1 Yohanes 3:9
Dalam Perjanjian Baru
beberapa kata Yunani untuk melukiskan berbagai aspek dosa:
1.
Harmatia yang berarti pelanggaran, perbuatan salah atau berdosa
pada Allah.
2.
Adikia yang artinya kejahatan, kelaliman, atau ketidakadilan.
a.
Kata ini dapat dilukiskan kekurangan kasih, karena semua
pelanggaran bersumber dari kegagalan untuk mengasihi.
b.
Adikia juga merupakan suatu kuasa pribadi yang dapat
memperbudak dan menipu diri sendiri untuk menjadi tegar hatinya (Ibrani 3:13).
3. Anomia yang artinya kerdurhakaan, pelanggaran hukum dan
menentang hukum Allah.
4. Apistia yang artinya ketidakpercayaan atau ketidaksetiaan.
Dari pengertian diatas tentang dosa jelas bahwa hakekat dosa adalah sifat
mementingkan diri yaitu menginginkan hal-hal dan kesenangan hanya untuk diri
sendiri tanpa menghiraukan orang lain bahkan hukum Allah. Apabila dosa ini
dibiarkan hidup didalam hidup kita akan berakibat kekejaman kepada orang lain
dan pemberontakan terhadap Allah. Akhirnya dosa itu akan menjadi penolakan
untuk tunduk kepada Allah dan FirmanNya.
Dosa adalah perseteruan
dengan Allah dan ketidaktaatan kepadaNya. Dosa itu akan merusak moral manusia
dan menentang manusia untuk melakukan hal yang baik dan menghasilkan
kesombongan. Dosa membuat kita senang untuk melakukan ketidakadilan dan
kejahatan. Dosa juga merupakan kuasa yang memperbudak dan merusak hidup
manusia. Dosa itu berakar dalam keinginan manusia.
Oleh sebab itu kita perlu membedakan
antara keinginan dan kebutuhan. Dosa masuk melalui umat manusia melalui adat,
mempengaruhi semua manusia termasuk saudara dan saya dan mengakibatkan hukuman
Allah dan mendatangkan kematian secara rohani dan jasmani. Namun dosa itu dapat
dilenyapkan melalui iman kepadan Yesus Kristus oleh penebusanNya. Saudara dan
saya diberi kuasa Kristus untuk melawan dosa, mati terhadap dosa setiap hari
dengan melawan perbuatan-perbuatan buruk dalam tubuh yaitu segala keinginan
daging dan hawa nafsu ini oleh kekuatan Roh Kudus yang diam di dalam kita. Dan
oleh kekuatan Roh Kudus yang diam didalam kita, orang percaya akan mengalami
kehidupan baru yang menjadikan kita manusia baru, melahirkan sifat-sifat illahi
sehingga kita dapat mempersembahkan tubuh kita menjadi persembahan yang hidup
lagi kudus dan berkenan kepada Allah dan hidup dalam kebenaranNya. Amin. (BS)
No comments:
Post a Comment