TUHAN MEMBERIKAN PENGETAHUAN DAN KEPANDAIAN (2)



“Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi” 
(Daniel 1:17)

Pengetahuan dan kepandaian dan hikmat serta penglihatan dan mimpi adalah point utama dari ayat diatas. Pengetahuandan Hikmat arti sama: Pemahaman potensi  yang dimiliki seseorang -Hikmat(Khokma-dalam bahasa aslinya Ibrani): Pengertian, Kebijakan. Kepintaran dalam mencapai hasil yang dikehendaki. Jadi pengetahuan-hikmat adalah pemahaman potensi seseorang didalam mencapai sesuatau yang dikehendaki. Akhirnya, muncul teori lain yang berpendapat bahwa keberhasilan seseorang sangat ditentukan oleh kemampuan dirinya dalam mengatasi masalah dan kekuatan spiritualitasnya. Kemampuan mengelola emosi atau permasalahan yang terkait dengan pertumbuhan hikmat seseorang, harus dimulai dari kehidupan yang takut akan Tuhan (keinginan untuk tunduk dan patuh kepadaNya).

Penulis Amsal menjelaskan bahwa didikan akan membuat orang menjadi pandai, kebenaran, bersikap adil dan jujur (Amsal1: 3).  Didikan juga akan membuat orang memiliki kecerdasan dan mendapatkan pengetahuan yang baik (Amsal 1: 4). Apabila kita membaca ayat-ayat ini, terlihat jelas bahwa penulis Amsal pun menganggap sebuah pendidikan itu sangat penting. Pendidikan akan meningkatkan kualitas hidup manusia dan pengetahuan akan membawa pada keberhasilan.

“Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik” (Matius 7:17-18). Untuk selalu baik ranting harus  menempel dengan pokok pohon, karena kita adalah ranting –ranting yang harus melekat bersama Kristus Yesus. Tuhan selalu memberkati keluarga bapak ibu , saudara dan teman-teman sekalian.  
salam Ev. Mons

TUHAN MEMBERIKAN PENGETAHUAN DAN KEPANDAIAN (1)


“Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.... Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.” ( Daniel 1:17, 19,20)

Berit Minggu ini membahas tema berkenaan dengan “Tuhan memberikan pengetahuan dan kepandaian.”.  Hidup ini adalah milik Tuhan !.  Tuhanlah yang berdaulat serta berkuasa atas kehidupan semua manusia. Bahkan hidup dari keempat pemuda Ibrani yang ada dalam pembuangan Babel itupun ada ditangan Tuhan!. 
Nama pemuda-pemuda  Yehuda tersebut Daniel, Hanaya, Misael dan Azarya. dan oleh pemimpin pegawai Utara tersebut mereka diberi nama lain: Daniel dinamainya Beltsazar, Hanaya dinamainya Sadrakh, Misael diberi nama Mesakh, dan Asarya dinamainya Abednego (Daniel 1:6-7). 

Ketetapan hati para pemuda dengan tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja serta meminum anggur yang memabukkan, hal itu menjadikan Allah mengaruniakan kepada Daniel dan teman-temannya kasih sayang dari pemimpin pegawai istana. Bahkan Allah akhirnya berkenan untuk memberikan pengetahuan serta kepandaian kepada mereka lebih daripada seluruh pendoa yang hidup di negeri Babel. 
1. Allah memberikan pengetahuan yang luar biasa!
Pengetahuan untuk dapat membedakan hal yang salah dan hal yang benar dalam aspek kehidupan mereka. Hal itu menjadikan mereka menjadi matang dan dewasa dalam pengetahuan.
2. Allah memberikan kepandaian yang luar biasa!.
Mereka pandai dalam bidang kesusasteraan melalui bentuk tulisan-tulisan yang dipelajarinya. Menjadi ahli sastra yang handal dan yang diperhitungkan.
3. Allah memberikan hikmat yang luar biasa!.
Hikmat yang berhubungan dengan hal-hal diplomatik serta ketatanegaraan. Mereka cukup paham dengan keberadaan pemerintahan Babel. Bahkan Daniel juga diberikan kesanggupan untuk menafsirkan mimpi dari berbagai penglihatan. 

Saudara yang terkasih, Tuhan sanggup memberikan pengetahuan dan kepandaian kepada anak-anakNya lebih dari pada yang kita  pelajari dan yang telah diberikan oleh dunia. Amin  NDP

IKUT MENDERITA BAGI INJIL-NYA (7)



“Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. “ 2 Timotius 1:8

Himbauan Paulus kepada Timotius untuk berjuang dengan tekun. Karena yang akan menerima mahkota kemenangan adalah siapa yang berjuang  dengan setia. Penderitaan yang disebutkan di sini adalah demi Kristus, bukan karena dosa tetapi penderitaan yang membawa keselamatan. Mengapa Timotius juga harus menderita seperti Kristus untuk memberitakan kabar suka cita? karena Hakikat Allah adalah suatu penderitaan.

Paulus didalam memberitakan kebenaran  tidak mustahil berhadapan dengan konsep orang  yang berbeda-beda. Maka seperti  Paulus dan  rasul rasul lainnya  resikonya  adalah Mati. Paulus menerima dengan iklas akan konsekwensi apa yang akan terjadi dalam penderitaan dirinya, maka didalam ayat yang pertama dia menyemangati, untuk supaya tetap kuat didalam kasih karunia Kristus Yesus.

Ayat 2 dan 3 Paulus menguraikan  gambaran tentang seseorang prajurit  yang melayani dengan penuh  pengabdian demi mennyenangkan pimpinannya. Dengan suatu gambaran itu bapa Paulus ingin agar Timotius mengetaui didalam melayani Allah walau dalam kondisi sulit sekalipun. Pengabdian dengan kerja keras dan perhatian membawa kemuliaan terbesar bagi Tuhan, seperti seorang olahragawan yang berlatih  dengan disiplin dan akhirnya membuahkan hasil yng sangat memuaskan .

Ayat 6 kelihatannya bapa Paulus ragu apakah Timotius siap dalam penderitaan, walau ayat sebelumnya  bapa Paulus selalu memberikan dorongan Paulus kepada sang muridnya Timotius. Didalam ayat selanjutnya bapa Paulus yakin bahwa Tuhan akan memberikan hikmat marifat kepada Timotius.

Dan inti  ayat 8 adalah lewat Kebangkitan Kristus ,maka bapa Paulus menyarankan Timotius untuk lebih  berani dan  sabar  seperti orang-orang pilihan Allah dan selalu berserah kepada Kristus dalam hidupnya. 

Filipi 1:29 - "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia."  Seperti dikisahkan Kisah Rasul 14: 22”Ditempat itu mereka menguatkan hati murid murid itu dan menasehati mereka supaya mereka bertekun didalam iman, dan mengatakan bahwa untuk masuk kedalam kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara, yaitu "menderita untuk Kristus". Paulus tidak memusatkan perhatian pada dirinya sendiri, tapi dia hanya akan fokus pada pekerjaan Tuhan. Tuhan Yesus  memberkati- (Ev.Mons)

IKUT MENDERITA BAGI INJIL-NYA ( 6)


 “Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. “ 2 Timotius 1:8

Paulus merupakan rasul Tuhan Yesus  yang dipakai Tuhan sehingga memiliki pelayanan begitu luas, bahkan Paulus dapat memuridkan banyak murid  salah satu contoh murid yaitu Timotius  yang di kenal sehingga menuliskan suratnya 1 dan 2 Timotius yang sering di sebut surat-surat pengembalaan, yang berkenaan dengan gereja dan pengembalaan.

