ORANG YANG TIDAK TERTIB HIDUPNYA (7)

Jumat, 22 Juli 2016

2Tesalonika 3:11
Maksud thema diatas adalah, ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Paulus menasehatkan kepada orang-orang percaya yang ada di Tesalonika, juga kepada orang-orang percaya yang ada dimana saja, jangan malas. Bahkan didalam ayat sebelumnya yaitu 2 Tesalonika 3:10 Paulus memperingatkan “Jika seseorang tidak mau bekerja janganlah ia makan”.

Paulus sendiri memberikan teladan hidup mandiri dengan mengembangkan kemampuannya yang ia miliki sebagai pembuat kemah. Paulus memberikan teladan hidup untuk tidak menjadi beban bagi orang lain. Alkitab berkata di dalam Pengkhotbah 9:10 : “Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan , pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, kemana engkau akan pergi.”

Kitab Amsal menjelaskan mengenai ciri-ciri Si pemalas:
• Amsal 19: 15 Pekerjaannya hanya tidur melulu.
• Amsal 12; 13a Pandai mencari alasan.
• Amsal 12: 13b Banyak melamun.
• Amsal 13:27a Hidupnya tidak akan berhasil.
• Amsal 26: 16 Sifatnya sombong.

Akibat-akibat bagi Si pemalas:
• Amsal 6: 11 “Maka datanglah kemiskinan kepadamu ( kepada si pemalas) seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.”
• Amsal 24: 30,31 Banyak kehilangan kesempatan yang indah untuk membangun dirinya sendiri.
• Amsal 21: 25 Si pemalas adalah orang yang telah bunuh diri oleh keinginannya sendiri.

Tuhan Yesus bekata kepada kita orang percaya di dalam Yohanes 9:4 “Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.” Amin. BS

ORANG YANG TIDAK TERTIB HIDUPNYA (6)

Jumat, 22 Juli 2016

2Tes 3:11 Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal
yang tidak berguna.

Orang yang tidak tertib hidupnya sangat membutuhkan perhatian kita. Sebab seringkali orang tidak menyadari kesalahan yang mereka lakukan. Mereka menganggap apa yang dilakukannya merupakan kebenaran. Tanpa mempertimbangkan apakah Tuhan berkenan atas apa yang dilakukannya? Berikut ini kita mempelajari bagaimana dapat melayani mereka yang tidak tertib hidupnya.

TEGORLAH 1Tes 5:14 Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang. Sebelum kita menegor orang lain mari pastikan kita menjadi pribadi yang tidak sedang melakukan hal yang tidak tertib atau sia-sia. Setelah itu biarlah dengan kasih Kristus dan motivasi yang benar kita dapat memberi teguran menyatakan apa yang salah yang harus dijauhi dan diperbaharui.

MENJADI TELADAN 2 Tes 3:9 Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. Bukan hanya untuk anak-anak kita, untuk kelauarga tetapi untuk semua orang marilah kita menjadi pribadi yang dilihat orang lain dan mendatangkan inspirasi untuk meningalkan hal yang tidak tertib hidupnya.

PERINGATI DAN NASIHATI 2 Tes 3:12 Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri. Menunjukkan hal-hal yang lebih baik untuk dilakukan dari pada hanya hal yang bersifat memuaskan diri sendiri tanpa memperhitungkan tanggung jawab kita dihadapan Tuhan. Nyatakanlah kebenaran yang seharusnya dilakukan.

Saat kita mau menjadi berkat bagi mereka yang tidak tertib hidupnya kita harus terlebih dahulu introspeksi diri, membereskan hal-hal yang tidak berkenan dihadapan Tuhan barulah kita memperhatikan dan melayani orang lain. Amin. (LGS)

 

ORANG YANG TIDAK TERTIB HIDUPNYA (5)

Kamis, 21 Juli 2016

2 Tesalonika 3 : 11

Manusia dilatih untuk hidup tertib. Di tempat bekerja, di sekolah, di kantor-kantor, di tempat-tempat umum, di jalan, dan di dalam rumah. Dimana-mana pasti ada aturan-aturan supaya setiap orang berlaku tertib. Alkitab juga mengatakan kepada orang percaya bahwa terhadap orang yang tidak tertib haruslah dihindari, pastinya tujuannya adalah supaya orang percaya tidak ikut melakukan cara hidup yang tidak tertib. Adapun ciri-ciri orang yang tidak tertib hidupnya disebutkan di dalam Alkitab, al :

1. Tidak melakukan pekerjaannya (Ayat 6) : orang yang tidak tertib adalah orang yang tidak bertanggung jawab kepada dirinya sendiri. Adalah orang yang tidak bertanggung jawab untuk hidupnya sendiri dan untuk dirinya sendiri. Orang ini tidak merawat dirinya sendiri tetapi merusak hidupnya sendiri. Sedangkan Allah menghendaki setiap orang percaya menjalankan hidupnya dengan tanggung jawabnya masing-masing seperti perumpamaan hamba yang mendapatkan talenta ( Matius 25 : 14)

2. Tidak menurut ajaran ( ayat 6) : Ini artinya orang yang tidak teratur hidupnya adalah orang yang tidak suka menurut/tidak taat/tidak patuh. Sifatnya tidak suka diatur. Sukanya melawan dan memberontak. Orang semacam ini adalah sombong dan susah diatur, ia merasa harga dirinya terlalu tinggi, merasa benar dan merasa bisa mengatur dirinya sendiri. Sedangkan Allah menghendaki setiap orang percaya untuk hidup taat kepada perintah-perintah Tuhan bukan hidup semaunya sendiri karena satu-satunya tuan adalah Allah dan hidup orang percaya harus tunduk kepada aturan Allah (1 Petrus 1 : 14)

3. Tidak mau bekerja/malas (ayat 10 ) : Orang yang tidak tertib hidupnya adalah orang yang tidak mau bekerja/malas. Orang itu hanya ingin menikmati hasilnya bukan dari hasil proses kerja keras. Orang itu tidak mau susahnya tapi hanya mau senangnya. Ciri orang yang tidak tertib hidupnya adalah orang yang malas, tidak mau bekerja, tidak mau berusaha, dan tidak mau susah. Sedangkan Allah menyuruh orang percaya untuk belajar dari sifat semut yang mau bekerja keras ( Amsal 6 : 6 )

4. Sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna (ayat 11) : Orang yang tidak tertib hidupnya adalah orang yang sibuk melakukan hal-hal yang tidak berguna. Perbuatan dan tindakan yang terlihat pada orang-orang yang hidupnya tidak tertib adalah tidak melakukan pekerjaan yang baik untuk orang lain. Sukanya meributkan persoalan yang dicari-cari, yang bodoh/tidak bijaksana, dan sukanya meributkan persoalan yang menimbulkan percekcokan/keributan/pertengkaran (Titus 3:8-9).

