Senin, 6 Februari 2017
Ayub 40:10 (5)
“Hiasilah dirimu dengan kemegahan dan keluhuran ,kenakanlah keagungan dan semarak"
Kata Hiaslah ,Pada zaman Paleolitik Perhiasan telah digunakan oleh manusia untuk menghiasi obyek-obyek dunia Arti kata kemegahan dan keluhuran adalah Keagungan Budi pekerti . Tidak layak manusia untuk diAgungkan,Diluhurkan . Kata kalimat itu hanya pantas untuk yang Agung yaitu YAHWE’, Kalau kita melihat perikop pada pasal 40 “Tertulis Tuhan menantang Ayub”
Seolah- olah Allah ingin berkata, "Ayub, bila engkau mengira bahwa Aku kurang adil dalam memerintah dunia , Tuhan menyaksikan Ayub dan keempat temannya beradu argumentasi yang didasari ego masing masing pihak mau bertahan dan membenarkan diri sendiri ,perdebatan itu memberi kesan bahhwa tuhan bukan Subyek melainkan obyek akal budi manusia untuk membenarkan sikap pribadi Apakah lengan mu seprti lengan Allah dan Dapatkah engkau mengguntur seperti Dia? Hiasilah dirimu dengan kemegahan keluhuran ,kenakanlah KeAgungan dan Semarak(Ayub 40:4-5) Ayub dipersilahkan dirinya untuk membandingkan dengan Tuhan mampukah ,bisakah seorang Ayub? Ayub harus sadar bahwa bila apa yang terjadi secara alamiah di dunia ini saja tidak sanggup ia mengerti semua, apalagi yang supra alamiah (melampaui yang alamiah)
Dalam pasal 42 Ayub mencabut perkataannya dan menyesalkan diri, ayat 6”Oleh Sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu. Tuhan tidak menakut- nakuti Ayub ,sebaliknya Ia menghibur,Ia menguatkan Ayub. Ketika lemah dan tidak berdaya, kita bisa melihat Tuhan yang maha Kuasa Dan Maha Perkasa Selalu mengatasi kelemahan kita
Amsal 3:7 “Janganlah engkau mengganggap dirimu sendiri bijak takutlah akan Tuhan dan Jauhilah kejahatan “ (Mons)
No comments:
Post a Comment