Seperti apa yang telah di nasehatkan Paulus kepada anak Rohaninya (Timotius) mengenai pelayanan dalam penderitaan injil. Nasehat itu berisi :
1. Janganlah malu bersaksi tentang Tuhan ( Yesaya 43 :10-12)
“kamu inilah saksi-saksiku, demikianlah Firman Tuhan … (10)
“ Aku akulah Tuhan dan tidak ada juruselamat selain dari padaKu“ ( 11)
“…Kamu adalah saksi-saksiKu” demikianlah Firman Tuhan, dan Akulah Allah “ (12)
Yang berarti ada peneguhan dari pada Tuhan bahwa kita adalah saksi Kristus bahwa Tuhan itu ada dan juruselamat kita. 
2. Janganlah malu bersaksi tentang injil ( Kisah para rasul 1 : 8 )
“…,dan kamu akan menjadi saksiku di Yerusalem dan diseluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi “

3. Ikutlah menderita bagi injil
a. 2 Korintus  1:8-11 penderitaan karena injil.
Contohnya  : 2 Korintus 11 : 22-27
1) Di penjara, didera ( 23)
2) 5 kali di sesah (24)
3) 3 kali didera,3 kali karam kapal (25)
4) Bahaya penyamun (26)
5) Lapar, dahaga dan telanjang (27) 
Dari perenungan pada poin 3 ini salah satu syarat mengikut Yesus sangkal diri dan pikul salib yang berarti ikut menderita bersama dengan Kristus melalui pemberitaan injil.

Bagaimana dengan kita ?
“Hanya hendaklah hidupmu berpadanan dengan injil Kristus supaya apabila aku datang aku melihat dan apabila aku tidak datang aku mendengar bahwa  kamu teguh berdiri dalam satu Roh dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil “ ( Filipi 1 : 27).
Mengapa demikian karena upahmu besar di surga. (PS)

IKUT MENDERITA BAGI INJIL-NYA (5)



“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. “
 2 Timotius 1:7-8


Injil dalam konteks nats diatas berkenaan dengan pribadi Yesus dan karya salibNya!. Kematian serta kebangkitan Yesus menjadi inti dari pada berita keselamatan umat manusia. Paulus berkata, “Oleh Injil itu kamu diselamatkan, ….sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, ...bahwa Kristus telah mati….bahwa Ia telah dikuburkan , dan bahwa Ia telah dibangkitkan , ...bahwa Ia telah menampakkan diri ….” ( I Kor. 15:1-5). Kepada orang-orang di kota Roma, Paulus juga menyatakan jika  Injil itu merupakan kekuatan Allah yang dapat menyelamatkan orang ...bagi yang mau percaya kepadaNya. ( Roma 1:16). 

Paulus juga menyadari bahwa tugas untuk memberitakan Injil itu telah dipercayakan Allah kepada dirinya. (I Tesalonika 2:4). Hal itulah yang mendasari dirinya untuk senantiasa mau memberitakan InjilNya tanpa perasaan ragu dan takut. Sebagai saksi Kristus dirinya berbicara bukan untuk menyukakan hati manusia, melainkan hati Allah yang telah mempercayakan tugas itu kepadanya (I Tes. 2:4b, 5, 10).

Paulus mendorong kepada Timotius sebagai hamba Allah dalam rangka tugas pelayanannya. Pemberitaan Injil itu sebagai panggilan bukan pilihan!. ... Memberitakan InjilNya bukan sebagai tugas melainkan tanggung jawab yang Tuhan percayakan kepadanya !. Paulus menegaskan “Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. (II Tim.4:2).

Penekanan dari nats diatas berkenaan dengan “Ikut menderita bagi InjilNya”. Mengingatkan kepada kita akan panggilan dan tanggung jawab yang Tuhan percayakan sebagai saksi Kristus dan anak-anakNya, yaitu menceritakan serta menghidupi karya Kristus secara nyata. 

Menderita bagi InjilNya dekat dengan hidup  menyangkal diri dan memikul salib!. Hal itu yang Yesus lakukan sebagai teladan untuk saudara dan saya. PengorbananNya yang sempurna sebagai karya terbesar dan termulia bagi umat manusia.

Saudara yang terkasih dalam Tuhan, mari kita mau mempersembahkan tubuh, jiwa dan roh sebagai sesuatu yang patut dihadapanNya. Dan disertai pikiran, perasaan dan kehendak...kita mau mempersembahkan tubuh ini sebagai persembahan yang hidup, kudus serta berkenan kepadaNya. Amin. NDP.

IKUT MENDERITA BAGI INJIL-NYA (4)


 “Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. “ 2 Timotius 1:8

Tuhan mempercayakan pemberitaan InjilNya kepada setiap anak-anakNya. Dia  memperlengkapi kita dengan kekuatanNya. Sehingga kita mampu mengerjakan sesuai dengan kehendakNya. Ada  banyak orang yang belum mengenal Injil sukacita yang Tuhan Yesus sediakan.  Sebab itu biarlah kita mau dipakai bagi InjilNya secara maksimal. Teladan banyak diberikan dari para Rasul yang menderita karena Injil, Rasul Paulus, Timotius, Barnabas dan banyak lagi sampai masa ini mereka yang membuka hidupnya bagi injil. Berikut Firman Tuhan menyatakan bagian yang diberikan pada orang2 yang ikut menderita bagi Injil.

IKUT MENDERITA, ROH KEMULIAAN ADA PADAMU 1Ptr 4:14  Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. Kemuliaan Allah menyertai hidup setiap orang yang turut menderita bagi Injilnya. Bagian yang terbaik Tuhan nyatakan baginya. Biarlah kemuliaan Tuhan juga ada pada setiap hidup kita. 

IKUT MENDERITA, TUHAN MEMELIHARA 2Tim 1:12  Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan. ada banyak orang takut khawatir sehingga tidak membuka hati dan hidupnya untuk dipakai oleh Tuhan. Firman Tuhan memberi keyakinan kepada kita bahwa Dia yang sangat bertanggung jawab untuk memelihara hidup kita. Jangan pernah takut…

IKUT MENDERITA, BERHAK MENERIMA JANJI-JANJI ALLAH
Rm 8:17  Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. Oleh janji-janji Allah  semua yang ikut menderita bagi Inji Tuhan mendapat bagian. Dia Allah yang senantiasa menggenapkan akan janji-janjiNya dalam kehidupan kita. 

Sadarilah bahwa hidup ini milik Tuhan. Berapapun harga yang harus dibayar mari kita terus..selalu..memenangkan yang terhilang, bawa injil Tuhan. Save the lost at any cost. Amin (LGS)

IKUT MENDERITA BAGI INJIL-NYA (3)


 “Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. “ 2 Timotius 1:8 


Melalui ayat diatas Rasul Paulus mengingatkan kepada Timotius yang sedang menghadapi kesukaran, dan Paulus menyadari akan kemungkinan terjadi penderitaan, penganiayaan berat dalam pelayanan yang sedang dihadapi Timotius. Dengan adanya guru-guru palsu dan penyesat. Paulus menasehatkan Timotius tetap memelihara iman dalam menanggung kesukaran, melayani Allah serta memelihara Injil. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Dalam 2 Timotius pasal 1 ini, ada nasehat-nasehat Rasul Paulus yang pendek tetapi tepat seperti: “Kobarkanlah kasih karunia Allah yang ada padamu, jangan malu, rela menderita bagi Injil-Nya, peganglah ajaran yang sehat, peliharalah harta yang indah, tetap kuat oleh kasih karunia”. 