Marilah hidup tertib! Karena Allah menghendaki setiap orang percaya hidup dengan tertib. (AP)

 

ORANG YANG TIDAK TERTIB HIDUPNYA (4)

Rabu, 20 Juli 2016

Orang yang tidak tertib hidupnya berarti tidak dapat mengatur waktu yang Tuhan percayakan. Firman Tuhan katakan Ef 5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Seringkali kita tidak menyadari bahwa waktu yang Tuhan berikan kepada kita adalah waktu yang sangat berharga yang harus dipersembahkan hanya untuk kemuliaan namaNya. Mari mempelajari nasehat Firman dari ayat-ayat berikut.

SIBUK DENGAN HAL YANG TIDAK BERGUNA 2Tes 3:11 Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Kemajuan zaman dengan teknologi komunikasi seringkali membuat orang tidak sadar melakukan hal yang tidak berguna. Waktu habis dengan sia-sia tanpa hasil yang berguna dan mempermuliakan Tuhan. Mari berhati-hati dengan pengertian sendiri.

OMONGAN YANG SIA-SIA Tit 1:10 Karena sudah banyak orang hidup tidak tertib, terutama di antara mereka yang berpegang pada hukum sunat. Dengan omongan yang sia-sia mereka menyesatkan pikiran. Segala sesuatu yang didasarkan pada dosa iri hati, kesombongan dan yang lain hanya akan melemahkan orang lain dan datangkan hal yang tidak tertib. Omongan yang sia-sia dan mendatangkan kerugian. Sebab ada ungkapan mulutmu harimaumu. Maka Jagailah hati, lidah bibir dan perbuatan kita dari hal yang sia-sia.

HANYA MENGHASILKAN PERSOALAN BELAKA 1Tim 1:4 ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman. Meminimalisir persoalan dalam hidup kita dengan waspada segala sesuatu yang kita pikirkan, perkatakan, dan lakukan. selama kita hidup kita terus akan bertemu dengan masalah Sebab itu kita harus mengusahakan hidup untuk tidak menambah masalah baik bagi kita maupun bagi orang lain. Kita harus hidup dengan tertib.

Firman Tuhan mengingatkan kita untuk sungguh berhati-hati dengan hidup. Hidup yang tertib akan mendatangkan berkat, keuntungan bagi kita dan tentunya Tuhan akan dipermuliakan.Amin (LGS)

ORANG YANG TIDAK TERTIB HIDUPNYA (3)

Selasa, 19 Juli 2016

“Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.... jangan bergaul dengan dia, ... tegorlah dia sebagai seorang saudara. ( II Tes. 3:10, 11, 14, 15 )

Ada ungkapan yang sering kita dengar “ORA ET LABORA”. Oleh banyak orang sering diterjemahkan dengan “Bedoa sambil bekerja!”. Pengertian yang sederhana dari kata diatas adalah berdoa dan bekerja itu memiliki hubungan yang erat. Keduanya harus selaras dan seimbang!... hal tersebut dapat dilakukan bersama-sama!...
Rasul Paulus menasehati orang-orang Tesalonika, bahwa berdoa dan bekerja hendaknya diberikan prioritas yang tepat dan benar dalam hidup mereka. Peringatan yang cukup keras Paulus katakan, “.... jika seseorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan”. (II Tesalonika 3:10).
Pemahaman mengenai “Orang-orang yang tidak tertib hidupnya dalam konteks perikop ini adalah “orang-orang yang tidak bekerja, sementara mereka justru melakukan hal-hal yang tidak berguna”. (II Tes. 3:11). Terhadap orang-orang yang hidup seperti ini Paulus menasehatkan supaya:

1. Mereka tetap tekun dan setia kepada pekerjaannya ( II Tes. 3:12).
Menekuni pekerjaannya dengan motivasi-motiasi yang benar serta terus membangun semangat dan tetap antusias mengerjakan setiap pekerjaan yang dipercayakan kepadanya.

2. Mereka harus ditegor dan dinasehati ( II Tes 3:15).
Janganlah memusuhi mereka, sebaliknya nasehati serta berikan dorongan semangat kepadanya. Tegorlah dengan penuh kasih dan bijaksana sebagai seorang saudara!.

3. Mereka tidak boleh makan kalau tidak bekerja ( II Tes. 3:11).
Prinsipnya mereka harus kembali untuk bekerja!. Hal itu sebagai bukti tangung jawabnya kepada Tuhan dan keluarga!. Hanya orang-orang yang mau bekerja saja yang layak untuk menikmati setiap jerih payahnya. Salomo dalam amsalnya menulis, “semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas, “ (Amsal 30:25). Mereka perlu belajar dengan binatang semut!.

