Kamis, 11 Agustus 2016
Berbahagialah orang yang mendengarkan daku, yang setiap hari menunggu pada pintuku, yang menjaga tiang pintu gerbangku.
Amsal 8:34
Semua orang percaya sudah beribadah, bahkan sudah melayani Tuhan, tetapi apakah sungguh kita mengerti apa unsur ibadah yang berkenan dihadapan Tuhan? apakah ibadah kita sia-sia atau tidak? Mari mempelajari Firman kebenaran tentang panggilan beribadah. Kuncinya terletak pada hati kita. Adakah hati kita telah dipenuhi kerinduan untuk beribadah kepada Tuhan seperti rusa yang merindukan air?
JIWA YANG HANCUR Mzm 84:2 (84-3) Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup. Pemazmur sangat mengakui kelemahan dan kekurangannya dihadapan Tuhan, sehingga ia kebutuhan akan yang Tuhan yang sangat dalam. Artinya beribadah bukan formalitas yang hanya membawa fisik, tetapi jiwa yang hancur.
SEPERTI MENCARI PERAK Ams 2:4,5 jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.. mencari barang yang hilang dirumah saja seringkali harus berusaha ekstra, apalagi mencari perak. Tenaga maksimal, waktu maksimal, pikiran maksimal. Itulah yang kita bawa sebagai panggilan beribadah.
DENGAN SEGENAP HATI, PENGERTIAN DAN KEKUATAN Mrk 12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan." Berarti ibadah bukan formalitas tetapi dengan semua yang ada pada kita dipersembahkan dalam mezbah Tuhan.
Biarlah kita hanya mempersembahkan yang terbaik di dalam ibadah kepada Tuhan sebab Dia yang sudah memberikan yang terbaik bagi hidup kita. Amin (LGS)