Lukas 4:1-2 Yesus dicobai dipadang gurun oleh Iblis selama 40 hari hanya karena penuh dengan Roh Kudus, Yesus sanggup menghadapi Iblis secara langsung dan melawan serta mengalahkan pencobaan yang menimpa diri-Nya. Lukas 4:18-19. Roh Tuhan ada pada-Ku oleh sebab itu Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik (memberitakan Injil) kepada orang miskin, papa, menderita, patah semangat, hancur hati, dan untuk menolong mereka yang mata rohaninya dibutakan oleh dunia dan Iblis kemudian mata rohani mereka menjadi celik karena melihat kebenaran kabar baik Allah (Injil) dan membebaskan mereka dari kuasa dosa, ketakutan, rasa bersalah dan mengalami penyelamatan yang sesungguhnya. Inilah kunci keberhasilan seorang pelayan Allah dan seorang pemberita Injil yaitu apabila penuh dengan Roh Kudus yang memampukan kita menjadi saksi baik di Yerusalem, Yudea, Samaria, bahkan sampai ke ujung bumi (Kisah 1:8). Yesus Kristus adalah Allah ( Yohanes 1:1), tetapi Dia juga adalah manusia (I Tomotius 2:5). Hal ini Dia memberikan teladan yang sempurna bagi kita orang Kristen yang mengambil bagian dalam pelayanan Allah dan seorang pemberita Injil, hidup  kita harus mengalami kelimpahan Roh Kudus.

Ada 4 hal bagi pelayan Allah / pemberita Injil yang sejati:
1. Memuliakan Kristus dari hidup sampai dengan matinya (dipanggil Tuhan).
2. Hidup dalam kekudusan (I Korintus 6:18-20).
3. Menyelamatkan orang yang terhilang (I Korintus 9:22-27).
4. Berjuang untuk mempertahankan iman di dalam Yesus Kristus dan menjadi pembela Injil (Filipi 1:16; Yudea ayat 3). Amin. BS

IKUT MENDERITA BAGI INJIL-NYA (2)

 “Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.“  2 Timotius 1:8



Kita telah mengenal Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat yang hidup, maka tugas setiap kita sebagai orang percaya yang telah diselamatkan  mengabarkan Injil. Perumpamaan seekor domba yang hilang dari kawanannya yang sembilan puluh sembilan maka Dia akan mencari domba yang hilang  tersebut (Lukas 15:14) ketika ditemukan domba tersebut maka ada sukacita yang besar. Tuhan Yesus sudah naik kesorga, maka kita adalah saksiNya untuk  mewartakan kabar baik,  berita keselamatan sukacita yang besar itu kepada semua orang sesuai dengan Amanat Agung (Mat 28:19-20), Kini tugas kita untuk mencari domba yang terhilang tersebut untuk melanjutkan misi Yesus karena kita mengasihi dan taat kepadaNya. 

Ikut menderita bagi InjilNya sebagai contoh yang nyata adalah para Martir yang mati karena Injil Kristus. Sebuah sikap yang harus kita miliki sebagai salah satu contoh ikut menderita bagi injilNya adalah berani bayar harga.  Ada resiko yang akan kita hadapi dalam pengabaran Injil seperti penolakan, penganiayaan, diludahi, dipenjara, bahkan dihukum mati ini merupakan penderitaan karena Injil yang di alami oleh para martir. 
Rasul Paulus adalah tokoh penginjil yang sangat luar biasa bahkan sempat di penjara beberapa kali untuk mempertahankan iman kepada Kristus.  Apakah kita menyangkal Yesus atau berani menyangkal diri sendiri demi mempertahankan iman kepada Yesus,  ketika diperhadapkan sebuah penderitaan dalam penginjilan atau sebaliknya kita malah menjual Yesus sama seperti Yudas.

Tema minggu ini mengajak kita untuk berani mengambil bagian memberitakan Injil dan tentunya dua point tadi harus kita pengang. Sangat sederhana yang dapat kita lakukan salah satunya dengan jangan malu bersaksi tentang kebaikan Tuhan dalam hidup kita (II Tim 1:8) terlebih kepada orang-orang yang ada di dekat kita sebab satu orang diselamatkan maka seluruh rumah juga di selamatkan, beranikah kita menjadi saksi Kristus...God Bless (Bb) 

IKUT MENDERITA BAGI INJIL-NYA (1)

2 timotius 1:3-18

 “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
 2 Timotius 1:7-8


Berit minggu jni membahas tema berkenaan dengan “Ikut menderita bagi InjilNya”. Pesan Rasul Paulus kepada anak rohani yang dikasihi, yaitu Timotius untuk memberitakan Injil tentang hidup dalam Kristus Yesus. ( II Timotius 1:1-2)..

Paulus menjelaskan perihal Injil dengan dua kata kunci, yaitu Yesus dan Salibnya ( I Korintus 2:2). Kemudian ia kembali mempertegas pengertian Injil dengan rinci lagi...Yesus telah mati karena dosa manusia, Yesus yang dikuburkan dan bangkit pada hari ketiga, bahkan Yesus juga telah menampakkan diriNya kepada murid-muridNya dan banyak orang ( I Korintus 15:1--5). 
Dalam bagian lain Paulus juga menekankan bahwa Injil itu merupakan kekuatan Allah yang dapat menyelamatkan orang!. Yaitu bagi setiap orang yang mau percaya kepadaNya (Roma 1:16). Satu-satunya berita yang didalamnya dapat memberikan kelegaan, kelepasan, kemerdekaan, keselamatan dan kemenangan (Roma 5:8; I Pet. 2:24).

Ada beberapa hal penting yang dapat kita pelajari  serta renungkan berkenaan dengan tema diatas.
1. Hidup menjadi saksi Kristus.
Memiliki keberanian untuk menceritakan pribadi Yesus serta karyaNya atas manusia yang berdosa. Kematian dan kebangkitanNya untuk penebusan manusia untuk beroleh pengampunan Bapa. Melakukannya dengan iklhas dan penuh keyakinan tanpa mengurangi atau menambahi berita Injil Itu sendiri.

2. Hidup menjadi seperti Kristus.
Memiliki kerinduan untuk hidup seperti Yesus dengan cara meneladani hidup Yesus dengan melakukan setiap perintahNya dengan benar dan tepat!. Seperti yang Yesus sendiri katakan, “ … setiap orang  yang mau mengikut Aku , ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya,  dan mengikut Aku”. ( Matius 16: 24). 

Saudara yang terkasih di dalam Tuhan, setiap kita dipanggil bukan hanya untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia (Filipi 1:28)....yaitu ikut menderita bagi InjilNya. Amin. NDP.

