KASIH PERSAUDARAAN YANG TULUS IKHLAS (3)

Selasa, 21 Februari 2017

1Ptr 1:22
Ada beberapa ayat  yang perlu diperhatikan dalam nuts yaitu kata mencucikan diri dengan ketaatan dan kebenaran, mengamalkan kasih tulus dengan  segenap hati. Mencuci diri  maksudnya menjadi suci :menjadi tahir/Murni;hagios:Kudus.

Maksud dari Perjanjian Baru adalah keadaan hati manusia yang telah menyerahkan hati seutuhnya kepada Kristus. Ketaatan dan kebenaran. kata Taat artinya:mendengarkan “Syama”   bisa juga berarti Patuh(Eisakouo). 

Kasih yang ditopang oleh Ketaatan kepada Kebenaran yaitu ketika kita berharap kepada Injil  Kristus.  Kedua adalah kelahiran kembali oleh Firman TUHAN yang hidup dan kekal. Ketika kita sungguh berharap kepada Allah, maka kita akan disucikan dari segala pengharapan  dan dimampukan untuk mengasihi satu sama lain dengan sungguh-sungguh. Itulah kekudusan yang menghasilkan kasih persaudaraan. Kasih akan memperlancar dan membereskan semua persoalan yang muncul dari waktu ke waktu. semua persoalan akan  dapat dipecahkan dan diatasi dengan mempraktikkan kasih persaudaraan.

Dengan mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, maka itu akan memungkinkan untuk menggenapkan tujuan Allah dalam hidup kita, yaitu dengan berusaha hidup damai dengan semua orang dan dengan hidup  Kudus, lewat campur tangan Tuhan yaitu Roh Nya yang beri jalan dan langkah hidup  kita.

Hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu”. Orang yang menaruh seluruh pengharapannya kepada anugerah TUHAN adalah orang yang mencintai apa yang TUHAN cintai – yaitu menjadi kudus seperti Dia adalah kudus.

Kita akan membuka di dalam   Yohanes 13:34-35 “Aku memberikan perintah baru  kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi  ;   ... yaitu jikalau kamu saling mengasihi".  Karena bila kita mengaku sebagai murid Kristus tetapi kita tidak berbuat kasih, kita bagaikan gong yang berkumandang ,Karena dimata Kristus kita tidak ada faedahnya. Kasih itu sabar ,murah hati ,bukan pemarah, dan tidak bermegah diri, sabar menanggung segala sesuatu, kasih tidak berkesudahan, nubuat akan berakhir, bahasa Roh akan berhenti, pengetahuan akan lenyap semuanya akan berlalu, ingat hanya pengharapan –Iman-kasih, yang harus kita perhatikan dan kita amalkan.

Dalam firmanNya juga dikatakan saat Aku dalam penjara apakah engkau menjenguk aku, saat aku lapar apakah engkau memberi aku makan , saat kita melihat orang miskin lapar dan kedinginan di jalan,  apakah tanggapan kita ? itulah ibadahmu sejati peka akan sesama yang perlu kita kasihani ...Tuhan memberkati...
(Mons)


No comments:

Post a Comment