini mendukakan hatiNya. Dia rela membayar harganya dengan harga yang sangat mahal untuk memutuskan rantai-rantai dosa dan maut atas manusia. Dia telah menyediakan berkat-berkatNya yang tak terhingga dan segala sesuatu yang diperlukan manusia, karena Allah mengetahuinya dan menyediakan semuanya itu, di dalam Yesus Kristus. Yesus Kristus yang telah mengalahkan kuasa setan dan kuasa maut dan telah memberikan kunci kerajaanNya kepada gerejaNya (yaitu saudara dan saya). Artinya Yesus Kristus telah memberikan kepada kita kuasa untuk mengalahkan setan dalam namaNya.  Karena kita satu dengan Bapa. Dia sendiri yang telah memilih kita menjadi saluran kuasaNya, kasihNya dan berkatNya diatas bumi melalui doa-doa kita.

Matius 6:8-10 berkata: “...., karena karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.”

Topik 1, doa  kita ialah dengan menyebut nama Bapa. Artinya  Allah itu sebagai Bapa, dan kita orang percaya sebagai anak-anakNya. Yang ditandai dengan kelahiran baru, hidunya dipimpin oleh Roh Kudus, dan percaya bahwa Frman Allah itu ya dan amin. Baca Galatia 4:4-7. Didalam Yesus kita punya hak disebut anak-anak Allah, juga disebut sebagai ahli waris. Itulah sebabnya didalam doa kita, harus melimpah dengan pujian dan ucapan syukur.

Topik 2, Yang disorga. Artinya Allah itu Maha Besar, Tinggi, Agung dan Mulia. Saat kita berdoa harus penuh rasa hormat, dengan hati yang murni, tidak munafik dengan rasa takut dan gentar. Naikkanlah doa-doa kita seperti asap kemenyan yang berbau harum (Wahyu 8:4). Artinya doa-doa kita berbau harum. 

Topik 3, Dikuduskanlah NamaMu. Ada 7 nama Allah dalam Perjanjian Lama dan kemudian digenapi dalam pribadi dan pekerjaan Tuhan Yesus: a). Yehovah tsidkenu yaitu Allah kebenaran kita. b). Yehovah m’kaddesh yaitu “Allah yang menguduskan’ (I Korintus 1:9). c). Yehovah Shalom yaitu “Allah  itu damai”. d). Yehovah Shammah yaitu “Allah itu ada/hadir”. e). Yehovah Rapah yaitu “Allah yang menyembuhkan:. f). Yehovah Jireh yaitu “Allah yang menyediakan”. g). Yehovah Nissi yaitu “Panji Keselamatan”.

Jadi, doa-doa yang efektif adalah: Pertama, menjalin hubungan dengan Allah secara pribadi. Yang kedua, percaya dan  berserah bahwa otoritas tertinggi dibumi maupun di sorga ada dalam tanganNya. Yang ketiga, pertolonganNya, berkatNya, kuasaNya, bahkan segala-galanya itu diberikan hanya kepada orang yang berkenan kepadaNya. Amin. BS