MENJADI SAHABAT ALLAH (3)


Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.  ... Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.. Yoh 15:14-15

Pemahaman kata sahabat dapat di pahami seseorang yang dekat dengan kita atau teman yang amat erat/karib (baik) ; KBBI. Persahabatan dapat menyatukan perasaan  senang bersama dan sedih bersama, persabatan tumbuh dari keterbukaan dan rasa percaya,  merasa dekat, saling mengagumi tetapi  juga berani berterus terang menegur kesalahan masing-masing, saling menyukai tetapi juga saling memarahi, saling membutuhkan, tetapi juga tidak menuntut, antara sahabat tidak ada iri dan dengki, keberhasilan adalah kebanggaan bersama kegagalan adalah kekecewaan/kesediahan bersama, sahabat saling mau mendengarkan, menyelami dan mengerti, sahabat saling peduli, untuk sahabat perlu berjiwa besar dan berhati iklas, terhadap sahabat boleh mengeluarkan perasaan perasaan sebagaimana adanya, tanpa pura-pura ramah dan memasang senyum buatan, persahabatan dipupuk oleh etikad dari kedua belah pihak. Dalam persahabatan ada kedekatan “seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran “ (Amsal 17:17 )

Kedekatan itulah yang dimaksud oleh Tuhan Yesus ketika Ia berkata “Aku tidak lagi menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang di perbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan segala sesutau yang telah kudengar dari BapaKu (Yohanes 15 :15) Yesus membuka diri dan memberitahukan segala yang diketahuiNya kepada para muridNya selama tiga tahun siang dan malam bersama dengan mereka. Itu tanda bahwa Yesus merasa dekat dengan para muridNya. Karena itu jika para murid merasa dekat dengan Yesus, mereka pun akan membuka diri terhadap apa yang diberitahukan oleh Yesus “ kamu adalah sahabatKU, jikalau kamu berbuat apa yang kuperintahkan kepadamu” (ayat 14)

Perhatikan bahwa kedua ucapan Yesus itu menurut Yohanes berkaitan dengan gambaran tentang kedekatan Yesus dengan Allah Bapa, Sebagaimana Yesus dekat BapaNya, begitulah Yesus ingin dekat dengan para murid ( yohanes 15 : 9 ) “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kau; tinggallah didalam kasihKU, seperti Aku menuruti perintah BapaKU dan tinggal di dalam kasihKu itu “ dan di dalam (Yohanes 15 : 10)  “Jikalau kamu menuruti perintahKU, kamu akan tinggal di dalam kasihKU seperti Aku menuruti perintah BapaKU dan tinggal di dalam KasihNya“ karena kedekatan seperti itulah Abraham juga di sebut sahabat Allah ( Yakobus 2 :23 ).

Kadang sulit untuk dibayangkan bahwa kita adalah sahabat Yesus, bagaimana mungkin kita menganggap Yesus sebagai sahabat kita? Bukankah ada perbedaan derajat yang begitu menyolok antara kita dengan Yesus ? Yesus adalah Tuhan sedangkan kita manusia, Padahal sahabat adalah orang yang sejajar dengan kita, akan tetapi apa yang saya rasakan kedalaman dan keindahan gambaran Tuhan sebagai sahabat kita. Ketika kita berdoa, Ia duduk di sebelah kita. Ia ikut berdoa dengan kita. Ia menyelami segala perasaan dan keprihatinan kita. Ia memegang kita. Kita saling berpegangan. Kita saling memandang. Kita saling tertawa bersama. Kita menangis bersama. Kita menyatu. YESUS adalah SAHABAT yang SEJATI (PS)

No comments:

Post a Comment