Saudara yang terkasih, marilah kita besama membangun hidup dengan tertib!. Bertanggung jawab atas setiap pekerjaan yang Tuhan sudah percayakan kepada kita. Amin. NDP

 

ORANG YANG TIDAK TERTIB HIDUPNYA (2)

Senin, 18 Juli 2016

2 Tesalonika 3 : 11

Salah satu kunci kesuksesan yang dapat kita pelajari dari orang-orang yang sukses adalah karena memiliki cara hidup yang tertib. Bukan hanya karena kepandaian, bukan hanya karena kekayaan, tetapi karena kerelaannya mengatur hidupnya dengan tertib. Setiap orang yang memiliki cara hidup yang tertib juga adalah orang-orang yang sangat menghargai hidupnya dan mengerti tujuan hidupnya. Mereka adalah orang-orang yang memiliki prinsip-prinsip hidup seperti yang kita dapatkan dari nasehat Paulus, yang digambarkan seperti :”  seorang pelari yang tidak berlari tanpa tujuan, dan seperti seorang petinju yang tidak sembarangan saja memukul ..” ( 1 Korintus 9 : 26). Bagi kita anak-anak Tuhan, kita patut untuk menghargai hidup yang telah Allah berikan kepada kita dengan selalu melatih cara hidup yang tertib yaitu melatih diri untuk menguasai diri, dan menertibkan diri kita sendiri.
Karena sifat alami yang masih sering muncul dari dalam diri kita sering kali membuat kita sangat sulit menjadi orang yang memiliki hidup tertib. Kita masih sering dikuasai oleh perasaan kita, keadaan dan orang-orang di sekitar kita. Ketika kita sedang sakit hati, susah, marah dan putus asa, kita mengabaikan jam-jam penting kita untuk berdoa. Kita mengabaikan pentingnya menguasai diri dan mempertahankan sikap yang baik. Kita hidup hanya dipenuhi dengan kepuasan hawa nafsu kita tanpa kita control dengan kebenaran Firman Tuhan. Mulut kita mengeluarkan perkataan-perkataan yang lepas kendali. Dan herannya kita selalu membela diri dengan berkata :”ini hidupku.. ini mulutku.. ini pikiranku.., aku punya hak penuh memakai hidupku, mulutku dan pikiranku”. Kita tidak mendisiplinkan diri kita sendiri dan kita terlalu malas memikul tanggung jawab untuk hidup kita sendiri. Hidup kita yang tidak tertib hanya didasari oleh pemikiran kita bahwa hidup ini hanya untuk senang-senang, dan tidak perlu menyusahkan diri. Kita merasa bebas memakai hidup kita dengan cara kita sendiri. Inilah yang sering kali membuat kita menjadi lupa diri. Kita merasa hidup ini punya kita dan kita merasa hanya kita satu-satunya yang berhak mengatur hidup kita. Dengan bebas, penuh dengan hawa nafsu tanpa berpegang kepada Firman Tuhan, membuat kita hidup dengan tidak tertib. Allah menyukai keteraturan. Maka, bagi setiap kita marilah sadari bahwa kita harus menjalankan hidup kita dengan tertib. Tertibkan perkataan kita, pikiran kita dan segala kehidupan kita di bawah kendali Allah. (Wn)

 

ORANG YANG TIDAK TERTIB HIDUPNYA (1)

Minggu,17 Juli 2016

“Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. ( II Tes. 3:10-11 )


Minggu ini Berit membahas tema berkenaan dengan “Orang Yang Tidak Tertib Hidupnya”. Dalam perikop yang berjudul “Berdoa dan Bekerja”, Rasul Paulus menasehatkan kepada orang-orang di Tesalonika untuk dapat tertib hidupnya...yaitu hidup dengan bekerja, berjerih payah siang-malam untuk mengupayakan agar hidup tidak menjadi beban bagi orang lain. Sebaliknya, mampu menikmati setiap roti dengan tidak percuma.

Adapun  yang dimaksud Paulus dengan orang-orang yang tidak tertib hidupnya dalam nats diatas adalah:

1. Orang yang tidak bekerja!. ( II Tes. 3:11).

Penekanannya bukan pada seorang pengangguran!. Tetapi kepada orang-orang yang tidak mau bekerja. Mereka sudah kehilangan semangat. Tidak lagi bergairah dengan pekerjaannya. Hidupnya tidak lagi mau fokus kepada pekerjaan (menjadi malas dan tidak bersemangat).

2. Orang yang sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna!. (II Ties. 3:11).

Mereka lebih fokus kepada hal-hal lain dari pada tanggung jawab utama sebagai seorang pekerja!. Tidak mampu membuat dan mengerjakan prioritas
Hidupnya dengan baik dan benar. Hal-hal yang penting diabaikan... sementara perkara-perkara yang kurang penting justru diprioritaskan/diutamakan.

Saudara yang terkasih dalam Tuhan, marilah kita bersama hidup dengan tertib!. Melakukan tugas serta tanggungjawab kita dengan baik dan benar. Bekerja keras dengan segenap hati dan tenaga untuk mengupayakan kehidupan menjadi lebih baik lagi. Menjadi suami yang bertanggung jawab kepada isteri dan anak-anak!... Menjadi isteri yang mendukung suami serta memelihara kehidupan anak-anak dengan baik!... Menjadikan keluarga yang berbahagia dengan setiap berkat yang dihasilkan dari jerih payah melalui pekerjaan yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Amin. NDP

 

JADILAH KUAT DIDALAM TUHAN

Sabtu,16 Juli 2016

"Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku"(Filipi 4:12-13)

Pernyataan Paulus dalam nats di atas merupakan bentuk keyakinan dirinya bahwa di satu sisi ia menyadari sebagai pribadi inferior dan di sisi lain ia tahu jika Tuhan saja yang superior.
Dalam kehidupan manusia bisa mengalami kekurangan, namun juga bisa mengalami kelimpahan. Kita dapat mengalami kelaparan, sebaliknya juga dapat mengalami kekenyangan. Semuanya itu bisa dilewati oleh Paulus karena Tuhan yang memberikan kekuatan dan kemampuan untuk menghadapinya !

Ada beberapa hal penting yang dapat kita pelajari dan renungkan melalui nats di atas.

1. Semua orang bisa mengalami persoalan di sepanjang kita hidup di dalam dunia!. Maka tentunya persoalan dan masalah dapat menimpa kepada siapapun. Baik di dalam Tuhan maupun di luar Tuhan, ada Tuhan maupun tidak ada Tuhan, persoalan seperti tamu yang tidak diundang akan datang kapan pun dan kepada siapapun.