PERMULAAN PENGETAHUAN (6)


 “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan ,
tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan “ Amsal 1 : 7

Ada ungkapan yang sering kita dengar bahwa belajar dan menuntut ilmu itu tidak ada batasnya!. Dan juga filosofi yang menyatakan, “Belajarlah dan tuntutlah ilmu setinggi langit”. Saya masih ingat pesan Ibu saya (Almarhum Budhe), sambil menyerahkan seuntai kalung dia berkata, “Kamu harus jadi orang yang pinter, sekolah yang tinggi supaya tidak di hina orang”. 

Salomo dalam kitab Pengkhotbah juga memberi peringatan kepada kita, “Lagipula, anakku, waspadalah! Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan”. (Pengkhotbah 12:12). Ungkapan Salomo tersebut merupakan realita nyata hari-hari ini. Ada banyak orang tua kehabisan cara untuk terus mendorong anak-anaknya dalam menuntut ilmu!. Ada orang tua yang berbicara dengan saya, “Bagaimana Pak Pendeta, saya bingung menghadapi anak saya. Disuruh sekolah malah tidak mau... dia ingin kerja dan  menikah. Padahal jaman sekarang ini kalau tidak sekolah tinggi akan kalah bersaing tuk cari kerja”. 

Nats diatas memberi dorongan kepada kita untuk memilki sikap yang benar terhadap pengetahuan. Salomo ingin menegaskan bahwa semua pengetahuan itu baik dan akan memberikan kebaikan jika semuanya itu dimulai dan didasari dengan hati yang takut akan Tuhan!. Pernyataannya, “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan “ memiliki  pemahaman penting bagi kita.
1. Takut akan Tuhan membawa kepada kerendahan hati!. 
Kepandaian indentik dengan kesombongan. Kecenderungan orang yang banyak memiliki pengetahuan mudah menjadi congkak. Akibatnya kurang mengandalkan Tuhan serta lebih bersandar dengan kepikirannya sendiri.
2. Takut akan Tuhan akan memuliakan Tuhan!.
Pengetahuan yang didasari takut akan Tuhan akan berakibat Tuhan dimuliakan. Kepandaian yang kita miliki akan berdampak untuk kemuliaanNya saja. Tuhan semakin ditinggikan melalui pengetahuan yang kita miliki.
3. Takut akan Tuhan membuat kita bijaksana!
Kearifan dan kebijaksanaan akan dimiliki oleh setiap orang yang mendasarkan pengetahuan  pada hidup yang takut akan Tuhan. Sebab setiap pengetahuan itu akan memberi hikmat untuk kita yang mempelajarinya. 

Saudara yang terkasih dalam Tuhan, permulaan pengetahuan adalah takut akan Tuhan. Dengan hati yang takut akan Tuhan menjadikan hidup saudara dan saya menjadi lebih bijaksana. Amin. NDP

PERMULAAN PENGETAHUAN (5)

 “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan ,
tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan “ Amsal 1 : 7

Sangat jelas bahwa didalam kitab Amsal yang dituliskan oleh raja Salomo ini, bertujuan agar  para pembaca  mengerti dan memahami prinsip-prinsip hidup yang diajarkan oleh kitab Amsal supaya memperoleh hidup yang dihendaki Allah. Yang menjadi titik  fokus pada pembahasan kita dalam minggu berkenaan adalah Takut akan Tuhan. 

Tuhan yang mempunyai hidup : kita hidup di dunia ini semata-mata oleh kasih karunia yang Tuhan berikan pada setiap kita. Jadi orang  yang takut akan Tuhan sangat simpel untuk dimengerti bahwa kita seharusnya sudah mengerti dan memahami bahwa ada sebuah konsep dalam hati, dan pikiran kita bahwa Tuhanlah yang menciptakan kita (Kej 1:26). Jadi orang yang takut akan Tuhan seluruh hidup kita mengenal dan sosok pencipta kita yaitu Tuhan oleh sebab itu kita, tidak dapat lepas dari Tuhan, mengharapkan Tuhan dan memerlukan Tuhan  setiap detik tidup kita (Yer 17:7-9).

Ada keberhasilan dalam Tuhan: Kesuksesan yang diraih oleh raja Salomo pada zamannya itu merupakan sebuah akibat dari beberapa sebab. Sebab yang pertama tentunya adalah takut akan Tuhan.  Hampir seluruh isi kitab Amsal isi berbicara tentang ajakan untuk kita di didik agar mempunyai kualitas hidup yang bijaksana. Salomo menyadari bahwa diluar dari Tuhan dia tidak dapat berbuat apa-apa, tetapi ia menyadari bahwa ketika bergantung dan takut akan Tuhan sepenuh hidupnya maka yang terjadi adalah sebuah keberhasilan. Inti dari pada poin ini adalah Tuhan yang memberikan yang terbaik keberhasilan hanyalah salah satu akibatnya ( Ams 15:33).

Ketaatan itu mutlak: Hidup takut akan Tuhan berbicara tentang sebuah ketaatan kepada Tuhan. Firman yang tertulis dalam kitab Amsal Salomo ini berbicara bagaimana kita mau dibentuk dari perkataan Firman Tuhan dan melakukannya. Yang terjadi dizaman sekarang ini banyak orang melakukan kejahatan dimana-mana karena mereka kehilangan rasa takut akan Tuhan (Maz 1:1-6)...GOD BLESS (Bb)

PERMULAAN PENGETAHUAN (4)


 “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan ,
tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan “ Amsal 1 : 7a

Permulaan pengetahuan itu mengandung 2 pengertian :
Titik awal yaitu pengetahuan salah dan benar dimuai dari takut akan Tuhan.
Pengetahuan dapat membuat seseorang menjadi sombong. Ini bukan berarti salah pengetahuannya tetapi orang tersebut tidak mempunyai hati yang takut akan Tuhan.
Hidup manusia di dunia ini bukanlah semata-mata untuk memberi kehidupan yang mewah atau mendapatkan segala kenikmatan materiil. Hidup yang bahagia adalah mengerti akan arti nilai hidup. Dan pengertian serta kemampuan ini sudah termasuk dalam lingkungan hikmat, pengetahuan yang sesungguhnya. Amsal 15:16-17 berkata: “Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan Tuhan dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan. Lebih baik sepiring sayur dengan kasih dari pada lembu tambun dengan kebencian”. 

Dasar yang diletakkan Allah dalam kehidupan manusia itu adalah dasar yan teguh yaitu FirmanNya, kendatipun fakta bahwa banyak orang yang murtad dan gugur imannya, tapi itu bukan kesalahan Allah, tetapi kesalahan penting, itu ada pada manusia itu sendiri. 
Mari kita melihat Matius 7:24-27. Ada 2 dasar bangunan rumah. Rumah orang bijak dibangun diatas dasar batu yang kokoh, sedangkan rumah orang bodoh dibangun diatas dasar pasir yang gampang roboh. Siapa orang bijak itu? Ialah yang mendengar Firman dan mlakukannya. Sedangkan orang bodoh ialah yang mendengar Firman tetapi tidak mau melakukannya. Kemudian turunlah hujan, datanglah banjir melanda rumah itu. Rumah orang bijak itu tetap teguh karena dasarnya kokoh. Namun rumah orang bodoh itu roboh dan hebatlah kerusakannya. Karena dasarnya pasir yang gampang roboh. Jadilah orang bijak bukan orang bodoh.

