Menyalibkan Daging (7)




Sabtu, 15 April 2017




“Barang siapa menjadi milik Kristus Yesus,ia telah menyalibkan daging  dengan segala haw nafsu dan keinginannya Galatia 5:24.

Tema minggu ini berbicara tentang menyalibkan  daging. Jelas bahwa  kita hidup di dunia tidak terlepas yang namanya keinginan daging dan ini yang menjadi musuh terbesar orang-orang kristen. Kata salib dalam bahasa Yunani diartikan sebagai stauros yang memiliki makna penggantungan, sedangkan  "daging" (Yunani: sarx ) juga dipakai untuk menyatakan keadaan manusia sebagai makhluk lemah serta berdosa. Jadi dapat disimpulkan bahwa penyaliban daging  sebagai arti tidak kompromi dengan hawa nafsu yang bertentang dengan kebenaran Allah.

Keinginan daging selalu bertentangan dengan keinginan Roh, demikian juga sebaliknya. Ada beberapa point mengapa kita sebagai pengikut Kristus tidak boleh hidup didalam danging.

1.Keinginan daging membuat kita tidak mendapat bagian dalam kerajaan Allah. Firman Tuhan menyatakan bahwa barang siapa yang hidup masih dikuasai oleh keinginan daging tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah (Gal 5:21b).

2.Keinginan  daging membuat kita terikat : ketika seseorang mengingini sesuatu maka seluruh kepribadiannya terlibat dalam keingian itu. Jika apa yang kita inginkan itu bersifat salah dan keinginan itu tidak dapat terkendali, maka akibatnya ialah perusakan kesejahtera orang lain sehingga  yang terjadi adalah dosa (kebinasaan).

3.Hidup dalam daging menuju kebinasaan. bersahabat dengan daging  biasanya memikirkan hal-hal daging seperti:percabulan,kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan,perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,percideraan, roh pemecah,kedengkian, kemabukan, pesta pora (Gal 5:19-20a). Tuhan mengajarkan kita untuk hidup didalam Roh bukan dalam daging sebab Ia tidak mengkehendaki setiap kita binasa melainkan memperoleh hidup dan damai sejahtra.

Tuhan senantiasa mengijinkan proses demi proses terjadi dalam hidup kita agar karakter kita dapat semakin disempurnakan sehingga seperti Yesus, oleh sebab itu kita harus menyalibkan keinginan daging kita dengan cara hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus. (Bb)

No comments:

Post a Comment