2. Tuhan lebih besar dari segala persoalan ! Sebesar apapun persoalan manusia dan sehebat apapun masalah tersebut, hal itu tidak akan melebihi kekuatan Tuhan. Tuhan jauh lebih dahsyat dari segala persoalan. Tuhan mampu untuk mengatasi serta menyelesaikannya. Bagi Tuhan tidak ada yang sulit, semuanya pasti dapat dikalahkannya.


3. Tuhan memberi kekuatan untuk menghadapi persoalan. Kekuatan Tuhan akan diberikan kepada setiap orang yang percaya dalam menghadapi persoalan. Akibatnya kita akan mampu serta dapat melewati setiap persoalan yang terjadi dalam diri kita. "... Aku sekali - kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali - kali tidak akan meninggalkan engkau. Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata : "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" ( Ibrani 13 : 5b - 6 ).


Saudara yang terkasih dalam Tuhan, marilah kita bersama jadilah kuat di dalam Tuhan... sebab Tuhan tidak pernah melupakan dan meninggalkan kita ! AnugerahNya selalu tersedia bagi kita, terlebih kala kita sedang menghadapi persoalan. Paulus berkata " Pencobaan - pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan - pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab ALLAH setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu..." ( 1Kor 10 : 13 ). Amin. NDP

 

KUAT DI DALAM TUHAN (6)

Jumat,15 Juli 2016

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia
yang memberi kekuatan kepadaku. Flp 4:13


Pergumulan hidup. Penderitaan. Keadaan yang sulit. Tekanan yang bertubi-tubi. Semuanya akan selalu datang dalam hidup kita. Sepanjang hidup kita akan selalu menghadapi perlawanan, pertentangan, pergumulan karena iman kita kepada Tuhan. Semakin kita ingin maju di dalam Tuhan kita akan semakin menghadapi banyak rintangan dan persoalan yang sepertinya ingin menahan kita untuk maju. Semakin kita ingin melangkah kita akan seperti menghadapi banyak musuh yang mencoba menggagalkan setiap langkah-langkah kita. Tetapi hanya orang-orang yang terus berpegang kepada kekuatan Tuhan yang akan sanggup dan mampu kuat berdiri menghadapi semua rintangan-rintangan itu dengan penuh kemenangan. Yaitu mampu tetap kuat di dalam kebenaran Tuhan. Kuat dalam melakukan kebaikan. Kuat di dalam iman percaya kepada Tuhan. Kuat untuk tetap berharap hanya kepada Tuhan. Kuat mempertahankan kekudusan dalam kehidupan kita dan kuat untuk tidak akan pernah ingkar dalam kesetiaan kita mengikut Tuhan. Dan Tuhan menciptakan kita untuk kuat di dalam kekuatan kuasaNya. Di dalam Firman Tuhan, Tuhan memerintahkan kita bahwa hidup kita harus kuat! Hidup kita harus berani berjuang! Hidup kita harus berani terus maju dan tidak pernah menyerah. Karena Tuhan berkata dalam janji-janjiNya “Tuhan akan beserta dengan kita untuk memberikan kita kemenangan”. Jadi bagian kita adalah berjalan maju bersama Tuhan meraih kemenangan yang sudah Tuhan sediakan bagi kita.
Kekuatan yang kita bangun bukanlah hanya sekedar datang beribadah ke gereja untuk memenuhi jadwal mingguan kita sebagai orang Kristen. Bukan sekedar rutin melayani karena memenuhi tugas dan tanggungjawab kita sebagai pelayan yang melayani kegiatan di gereja. Tetapi kekuatan yang sesungguhnya yang harus kita bangun adalah seperti pohon yang selalu merambatkan akar-akarnya kepada sumber air yang hidup yaitu Tuhan sendiri. Kekuatan yang kita bangun adalah seperti seorang anak yang selalu haus akan air susu yang murni yaitu kebutuhan mengkonsumsi Firman Tuhan yang murni. Kekuatan yang kita bangun adalah seperti seorang murid yang selalu mau diajar dan dilatih oleh tuannya/gurunya. Kekuatan yang kita bangun adalah sepeti seorang olahragawan atau seperti seorang prajurit yang selalu siap sedia menjaga pertahanan imannya tetap dalam keadaan yang selalu stabil dan kuat menghadapi musuh dengan penuh kewaspadaan. Sadari bahwa musuh yang kita hadapi akan selalu membuat kita kalah. Maka janganlah lengah. Jangan malas. Jangan bodoh. Tetaplah bersama Tuhan. Pegang Firman Tuhan. Dan berjalanlah menghadapi apapun keadaan hidup kita dengan kekuatan Tuhan. (Wn)

 

KUAT DI DALAM TUHAN (5)

Kamis,14 Juli 2016

Di dalam Tuhan ada kekuatan! Apakah kekuatan di dalam Tuhan? Mari perhatikan dan belajar dari tokoh-tokoh yang ada di dalam Alkitab tentang bagaimana mereka mendapatkan kekuatan di dalam Tuhan :

1. Tunduk kepada Allah! ( Yakobus 4 : 7)
Kuat di dalam Tuhan adalah bila orang percaya mau tunduk kepada Tuhan.
• Nuh (Kejadian 6 : 9 ) Nuh tunduk kepada perintah Tuhan membuat bahtera walaupun waktu Nuh sedang membuat bahtera banyak orang melihat perbuatan Nuh seperti orang yang paling aneh.
• Sadrakh, Mesakh, dan Abednego (Daniel 3 : 16 - 18) mereka tidak kompromi dengan segala yang bertentangan dengan kebenaran Tuhan. Mereka tunduk kepada Tuhan dan menyembah Tuhan. Mereka tidak takut dengan konsekuensi iman yang mereka pertahankan.
• Yosua dan Kaleb (Bilangan 14 : 6 - 9) mereka tunduk kepada janji Tuhan. Mereka berpegang kepada Firman Tuhan dan tidak goyah terhadap omongan yang membimbangan.
Kekuatan di dalam Tuhan adalah kalau orang percaya mau tunduk kepada perintah Tuhan dan mau setia mentaati Firman Tuhan.