FirmanNya membuat kita menjadi orang yang takut akan Tuhan, hidup didalam kebenaranNya, hidup didalam kasihNya, inilah permulaan pengetahuan yang benar. Salah satu penyebab manusia jaman sekarang ini, berilmu, berpengetahuan tinggi tetapi tetap hidup dalam penderitaan dan malapetaka sebab tidak memiliki hati yang takut akan Tuhan, tidak hidup dalam kebenaranNya dan tidak hidup dalam kasihNya, tidak hidup dalam ketaatan bahkan mengeraskan hatinya terhadap FirmanNya, dan menjadi orang yang bodoh. Amin. BS

PERMULAAN PENGETAHUAN (3)

 “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan ,
tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan “ Amsal 1 : 7

Tuhan memberikan kepada setiap manusia akal budi, pikiran, dan kemampuan untuk mencari ilmu pengetahuan, akan tetapi Tuhan juga menyatakan bahwa  takut akan Tuhan harus menjadi awal atau permulaan pengetahuan. Sebab Tuhanlah sumber dari segala ilmu pengetahuan.

PENGETAHUAN TERLALU AJAIB Mzm 139:6  Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya. Hanya Tuhan yang menguasai Pengetahuan. Manusia sangat terbatas. Manusia membutuhkan Tuhan untuk menunjukkan pengetahuan. Dengan mendahulukan Tuhan berarti kita mempersilahkan Tuhan untuk memperlengkapi diri kita dengan pengetahuan yang Tuhan anugerahkan dalam kehidupan kita. 

PENGETAHUAN DIKARUNIAKAN OLEH TUHAN Pkh 2:26  Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin. Ayat ini menyatakan dengan jelas bahwa hanya kepada orang yang layak dihadapan Tuhan ia mengaruniakan pengetahuan..sebab itu mari mengusahakan dengan pasti bahwa saya adalah orang yang dikenanNya…

PENGETAHUAN ADA DIDALAM TUHAN Kol 2:3  sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan Hanya orang-orang yang dekat dengan Tuhan dapat memahami dimana pengetahuan berasal. Seringkali manusia menganggap dirinya lebih pandai lebih berpengalaman bahkan lebih mampu untuk mengerjakan segala sesuatu padahal hanya di dalam Tuhan tersembunyi segala seluruh pengetahuan.

Mari rendahkan hati dihadapan Tuhan  agar ilmu pengetahuan dianugerahkan kepada kita. Dan oleh kehendakNya kita beroleh pengetahuan. Arti atkut akan Tuhan sungguh sungguh kita lakukan. Amin (LGS)

PERMULAAN PENGETAHUAN (2)


 “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan ,
tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan “ Amsal 1 : 7

Istilah Amsal di tulis dari bahasa Ibrani “mashal” yang dapat di artikan sebagai “ucapan” orang bijak “perumpamaan” atau “peribahasa berhikmat“, Kitab Amsal menyajikan suatu bentuk pengajaran berupa Amsal yang umum di pakai di timur tengah pada zaman dahulu dalam bentuk hikmat yang di sajikan dalam standar kebenaranNya bagi umat perjanjian Allah. Pengajaran berupa amsal-amsal ini dari zaman kuno dapat mudah dihafalkan dan dipahami untuk diajarkan dan disampaikan kepada angkatan berikutnya.
Tujuan daripada kitab ini di tulis dengan jelas (Amsal 1 :1-7 ) 

1. Memberi hikmat dan pengertian mengenai perilaku bijak, kebenaran, keadilan dan kejujuran (1 : 2-3) sehingga : 
a. orang yang tidak berpengalaman menjadi bijak.
b. Orang muda dapat memperoleh pengetahuan dan hikmat (1:4)
c. Orang bijak akan menjadi lebih bijak lagi ( 1: 5-6 )
2. Sekalipun Amsal pada hakekatnya adalah pedoman hikmat untuk hidup benar dan  bijaksana serta landasan yang di perlukan oleh hikmat tersebut dinyatakan dengan jelas sebagai “takut akan Tuhan”  (1 : 7)

Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan “Takut akan Tuhan” dapat di pahami :
1. Memandang Allah dengan keagungan dan penghormatan kudus dalam kemulyaan dan kekudusan.
2. Takut akan Tuhan merupakan sikap menaruh iman percaya untuk memperoleh selamat.
3. Kesadaran bahwa Allah yang marah terhadap dosa dan berkuasa untuk menghukum mereka yang melanggar FirmanNya dan memberikan pengampunan bagi orang yang bertobat.
“Kata Pengetahuan dapat diartikan  mengetahui sesuatu dalam hal pengetahuan akan kebenaran, firman Tuhan. Kata hikmat juga berarti hidup dan berpikir sesuai dengan kebenaran dan pola Allah, mendekati seluruh kehidupan dari sudut pandang Allah . 
Oleh sebab itu takut akan Tuhan menjadikan dasar kita untuk memperoleh pengetahun, hikmat dan didikan   Tuhan  sebagai kekaguman yang penuh hormat pada kuasa, kemulyaan dan kekudusan Allah . 

Bagaimana kita dapat memiliki sikap hati  yang takut akan Tuhan?
1. Mengasihi Tuhan dengan Segenap hati  Luk 10 : 27 “ Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu ...”
2. Taat kepada Firman ( Amsal 13 : 13 )
3. Menaruh iman, kepercayaan, menghargai dan menghormati Allah dalam kekudusanNya.  (PS)

PERMULAAN PENGETAHUAN (1)

“Untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran,,..Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan."(Ams 1:1-7 )
Minggu ini berit membahas tema berkenaan dengan “PERMULAAN PENGETAHUAN”. Di era modern ini kita menjumpai perkembangan serta pertumbuhan ilmu pengetahuan yang semakin pesat. Tehnologi, saint, komputer yang dapat memberi informasi serta membuka wawasan kita semakin lengkap dan kaya!.
    Jenjang pendidikan yang semakin tinggi..., kurikulum-kurikulum yang teruji... serta sarana-prasarana yang memadai... hal itu menjadikan dunia pendidikan menjadi tempat untuk kita menggali dan mempelajari pengetahuan.
    Persoalannya, apakah dengan bertambahnya pengetahuan menjadikan orang semakin percaya dan mengasihi Tuhan?. Apakah dengan kepandaian seseorang dapat membuat orang itu lebih mengandalkan Tuhan?. Hal inilah yang sedang gereja hadapi dan gumuli. Ada banyak orang menjadi pandai, namun hatinya justru semakin menjauh dari Tuhan. Ada juga mereka yang justru hanya dengan pengetahuan, namun membuat hidupnya menjadi tidak percaya Tuhan dan mujizatNya.  
Nats diatas ditulis oleh Salomo untuk memberi teguran, nasehat serta peringatan kepada kita untuk dapat hidup bijaksana. Menjadi orang yang arif dalam mencari pengetahuan!. Pernyataan Salomo, ”Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan” memiliki makna penting, diantaranya:
Dasarilah pengetahuan dengan takut akan Tuhan!.
Bangun pondasi kuat segala pengetahuan yang kita pelajari  dengan hati yang takut akan Tuhan, hati yang takut akan Tuhan menjadi pijakan dasar dalam rangka kita mengembangkan disiplin  ilmu apapun, Tuhanlah sumber pengetahuan dan Tuhan juga yang memiliki serta mempercayakan pengetahuan itu  kepada kita.
Mulailah belajar pengetahuan dengan hati yang takut akan Tuhan!.
Hati yang takut akan Tuhan menjadi modal awal untuk kita belajar pengetahuan!. Biarlah setiap pengetahuan yang kita peroleh menjadikan Tuhan semakin ditinggikan. Ada filosofi dunia... belajar pada tanaman padi..semakin berisi, padi itu semakin menunduk. Sebab apapun pengetahuan yang kita peroleh itu semua diberikan Tuhan kepada kita. Tidak ada sesuatupun yang  layak untuk disombongkan .
    Saudara yang terkasih, marilah kita senantiasa mau terus untuk belajar serta menambah pengetahuan yang didasari  serta dimulai dengan  hati yang takut akan Tuhan. Kiranya semua pengetahuan itu akan memberikan kebaikan bagi kita dan sesama... terlebih menjadikan Tuhan semakin dimuliakan. Amin. NDP.

