“Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai,
hanya tidak berbuat dosa. ( Ibrani 4:15 )
Kita patut bersyukur kepada Tuhan di dalam Yesus Kristus yang senantiasa ikut merasakan apa yang menjadi kelemahan kita. Hal itu telah dibuktikan melalui pernyataan Alkitab:
1. Yesus lahir di Betlehem !. (Matius 1:23)
KelahiranNya ke dalam dunia, menjadi bayi yang dibungkus dengan lampin dan diletakkan diatas palungan sebagai bukti kerinduan yang besar untuk turut merasakan kelemahan manusia yang mengalaminya.
2. Yesus memikul kelemahan manusia ! (Matius 8:16-17).
Ketika Yesus ada di rumah Petrus, Yesus melihat ibu mertua Petrus sakit demam. Petrus memegang tangan ibu mertua Petrus dan sembuhlah demamnya. Lalu di bawalah orang banyak yang kerasukan setan dan yang sakit ke rumah Petrus. Yesus pun menjamah mereka!. Semua di sembuhkan ! Hal itu dilakukan Yesus untuk ikut memikul kelemahan serta menanggung penyakit umat manusia (Mat. 8:14-17).
3. Yesus berdoa di Taman Getsemani ! (Lukas 22:44).
Pergumulan Yesus yang berat dilukiskan peluhnya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Hal itu yang Yesus rasakan betapa hebatnya dosa itu membelenggu hidup manusia. Perasaan yang sama yang Yesus alami, sehingga hal itu menjadi berat untuk ditanggungnya. Yesus turut merasakan kelemahan dosa yang ada dalam hidup mansia.
4. Yesus disalibkan ! (Matius 27:46)
Teriakan Yesus yang keras diatas kayu salib, “Eli, Eli, Lama sabakhtani ?” merupakan teriakan yang mampu memecahkan bumi dan sorga. Sebuah teriakan akan betapa dasyatnya keterpisahan diriNya (kemanusiaan) dengan KeAllahanNya. Hal itu yang terjadi kala manusia melepaskan dirinya dari Allah karena dosa-dosanya. Hal itu juga yang dirasakan oleh Yesus. Dia, Yesus yang turut ikut merasakan kelemahan-kelemahan saudara dan saya . Amin. NDP
No comments:
Post a Comment