2. Jangan beri kesempatan kepada iblis ( Efesus 4 : 27)
Iblis akan berusaha menjatuhkan iman orang-orang percaya dengan segala cara. Tetapi orang percaya yang kuat adalah orang-orang yang tidak memberi kesempatan untuk menyerah.
• Yusuf berulang-ulang mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan hatinya. Tetapi keadaan yang dihadapinya tidak membuat Yusuf berputus asa. Dan Yusuf tidak pernah mengeluh tetapi justru tetap berbuat baik dan tetap mau bekerja keras melakukan yang baik sampai dia mendapatkan keberhasilan (Kejadian 39 : 2 – 5).
• Seorang wanita Siro fenisia menghadap Tuhan Yesus dan ia memohon Tuhan menyembuhkan anaknya yang kerasukan setan. Wanita ini berjuang untuk mendapatkan kesembuhan dari Tuhan Yesus untuk anaknya dan ia tidak menyerah meminta kesembuhan dari Tuhan walaupun banyak rintangan yang diterimanya (Markus 7 : 25 – 30)
Kekuatan di dalam Tuhan adalah bila orang percaya tidak memberi kesempatan iblis mengalahkan iman orang percaya ketika menghadapi pergumulan.

Mari belajar untuk kuat di dalam Tuhan dari teladan orang-orang yang ada di dalam Alkitab yaitu mau tunduk kepada Firman Tuhan dan tidak memberi kesempatan kepada iblis untuk menyerah kalah. (AP)

 

 

KUAT DI DALAM TUHAN (2)

Senin,11 Juli 2016

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia
yang memberi kekuatan kepadaku. Flp 4:13

Untuk menjadi kuat didalam Tuhan kita harus melakukan apa yang menjadi bagian yang Tuhan tentukan untuk kita. Kita harus melakukan kehendakNya untuk mendapat kekuatan Tuhan. kekuatan yang terus diperbaharui oleh Tuhan. berikut inti beberapa pernyataan Firman yang harus, wajib kita lakukan bagi kemuliaan nama Tuhan.

KUAT DENGAN MENANTIKAN TUHAN Yes 40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. Senantiasa memiliki kerinduan epada Allah untuk bersekutu, berdoa, memuji Tuhan dan melakukan pekerjaan yang Tuhan percayakan bagi kita, maka kita akan menerima apa yang dijanjikanNya.

KUAT DENGAN SETIA 1Tim 1:12 Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku — kita harus setia kepada Tuhan sebab Tuhan sangat setia kepada kita. Kesetiaan kepada Tuhan harus menjadi hal yang utama dibandingkan kesetiaan kita pada siapapun orang yang ada disekitar kita. Dalam kesetiaan Tuhan akan menyatakan kekuatan bagi kita yang lemah.

KUAT DENGAN BERJAGA-JAGA 1Kor 16:13 Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat! Firman Tuhan mengingatkan kita untuk terus berjaga-jaga, agar kita tetap kuat didalam Tuhan. karena musuh kita terus berkeliling disekitar kita, mau menjatuhkan kita, melemahkan kita bahkan menghabiskan kita. Dengan senjata Allah kita dapat berjaga-jaga.
Selalu bersekutu dengan Tuhan, dengan FirmanNya berarti kita menantikan Tuhan, setia kepada Tuhan dan berjaga jaga senantiasa. Amin (LGS).

 

KUAT DI DALAM TUHAN (4)

Rabu, 13 Juli 2016

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Flp 4:13 Menyadari keterbatasan dan kekurangan yang ada pada manusia, setiap orang sangat membutuhkan Tuhan, yang dapat menguatkan hidup kita. Tidak ada pribadi lain di dalam dunia ini yang sanggup memberikan kita kekuatan. Sahabat, kekasih atau orang tua kita sekalipun punya keterbatasaan untuk memberikan kekuatan kepada kita. Mari kita terus belajar kepada Tuhan sumber kekuatan kita. KUAT DIDALAM KELEMAHAN 2Kor 12:9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Dalam kelemahan sekalipun kasih karuniNya dicukupkan bagi kita, sebab disanalah Kuasa Tuhan akan dinyatakan. Pada saat kita ada dalam posisi lemah. Sebab itu kita tidak perlu kuatir saat ada dalam kelemahan karena kekuatanNya pasti akan dinyatakan. KUAT DIDALAM KELELAHAN DAN KETIADABERDAYAAN Yes 40:29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Ada banyak kelelahan dan ketidakberdayaan yang kita rasakan dalam kehidupan kita. Seringkali membuat kita down, membuat kita tidak lagi memiliki semangat. Dalam hal inipun Tuhan mengerti dan Tuhan menyediakan kekuatanNya bagi kita. KUAT DIDALAM SEGALA SESUATU Kol 1:11 dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, didalam setiap hal yang tidak dapat kita ungkapkan sekalipun, kekutan Tuhan akan dinyatakan kepada kita. Biarlah kita bersyukur untuk setiap kekuatan yang Tuhan sediakan bagi kita anak-anak yang dikasihiNya. Janji penyertaan Tuhan bagi kita, tidak pernah akan beranjak dari dalam hidup kit sebab itu kita dapat selalu kuat hanya di dalama Tuhan. Amin (LGS).