JANGAN MENGERASKAN HATIMU (7)


Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini," ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"  
Ibrani 4:7

Shallom saudara saudari yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus, tema berit kita minggu ini berkenaan dengan Jangan Keraskan Hatimu yang terdapat dalam kitab Ibrani 4:7. Janganlah keraskan hatimu berkaitan dengan judul perikop ini tentang hari perhentian yang disediakan Allah.  Apa yang akan kita pelajari  dan kita renungkan berkenaan tema berit kita minggu ini...?

a. Janganlah keraskan hatimu terhadap Firman Tuhan: 
Berbicara tentang hari perhentian dikatakan bahwa setiap kita diberikan kabar kesukaan Allah melalui perberitaan Firman yang sering kita dengar. Berbicara tentang perubahan hidup manusia mengapa sulit untuk berubah menjadi lebih baik karena pada umumnya disebabkan oleh kebebalan hati terhadap Allah. Maka ada dua jenis golongan dalam ayat ini bertumbuh dalam iman sehingga berhasil masuk kedalam perhentian Allah dan yang satunya lagi mengganggap Firman Tuhan tidak berguna bagi mereka (Ibrani  4:3
)
b. Jangan keraskan hati untuk taat pada hari perhentian Tuhan: 
Pada konsep penciptaan 6 hari Allah melakukan pekerjaan dan pada hari yang ke 7 Ia berhenti dari pekerjaan-Nya. 6 hari kita bekerja dan seharusnya pada hari yang ke 7 kita juga harus berhenti dari pekerjaan kita untuk  beribadah  pada hari perhentian pekerjaan Allah.  Menguduskan hari perhentian Allah dengan belajar taat dengan tidak mengeraskan hati ( Ibn 4:4-6).

c. Jangan mengeraskan hati untuk percaya kepada perkataan Tuhan: 
Setiap apa yang dikatakan oleh Tuhan kepada kita secara pribadi melalui Roh Kudus-Nya bertujuan untuk mengubahkan hidup kita. Firman Tuhan bertujuan untuk mendidik, mengajar, menegor, dan menyatakan kesalahan. Oleh sebab itu hanya orang yang mau di didik oleh Tuhan yang mendapat perubahan hidup dengan tidak mengeraskan hatinya tetapi selalu ingin dibentuk dan diperbaharui  Tuhan untuk menjadi bejana yang indah sehingga dapat memancarkan kehidupan (Ams 4:23)... GOD BLESS ...(Bb)

JANGAN MENGERASKAN HATIMU (6)



Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini," ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"
Ibrani 4:7

Penulis kitab Ibrani menegaskan supaya kita tidak mengeraskan hati!. Pengalaman kehidupan  Israel menjadi pelajaran yang baik bagi kita sebagai generasi gereja masa kini. Sebab orang yang mengeraskan hatinya kepada Tuhan, mereka justru akan mengalami kerugian yang besar dalam hidupnya. Bangsa Israel tidak saja mengalami kerugian secara materi, bahkan kematian juga mereka alami!.

Contoh jelas dalam Alkitab berkenaan dengan orang-orang yang mengeraskan hatinya kepada Tuhan.
1. Firaun ( Keluaran 9:12). 
Pemimpin dan raja Mesir ini sangat mengeraskan hati kepada Tuhan. Firaun menolak untuk bangsa Israel  harus meninggalkan Mesir. Akibatnya Tuhan menurunkan Tulah 1 sampai 10 (Keluaran 7:14-11:10; Keluaran 12:29-42). Meski tulah-tulah tersebut diturunkan, namun hati Firaun ini tetap keras. Akibatnya sampai Tuhan pun menambahkan kekerasan hatinya (Keluaran 14:4).
2. Orang-orang Mesir (Keluaran 14:17).
Orang-orang Mesir atau sering disebut “kafir”. Mereka juga sangat keras hatinya!. Maka Tuhan berkenan pula tuk lebih mengeraskan hati mereka. Akibatnya mereka mati tertimbun air laut merah ketika berusaha untuk mengejar orang-orang Israel yanag keluar dari Mesir.
3. Orang-orang Filistin ( I Samuel 6:6).
Orang-orang Filistin merampas tabut Allah dan membawanya dari Eben Haezer ke Asdod. Dan mereka menaruhnya ke dalam kuil Dagon. Akibatnya patung Dagon roboh  dan hancur. Bahkan seluruh penduduk Asdod terkena penyakit borok-borok... ( I Samuel 5:1-6)

Saudara yang terkasih dalam Tuhan, orang yang mengeraskan hatinya kepada Tuhan akan mengalami hidup yang tidak aman dan nyaman. Kehidupannya tidak ada damai dan sukacita!. Mereka akan banyak kerugian. Marilah kita bersama senantiasa mau hidup membuka hati dengan setiap firmanNya. Biarlah FrmanNya menjadi roti hidup bagi saudara dan saya. Amin. NDP

JANGAN MENGERASKAN HATIMU (5)



Ibrani 4:7

Konteks dalam perikop ini merupakan pembahasan mengenai hari perhentian  bagi umat Allah. Hari perhentian dapat di pahami, hari dimana Allah berhenti bekerja pada hari ketujuh (Ibrani 4 : 4 ), hari perhentian juga dapat di pahami umat Allah masuk pada kekekalan abadi, meninggalkan dunia ini . Secara rohani dapat dipahami mengenai hari perhentian adalah keselamatan yang diberikan Kristus bagi orang – orang percaya. 
Perhentian yang di janjikan Allah tidak hanya untuk di dunia ini, tetapi juga di surga ( Ibrani 4 : 7-8). Bagi orang – orang percaya masih ada perhentian abadi di surga. Memasuki perhentian terakhir ini berarti berhenti bekerja, menderita serta mengambil bagian perhentian Allah, mengalami suka cita, kasih serta persekutuan dengan Allah dan orang-orang kudus pada masa kekekalan kelak.

