Kamis,2 juni 2016
Amsal 11 : 25
Selalu harus kita pahami bahwa setiap kita adalah orang-orang yang dipercaya Tuhan melakukan kehendak Tuhan di muka bumi ini. Dan salah satunya adalah dipercaya menjadi bendaharanya Tuhan. Setiap kita dipercaya Tuhan untuk menjadi bendahara-bendahara Tuhan di bumi. Harta yang ada pada kita bukan milik kita sepenuhnya tetapi itu adalah harta yang Tuhan percayakan untuk kita dapat mengelolanya dengan benar, setia dan bertanggung jawab. Dan tentunya harus menurut aturan yang Tuhan kehendaki. Aturan yang Tuhan berikan kepada kita untuk kita menjalankannya adalah Me = Di. Melakukan dulu maka akan dilakukan. Memberi dahulu maka akan Diberi. Mengampuni terlebih dahulu maka akan diampuni. Jadi, kebiasaan yang harus kita latih dalam mengisi kehidupan manusia baru kita bukan lagi mengharapkan diberidari orang lain baru kita mau memberi kepada orang lain. Hidup kita jangan lagi menunggu diberkati untuk kita bisa memberkati orang lain. Karena kita adalah orang-orang beriman yang hidup oleh iman. Iman kita adalah kita percaya bahwa kita adalah orang-orang yang sudah diberkati Tuhan. Diberi benih untuk ditabur dan Tuhanlah yang akan menyediakan hasil taburan kita (2 Korintus 9 : 10). Kita percaya bahwa yang memberkati kita adalah Tuhan. Kita diberkati bukan karena harta yang ada pada kita, bukan karena ada orang-orang kaya yang peduli kepada kita, bukan karena jabatan kita, bukan karena kinerja kita. Tetapi Tuhanlah sumber berkat kita. Dan ketika kita diberkati bukan berarti harta itu sepenuhnya milik kita, kita harus menaati ketika Tuhan meminta harta itu untuk kita bagi kepada yang lain. Kita tidak punya hak untuk menahannya sendiri. Bahkan ketika kita berusaha menahan berkat itu untuk diri sendiri, tangan Tuhan yang akan mengambil berkat itu sehingga berkat itu tetap tersalurkan kepada orang lain, tanpa kita sadari.
Sebagai seorang bendahara yang baik, maka setiap kita haruslah memiliki hati yang benar. Kita harus melatih hati kita untuk menang dari godaan “cinta akan uang” dan kita harus melatih untuk menang dari keinginan mendapatkan kelimpahan /kekayaan. Hati kita harus lurus karena kita berhadapan dengan Tuhan yang Maha Tahu. Mintalah pimpinan Tuhan dan berjalanlah dengan hikmat dan kekuatan Tuhan untuk kita dapat menjadi pemberi yang benar sehingga kelimpahan dari Tuhan kita dapatkan sesuai janjiNya. (Wn)