Menyalibkan Daging (5)




Kamis, 13 April 2017




Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Galatia 5:24

Siapa saja yang percaya kepada Tuhan Yesus atau orang Kristen otomatis dikatakan pengikut Kristus. Pengikut Kristus, masih banyak yang tidak mengerti atau hanya mengaku saja segai pengikut Kristus. Sesungguahnya, untuk menjadi pengikut Kristus yang benar itu sangat sulit, bahkan nyaris mustahil untuk kita lakukan. Sebab mengikut Tuhan Yesus berarti mengikuti jejakNya, hidup seperti teladaNya. Dan harus menyalibkan keinginan daging.

            Jadi kalau hanya sekedar pengikut yang ikit-ikutan boleh dikatakan tak ada harga yang harus dibayar, malah sebaliknya mereka berhak dibayar. Banyak sekarang komunitas Kristen yang di ajarkan bahwa; mengikut Tuhan Yesus otomatis akan menerima berkat jasmani atas kesehatan, usaha, pekerjaan, karir, studi, dan terutama hidup berkelimpahan materi karena Allah kita kaya dan maha segalanya.

            Pengajaran seperti ini membentuk motivasi jemaat mencari Tuhan hanya karena “ROTI”. Hal ini dilegalkan banyak pembicara yang tidak mengenal nafas injil sebenarnya. Ingat,Nafas Injil yang sesungnguhnya adalah “Melihat Tanda” bukan makan roti sampai kenyang (yoh. 6:26). Melihat tanda artinya menemukan kemana arah yang dimaksud oleh Tuhan, agar manusia mengarahkan diri ke KerajaanNya. Untuk itu kita harus menyalibkan keinginan daging agar perjalanan menuju ke KerajaanNya tidak terhambat.

            Kesedian kita untuk memberi dirikita untuk dibaptis. Jadi dengan demikian baptisannya benar-benar melambangkan kematianNya (Roma 6:4) dan Perjamuan Kuduspun menjadi lambang persekutuan dalam penderitaaNya. Inilah nilai hidup kita telah menyalibkan daging, hawa nafsu dan keinginan lainnya.  Begitu susah untuk meninggal kan keinginan daging dari diri kita tetapi dengan kuasa dan penyertaan Roh Kudus dalam diri kita pasti kita sanggup untuk melakukannya.

            Dengan melepaskan kesenangan yang lama (keinginan daging) untuk memperoleh kesenang yang baru(mengikut teladan Yesus). Disini yang paling sulit adalah ketika kita harus meninggalkan karakter yang sudah mendarah daging didalam diri kita dan harus belajar terus untuk mengikuti Tuhan Yesus yang memiliki kasih, kesabaran, kejujuran dan banyak yang lainnya. Untuk itu kita harus menyalibkan daging dengan segala pengorbanan untuk dapat menjadi teladan seperti Yesus. percayalah Yesus selalu mnyertai kita. Amin. (PA1000)

No comments:

Post a Comment