Seperti apa yang di sampaikan Tuhan lewat perantaraan Daud “ Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu “hari ini“, ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti di katakan diatas “Pada hari ini, jika kamu mendengar suaraNya, jangan keraskan hatimu” (Ibrani 4: 7)
Sebetulnya Daud mau menyampaikan sesuatu kepada umat Allah mengenai hari yang di khususkan Tuhan untuk kita berhenti bekerja untuk melakukan ibadah kepada Tuhan seperti apa yang di tulis oleh Musa di Keluaran 20 : 8- 10, Ulangan 5 :12-14.  “Ingat dan kuduskanlah hari sabat, enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari sabat Tuhan, Allahmu; jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan. Atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembunya atau keledainya atau apapun yang di punyainya “.

Dari perenungan di atas apa yang harus kita perbuat ?
“...jika kamu mendengar suaraNya, jangan keraskan hatimu!.
1. Mendengar suara Tuhan Keluaran 15 : 26 “...Mendengarkan suara Tuhan dan melakukan yang benar ...” 
Mendengarkan dan berpegang pada perjanjian Tuhan Keluaran 19: 5 , Mazmur 78: 1 pasang telinga dan sedengkan telingga untuk pengajaran.
2. Jangan keraskan hatimu! hati yang keras adalah hati yang tidak mau menerima sesuatu yang baik . contoh Firaun keras hati Keluaran 7 : 13, Keluaran 8 ; 15, Kel 8;19. Kel 8 ;32 
Mazmur 19 :6-8 
3. Bukalah hati dan lembutkan hati ( Wahyu 3 :20 ) “Lihat Aku berdiri di muka pintu dan mengetok, jikalau ada orang yang mendengar suaraKU dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku akan makan bersama-sama dengan Aku “

Oleh sebab itu Daud mengajarkan kepada kita untuk terus mendengar Firman dan melakukannya dengan setia dan lembutkan hati untuk suara Tuhan karena Firman Tuhan itu ya dan amin, Firman Tuhan itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku .(PS)

JANGAN MENGERASKAN HATIMU (4)


Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini," ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"  Ibrani 4:7

Yang ada dalam hati orang percaya adalah Tuhan dan Aku, ketika Tuhan yang bertahta dalam hati kita dan memimpin jalan hidup kita maka kita tidak akan pernah mengeraskan hati. Sebaliknya pada saat “aku” yang memimpin, sangat mudah kita menjadi keras hati terhadap kebenaran Firman Tuhan, terhadap kehendak Tuhan dan setiap perintah serta peringatanNya. Beberapa referensi Firman berikut menjadi perenungan jangan pernah kita mengeraskan hati terhadap Tuhan.

KERAS HATI, TIPU DAYA DOSA Ibr 3:13  Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini," supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa. Tidak seorangpun mau di tipu, tetapi kenyataanya dengan mengeraskan hati sama artinya menerima tipu daya dosa yang ditawarkan kepada kita. Orang yang sadar telah ditipu akan segera meninggalkannya, sebaliknya yang tidak sadar justru akan bangga terhadap kekerasan hatinya.

KERAS HATI, MENCOBAI TUHAN Ibr 3:8-9  janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,  di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya. Orang Israel sudah merasakan dampak mencobai Tuhan, mereka dimusnahkan dan tidak ada hak untuk memasuki tanah perjanjian. Sampai dimana nilai pertobatan seseorang jika masih mengagungkan kekerasan hati untuk tidak mengikuti kehendak Tuhan? murka Tuhan ada pada bangsa yang tegar tengkuk.

KERAS HATI, MENENTANG ROH KUDUS Ibr 3:7-8  Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,  janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun, senantiasa dibutuhkan kepekaan terhadap suara Roh Kudus yang ada dalam hati kita. Ketika Roh Kudus berbicara, ketika dituntunNya jalan kehidupan kita, pasti Roh Kudus akan menjukkan yang benar dalam hidup kita. Yang tersesat adalah orang yang mengeraskan hati terhadap suara Roh Kudus.

Berkat dan kutuk mana yang akan kita pilih, mari kita akan terus belajar bagaimana menerima berkat Tuhan yang menyertai hidup kita. Tinggalkan keras hati. Amin (LGS)

JANGAN MENGERASKAN HATIMU (3)

Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini," ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"  Ibrani 4:7

Dalam surat Ibrani pasal 4
Ayat 1, ada kata-kata penting yang harus kita garis bawahi bagi kita orang percaya, kata sebab itu, waspadalah, jangan lalai, sekalipun janji untuk masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku.

Ayat 2, menjelaskan bahwa kabar ini merupakan kabar kesukaan bagi kita orang percaya, dan kabar kesukaan ini menunjuk kepada kabar Injil Kristus.

Ayat 3, untuk menerima kabar kesukaan dan untuk masuk kepada perhentian-Nya, betapa pentingnya iman kepada Yesus Kristus. Sebab hanya mereka yang percaya kepada-Nya mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juruselamatnya yang menerima berita kesukaan (keselamatan) dan masuk dalam perhentian-Nya yaitu sorga (Efesus 2:4-7). Sebab diatas kayu salib Yesus Kristus telah membayar harga yang mahal yaitu dengan tubuh yang terpecah darah yang tercurah, untuk mengambil alih segala beban, hukuman dosa manusia, serta memberi pengampunan, dan oleh anugerahNya, Ia memberi jalan masuk ketempat perhentian-Nya yaitu sorga.

Ayat 4-6 menegaskan tentang ada orang yang bisa masuk dalam perhentian-Nya dan ada orang yang tidak bisa masuk kepada perhentian-Nya. Yang bisa masuk kepada perhentian-Nya yaitu mereka yang menerima kabar kesukaan ini dan percaya (beriman) kepada Yesus Kristus mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi dalam kehidupannya. Adapun yang tidak bisa masuk dalam perhentian-Nya ialah mereka yang tidak mau percaya, tidak taat, mengeraskan hati seperti bangsa Israel (generasi padang gurun).

Ayat 7, perhatikan tentang kata “hari ini” yaitu saat kita mendengar berita tentang kabar kesukaan yaitu tentang berita keselamatan didalam Yesus Kristus. Kata “hari ini” yaitu saat ini apakah kita menyambutnya dengan kerendahan hati, dengan ketaatan, dengan sukacita maka sesungguhnya Allah sendiri sedang menuntun kita masuk dalam perhentian-Nya.

Saudaraku, secara lengkap, perhentian-Nya yang disediakan bagi kita orang percaya itu terjadi nanti di sorga, tetapi bukan berarti saat ini kita orang percaya tidak bisa merasakannya. Bagian dari kesempurnaan itu bisa dinikmati orang percaya yang sungguh-sungguh percaya kepada Yesus, sekarang juga, manakala kita mau datang kepada-Nya setiap saat. Tuhan Yesus sendiri berkata: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memeberi kelegaan kepadamu”. (Matius 11:28).

Bertekunlah dalan iman, karena kita percaya hasil akhir yang diterima oleh orang percaya adalah kemenangan. Walaupun dalam dunia ini menghadapi bebagai-bagai pencobaan namun Tuhan memberi kelegaan, sehingga kita orang percaya itu cakap menganggungnya. Amin. (BS)  

JANGAN MENGERASKAN HATIMU (2)


Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini," ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"  Ibrani 4:7

Hari ini maksudnya Saat ini, waktu sekarang ini.; Mendengar suaraNya : mendengar FirmanNya,; Janganlah keraskan hatimu : Jangan terlena, Jangan anggap enteng, maksudnya kerjakan lakukan.