 

KUAT DI DALAM TUHAN (3)

Selasa, 12 Juli 2016

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. ( Filipi 4:13 ) Berit minggu ini membahas tema berkenaan dengan “Kuat Didalam Tuhan”. Rasul Paulus bukanlah seseorang yang kuat dan gagah perkasa!. Dia juga bukanlah pribadi yang sempurna!. Disatu sisi Paulus sangat menyadari akan adanya banyak kekurangan dan kelemahan didalam dirinya. Namun disisi lain dia sangat percaya bahwa yang sempurna dan hebat itu hanyalah Tuhan. Dalam surat yang lain Paulus berkata, “Karena itu aku senang dan rela didalam kelemahan, didalam siksaan, didalam kesukaran, didalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat”. (II Korintus 12:10). Paulus adalah manusia biasa seperti halnya saudara dan saya. Tetapi jika ia kuat dan dapat menanggung setiap beban hidupnya… itu semua karena Tuhan saja yang memberikan kekuatan kepadanya. Kuasa Tuhan dianugerahkan ke dalam dirinya, sehingga ia dapat kuat untuk menanggungnya: sekalipun dirinya dipenjara… tubuhnya sakit-sakitan… dan usianya sudah semakin tua… namun semuanya itu tidaklah menjadikan dirinya lemah dan menyerah. Paulus justru memberikan kekuatan dan penghiburan kepada orang-orang di Filipi melalui suratnya + 16x Paulus mengulang dan menekankan kata “sukacita” dalam suratnya. Bahkan memberikan tema surat Filipi ini dengan “Bersukacitalah Didalam Tuhan ”. Pemazmur Daud juga mempercayai bahwa Tuhanlah sumber kekuatan hidupnya. “Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku; kepadaNya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-rialah hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepadaNya”. (Mazmur 28:7). Bani Korah juga menambahkan, “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti…sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah,… sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya ”. (Mazmur 46:2-4). Saudara yang terkasih marilah kita tetap kuat di dalam Dia!. Tuhanlah sumber kekuatan kita… itu sudah terbukti. Kiranya segala hal dapat kita tanggung di dalam Tuhan, sebab Dia yang selalu menyediakan dan memberikan kekuatan kepada saudara dan saya. Amin. NDP

 

KUAT DI DALAM TUHAN (1)

Minggu, 10 Juli 2016

Di dalam Filipi 4:1-10, ada kata-kata yang Paulus ucapkan berkali-kali yaitu kata “Bersukacita”. Rupanya inilah yang menjadi rahasia hidup Paulus bisa kuat di dalam Tuhan yaitu selalu bersukacita dalam situasi dan kondisi apapun. Pertama: Di dalam hidup bersukacita, kita sebagai orang percaya akan merasakan bahwa Allah itu hadir. Pada saat kita merasakan bahwa Allah itu di dalam kita yakin Dia pasti campur tangan dan menjadi kuat di dalam Tuhan walaupun kita ada dalam berbagai-bagai persoalan, kesusahan bahkan penderitaan. Mari kita belajar dari kehidupan Paulus dan Silas ini dalam Kisah Rasul 16:16-26 Paulus dan Silas ini mengusir roh tenung yang ada pada seorang hamba perempuan dalam Nama Yesus, maka seketika itu juga keluarlah roh itu (ay. 18). Kemudian orang banyak bangkit menentang Paulus dan Silas, juga pembesar kota itu menyiksa Paulus dan Silas dengan dera karena dianggap Paulus dan Silas itu telah membuat kekacauan, kemudian dimasukkan ke dalam penjara, kaki dan tangan Paulus dan Silas dibelenggu dengan pasungan yang kuat (ay. 24). Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang hukuman lain mendengarkan mereka. (ay. 25). Maka terjadilah gempa bumi yang hebat semua sendi-sendi penjara goyah dan seketika itu juga terbukalah pintu semua, dan terlepaslah belenggu Paulus dan Silas (ay. 26). Inilah tanda kehadiran Allah dan kuasaNya yang bekerja dengan kekuatan yang dasyat dan luar biasa. Kedua, Sukacita yang lebih besar akan terjadi didalam kehidupan kita orang percaya yaitu sukacita yang dihubungkan dengan keselamatan yang disediakan Allah didalam Kristus. Mari kita memperhatikan Kisah Rasul 16:27-29. Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak bunuh diri karena ia menyangka bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri. Tetapi Paulus dan Silas berkata: “jangan celakan dirimu” kami masih ada disini. Kepala penjara itu berlari dan masuk, gemetar tersungkurlah didepan Paulus dan Silas. Tuan-tuan apakah yang harus aku perbuat supaya aku selamat? (ay. 30). Jawab Paulus dan Silas percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu (ay.31) . Seketika itu juga ia (kepala penjara) dan keluarganya dibaptis (ay. 33). Akhirnya Paulus dan Silas dilepaskan (ay. 35). Ketiga, Paulus dan Silas tetap bersukacita, karena mereka yakin bahwa kasih karunia Allah itu akan berdiam didalam diri orang percaya yang mengalami kelemahan, kesukaran demi Injil dan akan tetap didalam Tuhan (Filipi 4:13). Amin. BS

 

JANGAN BERGANTUNG PADA HIKMAT MANUSIA (6)

Sabtu, 9 Juli 2016

Walaupun kepada setiap orang Allah menciptakan logika/ kemampuan untuk berpikir tetapi bagi orang percaya tidak diizinkan untuk mengandalkan kekuatan logikanya/hikmat manusianya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang percaya agar menghindari hikmat manusia, al :

1. Jangan bergantung dari nasihat manusia
Biasanya orang-orang mendapatkan penerangan/pencerahan dari nasehat-nasehat orang-orang yang diterimanya. Dan banyak orang selalu minta nasehat dari manusia karena merasa nasehat-nasehat itu sifatnya baik dan tujuannya pasti baik. Tetapi nasehat dari manusia pasti tidak akan sesempurna nasehat yang ada di dalam Firman Tuhan. Karena unsur manusia yang ada pada orang yang memberikan nasehat akan mempengaruhi nasehat-nasehat yang diberikan orang itu. Salah satu unsur itu adalah Adanya niat jahat seperti iblis membujuk Hawa supaya melakukan perbuatan yang melanggar kehendak Allah, juga ketika iblis berusaha ingin membuat Yesus melanggar Firman Tuhan dengan kata-kata yang manis dan seolah-olah benar dan masuk akal. Tetapi orang percaya haruslah bergantung dari nasehat Tuhan yang ada di dalam Firman Tuhan (Filipi 2 : 1)

