BUANGLAH RAGI YANG LAMA (7)

Sabtu, 4 Februari 2017

Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
(I Kor. 5:7-8)

Berit minggu ini membahas tema berkenan dengan “Buanglah Ragi Yang Lama”. Pernyataan Rasul Paulus dalam surat Korintus sebagai himbauan dan teguran kepada orang-orang Kristen di Korintus berkaitan dengan disiplin gereja bagi mereka yang kedapatan berbuat dosa (berzinah). Paulus memadukan gambaran mengenai kehidupan pribadi orang Kristen dengan perilaku hidupnya. Dimana orang Kristen harus berani untuk membuang semua ragi yang lama dalam hidupnya.


Ragi seringkali dipakai secara kiasan untuk menggambarkan tentang kejahatan serta perilaku buruk manusia. Yesus pernah menegur para muridNya, "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki." (Matius 16:6). Hal itu ragi dilukiskan sebagai “kemunafikan lahiriah dari tindakan ketaatan religius orang-orang Farisi dan Saduki serta kecurangan mereka didalam batinnya” (Matius 23:25-26). ”


Sedangkan kerja dari ragi adalah mengkhamirkan!. Yaitu membuat pengaruh. Hal tersebut dapat merusak secara menyeluruh. Paulus berkata, ”sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan” (Galatia 5:9). Ragi orang Farisi dan Saduki mampu bekerja melalui dan didalam satu pribadi untuk merusakkannya secara menyeluruh. Sebaliknya Yesus berharap, agar setiap muridNya haruslah hidup dengan kesucian, ketulusan dan kebenaran.


Melalui nast diatas, Paulus memperingatkan dengan keras agar jemaat d Korintus mau untuk membuang ragi yang lama!. Sebab hal itu tidak saja akan merugikan mereka sendiri ...tetapi juga berkenaan dengan pelayanan Tuhan yang sedang berjalan di Korintus.


Saudara yang terkasih didalam Tuhan Yesus, marilah kita mau membuang segala ragi yang lama. Dan dengan kemurnian serta kebenaran kita membangun kehidupan yang layak dan patut dihadapan Allah dan sesama. Amin. NDP

No comments:

Post a Comment