Mengeraskan hati berarti memastikan tidak ada Firman Allah yang bisa masuk ke dalam hati. Tidak peduli seberapa baik Firman Tuhan diajarkan, bagaimana seseorang menyaksikan kuasa Allah, dia masih memilih untuk tidak percaya. Walaupun orang Israel diajarkan Kitab Suci dan menyaksikan banyak mujizat, mereka tetap mengeraskan hati mereka terhadap Tuhan. Mereka tidak percaya kepada Allah. 

Bagaimana  dengan kehidupan rohani kita, apakah kita sama seperti orang-orang Israil masa itu, Firman Allah tidak menguasai hidup kita. Hati kita hanya tertarik kepada hal-hal fisik dalam hidup ini dan bukan kepada hal-hal yang rohani dan lebih berharga. Apakah kita akan terus membiarkan Firman Tuhan berlalu, dan dengan keras kepala mengeraskan hati terhadap Allah? Kita telah melihat pekerjaanNya tetapi masih tidak percaya.

Orang-orang Yahudi menyaksikan dari dekat kuasa dan mujizat Allah yang luar biasa, tetapi mereka masih tidak patuh. Kita melihat kuasa Allah dalam ciptaan-Nya. Tidak ada alasan bahwa kita tidak pernah melihat pekerjaan Allah! Ketika kita  melihat hidup yang diubahkan, itu juga adalah kuasa Allah yang sedang bekerja di hati manusia! Siapa yang bisa mengubah hati dan membuat orang berdosa bertobat? Hanya Tuhan yang bisa!

Orang yang memiliki hati yang keras adalah orang yang mendengar kebenaran lalu menolaknya. Sebuah contoh nyata yang menggambarkan keras hati adalah Firaun; la melihat mukjizat demi mukjizat yang dilakukan oleh tangan Musa. Dan apa yang kita baca di Alkitab? Firaun malah mengeraskan hatinya

Hari ini jika kamu akan mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu. Akibat dari orang-orang Yahudi yang tidak percaya adalah mereka tidak masuk ke dalam Tanah Perjanjian. Dan akibat di zaman yang modern ini bila kita tidak percaya kita juga tidak masuk tempat yang sudah dijanjikan yaitu Firdaus.
Perlu kita renungkan: Apakah sampai saat ini hati saya keras terhadap Tuhan? Tuhan Yesus memberkati (Ev. Simon)

JANGAN KERASKAN HATIMU (1)


Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini," ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!". ( Ibrani 4:7 ) 

Berit minggu ini membahas tema berkenaan dengan “JANGAN KERASKAN HATIMU”. Pernyataan “Janganlah keraskan hatimu” merupakan penegasan dari nats Ibrani 3:8, 15. Nasehat penting berkaitan dengan konteks bangsa Israel dalam mengeraskan hatinya tuk mau mendengar suara Tuhan.

Mengeraskan hati bisa dimaknai dengan “menutup hati ” atau “tidak lagi mau mendengar perkataan Tuhan ”. Dalam ungkapan umum yang biasa ditemui adalah “ndableg ”

Pengalaman Israel ketika keluar dari Mesir menuju  tanah Perjanjian Kanaan, Tuhan mengijinkan + 40 tahun mereka harus menjalaninya. Hal itu disebabkan salah satunya karena hati mereka yang keras. Hati keras bangsa Israel membuat Musa tidak dapat memasuki tanah Kanaan!. Bahkan karena kekerasan hati mereka... dari + 2 juta orang Isael yang keluar dari Mesir...dan tinggal + 100 orang dalam generasi Kaleb dan Yosua yang dapat menikmati janji Tuhan dengan memasuki tanah Kanaan. Bahkan ada beberapa orang yang mati dipagut ular dan dalam satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang ( I Kor. 10:8,9).

Penulis surat Ibrani menegaskan dalam nats diatas, Ia yang telah berfirman sekian lamanya melalui perantaraan nabi-nabinya atau hambaNya hendaknya dapat diperhatikan serta didengarkannya. Sebab hal tersebut akan mendatangkan kebaikan bagi mereka. Sebaliknya jika kita mengabaikannya, maka hal-hal yang buruk akan ada dalam kehidupannya.

Saudara yang terkasih dalam Tuhan, belajar dari kehidupan bangs Israel yang telah mengeraskan hatinya kepada Tuhan mengakibatkan kehancuran hidup mereka, hal itu menjadi cerminan berharga bagi saudara dan saya. Kiranya hidup yang senantiasa mau mendengar serta merespon setiap perkataanNya melalui firmanNya, hal tersebut akan menjadikan hidup kita menjadi berkemenangan dan berkemurahan. Amin. NDP

TUHAN MENGABULKAN DOA YANG SESUAI DENGAN KEHENDAK-NYA (7)


Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.
(I Yoh. 5:14) 

Yang perlu digaris bawahi, Ia mengabulkan doa kita menurut kehendakNya. Orang yang hidup sesuai dengan kehendak Tuhan adalah orang benar di pemandangan mata Tuhan, dan firman Tuhan katakan bahwa doa orang benar itu besar kuasanya (Yakobus 5:16).
Mengapa kita belum menerima jawaban doa dari Tuhan adalah, karena kita tidak mengerti apa yang Tuhan rancangkan dan rencanakan untuk kebaikan kita, sebaliknya kita terlalu memaksa Tuhan untuk mengikuti kehendak kita, padahal kitalah yang harus mengikuti kehendak Tuhan. Yakobus 4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. Jadi Allah tahu benar apa yang terkandung di dalam doa kita, sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi dihadapanNya, bahkan sampai kepada segala sesuatu yang ada didalam hati dan pikiran kita, Allah tahu dan mengerti semuanya. Kesalahan yang banyak orang lakukan adalah berdoa hanya untuk kepuasan hawa nafsunya. Jadi tidak heran, bila banyak orang yang sudah berdoa dengan sangat indahnya bahkan dengan sangat panjangnya, tidak menerima jawaban doa. Sesungguhnya doa yang didengar Tuhan adalah tujuannya. Inilah yang tidak disadari oleh banyak orang. Jika tujuannya untuk sebuah kebaikan, bahkan untuk membantu sesama dan memberitakan Injil, pasti Tuhan jawab. Percayalah. Dan mengapa Anda juga belum menerima jawaban doa karena tidak berdoa. Tidak berdoa tidak ada berkat. Jadi, kiranya Tuhan menaruhkan roh yang suka berdoa dalam hati Anda. Karena Yesus pun Anak Allah tetap berdoa kepada Bapa di Surga.

Oleh sebab itu jika kita mau supaya Tuhan menjawab doa kita, supaya kita bisa menerima jawaban doa dari Tuhan tepat pada waktunya, baik itu doa pergumulan kita untuk masalah ekonomi, sakit penyakit, kehidupan rumah tangga, dan lain sebagainya, maka tidak ada cara lain selain kita harus memeriksa cara hidup kita apakah kita sudah hidup sesuai kehendakNya atau belum. Kalau belum maka kita harus bereskan dihadapan Allah, mengakui semuanya dihadapan Tuhan, lalu mulai hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Tuhan melihat hati kita dan Tuhan merancangkan jalan yang baik dalam hidup kita, Tuhan memberkati (Ev.Mons).