2. Jangan bergantung dengan cara berpikir orang berdosa
Pergaulan yang buruk akan merusak yang baik terjadi pada orang-orang yang lebih suka bergaul dengan kehidupan orang-orang yang berdosa. Cara berpikir dari perkataan dan pandangan-pandangan orang-orang berdosa akan mempengaruhi hikmat orang percaya. Setiap orang percaya jangan mudah ikut arus dengan kehidupan orang berdosa supaya hikmatnya tidak tersesat oleh hikmat dari orang-orang berdosa. Ujilah segala sesuatu karena tidak semua yang baik adalah baik bagi Allah. Apa yang dianggap benar oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah belum tentu benar seperti yang Allah inginkan. (Kolose 2 : 8)

Setiap oran percaya diberikan akal dan kemampuannya untuk berpikir dan mendapatkan hikmat tetapi orang percaya haruslah mendaptkan hikmatnya dari Allah yaitu dari pendengaran akan Firman Tuhan dan dengan merenungkan Firman Tuhan secara pribadi. (AP)

JANGAN BERGANTUNG PADA HIKMAT MANUSIA (5)

Jumat, 8 Juli 2016

“Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah” ( I Kor. 2:4-5)

Hikmat sangat dibutuhkan oleh setiap orang!. Khususnya dalam mengambil keputusan serta tindakan tertentu yang memerlukan pertimbangan yang matang. Penulis Amsal menyatakan, ... karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. Hikmat lebih berharga dari pada permata; ...” (Amsal 3:13-15).

Dalam bagian lain, Salomo juga menggambarkan hikmat secara metaforis: Hikmat adalah perhiasan bagi lehermu (Amsal 3:22) ... hikmat menjadi karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu, dan suatu kalung bagi lehermu. (Amsal 1:9) ... hikmat juga akan menjadi mahkota yang indah (Amsal 4:9), bahkan permata yang paling berharga (Amsal 20:15).

Ada beberapa hal penting yang dapat kita renungkan melalui nasehat Rasul Paulus dalam nats diatas : ... Jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah”.

1. Percaya kepada hikmat Allah, bukan hikmat manusia!.
Percaya bahwa hikmat dari Allah itu benar, sebaliknya hikmat yang berasal dari manusia itu bisa salah. Percaya jika hikmat yang berasal dari Allah itu pasti mendatangkan kebaikan, sebaliknya hikmat dari dunia itu bisa mendatangkan hal yang buruk/jahat.

2. Menempatkan hikmat Allah diatas hikmat manusia!.
Menjadikan hikmat Allah sebagai tolak ukur segala tindakan dan keputusan!. Sedangkan hikmat-hikmat yang lain harus diuji kebenarannya dengan hikmat Allah yang kita percayai.

3. Bertumbuh dalam iman dengan hikmat Allah.
Membangun kehidupan rohani berdasarkan hikmat Allah!. Dengan cara mempelajari firman serta merenungkannya... sehingga firman tersebut akan menuntun dan memberikan pertimbangan-pertimbangan yang baik dalam rangka kita mengambil keputusan.

Saudara yang terkasih dalam Tuhan, janganlah hidupmu bergantung kepada hikmat manusia. Melainkan marilah bersama hidup bergantung dengan hikmat Allah dan kekuatanNya... Kiranya anugerah serta pimpinanNya akan selalu dinyatakan dalam kehidupan kita . Amin. NDP

 

JANGAN BERGANTUNG PADA HIKMAT MANUSIA (4)

Kamis, 7 Juli 2016

Sering kali kita sebagai orang-orang percaya menghadapi persoalan-persoalan yang memerlukan hikmat/ kebijaksanaan untuk menyelesaikan persoalan. Bahkan kitapun sangat membutuhkan hikmat dalam menghadapi konflik atau sesuatu hal dalam mengambil keputusan-keputusan penting. Dan banyak dari kita lebih mudah dan terlalu cepat mengambil keputusan untuk mendapatkan hikmat dari manusia : dari pikiran kita, dan dari kebijaksanaan orang-orang terdekat dengan kita yang kita anggap bisa dipercaya dalam memberikan kebijaksanaan/solusi untuk apa yang sedang kita pergumulkan. Tetapi ayat di atas Paulus mencoba mengingatkan kita bahwa penting sekali untuk setiap kita senantiasa belajar bergantung dengan cara berpikir Tuhan. Setiap kita harus selalu mengandalkan hikmat kita untuk diterangi oleh hikmat Tuhan yaitu di dalam kebenaran Firman Tuhan dan dengan menyempatkan diri berdoa meminta hikmat dari Tuhan (Yakobus 1 : 5). Meskipun kita hidup di tengah-tengah kehidupan yang sangat modern dimana banyak orang semakin canggih cara berpikirnya dan semakin banyak orang sedemikian dipengaruhi oleh kemajuan dunia. Tetapi bagi kita orang percaya Firman Tuhan harus menjadi sumber utama untuk memfilter segala hikmat dunia yang masuk ke dalam cara berpikir kita.
Sekarang ini ada banyak contoh orang-orang yang sedemikian berusaha mendekatkan dirinya kepada Tuhan dan sedemikian serius menjalankan ajaran agama yang diyakininya tetapi tanpa hikmat Tuhan mereka menjadi penyesat-penyesat dan menyebarkan banyak pemahaman dan ajaran-ajaran yang menyesatkan. Mereka menjadi saling menjatuhkan orang-orang yang memiliki pemahaman yang berbeda dengan mereka, dan mereka akhirnya bukan menjadi orang-orang yang membawa orang lain kepada kebenaran tetapi justru membawa banyak orang melakukan kesalahan-kesalahan dan pelanggaran. Mereka tidak membawa kehidupan iman orang lain menjadi baik tetapi justru meninggalkan iman yang benar. Tidak menggantungkan hikmat dari manusia adalah tanggungjawab kehidupan iman kita karena kita harus selalu waspada dan berjaga-jaga akan kelicikan dunia ini yang sangat mudah untuk selalu berusaha menawan kita agar tidak bergantung kepada kebenaran Firman Tuhan. Jadi kita harus berpegang kepada Firman Tuhan dan apapun hikmat yang kita dengar, kita lihat dan kita terima kita harus menaklukannya kepada Terang Firman Tuhan agar kita tidak tersesat (Ibrani 2:1).Selalu kita harus menjaga kebenaran dan kekudusan pikiran kita agar hikmat Tuhan saja yang menguasai hikmat kita.(Wn)

JANGAN BERGANTUNG PADA HIKMAT MANUSIA (3)

Rabu, 6 Juli 2016


Setiap waktu dalam kehidupan kita membutuhkan hikmat. Bagi kita selalu tersedia banyak tawaran hikmat yang dapat kita pilih. Saat kita tidak berhati-hati dan waspada terhadap setiap tawaran itu maka kita akan masuk dalam larangan Tuhan.
Firman Tuhan menasihatkan kepada kita untuk tidak bergantung pada hikmat manusia. mari merenungkan apa yang Firman Tuhan ajarkan kepada kita.

BERGANTUNG PADA KEKUATAN ALLAH 1Kor 2:5 supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah. Kekuatan Allah tidak mengecewakan, tetapi memberikan penghiburan dan kemampuan untuk mengatasi segala hal.

BERGANTUNG PADA HIKMAT ALLAH I Kor 2:7 Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. Untuk mengerti hikmat Tuhan kita harus memenuhi setiap hati dan pikiran kita dengan Firman kebenaran, agar dengan cepat kita mengerti jawaban dari hikmat Allah.

BERGANTUNG PADA ROH KUDUS I Kor 2:10 Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Roh Kudus yang ada didalam hati kita, selalu siap memberikan hal yang belum kita ketahui. Pengetahuan tentang Allahpun dapat dinyatakan bagi kita.

Arahkan setiap hati pikiran perasaan dan perbuatan kita hanya pada pada hikmat Allah, bukan hikmat manusia. Amin(LGS)

 

JANGAN BERGANTUNG PADA HIKMAT MANUSIA (2)

Selasa, 5 Juli 2016

Paulus didalam khotbahnya di dalam I Kor. 2:1-13 menjelaskan bahwa aku datang bukan dengan hikmat manusia, atau kata-kata yang indah kepadamu, namun aku berkata-kata dengan kebenaran Injil yang menyelamatkan itu yaitu Yesus Kristus yang telah mati dan disalibkan, kemudian bangkit dan naik ke sorga duduk disebelah kanan Allah Bapa dan Dia berjanji akan datang yang ke 2xnya bagi orang-orang percaya, untuk menjemput mempelaiNya yaitu saudara dan saya karena kasihNya dan anugerahNya yang limpah dan khusus bagi kita yang bertahan sampai akhir.

Itulah sebabnya Paulus menekankan tentang kehidupan orang-orang percaya dalam mempraktekkan imannya janganlah bergantung pada hikmat manusia, tetapi ada kekuatan Allah (kekuatan Roh Kudus). I Kor. 2:5. Yang telah disediakan bagi kemuliaan kita ( I Kor. 2:7). Di dalam I Kor. 2:4 Paulus mengulang kembali; Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh,”.  Hanyalah Roh Kudus yang dapat  menyatakan hikmat Allah, sebab hanya Roh Kuduslah yang mengetahui rahasia dan maksud Allah (I Kor. 2:10-12). Apa rahasianya Paulus menerima Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Allah dengan benar?. Karena Paulus telah menjadi manusia rohani (I Kor. 2:14-16). Bukan manusia duniawi!.

Apa itu manusia rohani artinya manusia yang telah dewasa secara rohani. Yaitu orang yang tahan dalam ujian dan lulus, selalu bersyukur dalam menghadapi kesulitan apapun dan bagaimanapun bentuknya karena tahu Tuhan pasti memberikan jalan keluarnya. Seperti Yusuf walaupun saudara-saudaranya melakukan berbagai-bagai kejahatan kepadanya, difitnah sampai masuk penjara. Namun Alkitab berkata: “Yusuf membalasnya kejahatan dengan kebajikan”.
Kejadian 50:20; “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.”. Amin. BS

 

JANGAN BERGANTUNG PADA HIKMAT MANUSIA (1)

Senin, 4 Juli 2016

Mengapa kita tidak boleh bergantung pada hikmat manusia? beberapa jawaban dalam Firman Tuhan menyatakan kepada kita bahwa hikmat manusia hanya membawa manusia pada kesia-siaan, kejatuhan dan kerugian. Sebab hanya Tuhan yang mengerti hikmat yang aman bagi kita.

KARENA TUHAN SUMBER HIKMAT Ams 2:6 Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. Dalam beberapa saat terlihat hikmat manusia lebih baik, lebih enak dan lebih menjanjikan, akan tetapi ujungnya akan sampai pada hal-hal yang merugiakan kita.

KARENA HIKMAT MANUSIA BERASAL DARI DUNIA Yak 3:15 Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan. Hawa nafsu manusia seringkali mendominasi hikmat manusia. hal yang indah, baik dan menyenangkan lebih dipilih dari pada hikmat Tuhan. hal iniperlu disadari setiap waktu karena hanya dalam hikmat Tuhan kita mendapatkan hal yang membahagiakan senantiasa, tidak hanya sesaat seperti yang dunia berikan.

KARENA HIKMAT DUNIA ADALAH KEBODOHAN 1Kor 3:19 Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis: "Ia yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya." Seringkali kebodohan yang sudah kita ketahui dengan sengaja kita pilih dan kita jalani. Saat terbentur dengan permasalahan, kita tidak punya kemampuan apa-apa untuk menyelesaikan selain tangan Tuhan dan hikmat Tuhan sendiri jalan keluarnya.


Sebab itu pastikan bukan kesia-siaan yang menjadi hikmat kita, tetapi hanya bergantung pada hikmat Tuhan. Amin. (LGS)