TIDAK BERBUAT DOSA LAGI (3)

Selasa, 21 Maret 2017


1 Yohanes 3:9

Dalam Perjanjian Baru beberapa kata Yunani untuk melukiskan berbagai aspek dosa:
1.   Harmatia yang berarti pelanggaran, perbuatan salah atau berdosa pada Allah.
2.   Adikia yang artinya kejahatan, kelaliman, atau ketidakadilan.
a.   Kata ini dapat dilukiskan kekurangan kasih, karena semua pelanggaran bersumber dari kegagalan untuk mengasihi.
b.   Adikia juga merupakan suatu kuasa pribadi yang dapat memperbudak dan menipu diri sendiri untuk menjadi tegar hatinya (Ibrani 3:13).
3.   Anomia yang artinya kerdurhakaan, pelanggaran hukum dan menentang hukum Allah.
4.   Apistia yang artinya ketidakpercayaan atau ketidaksetiaan.

Dari pengertian diatas tentang dosa jelas bahwa hakekat dosa adalah sifat mementingkan diri yaitu menginginkan hal-hal dan kesenangan hanya untuk diri sendiri tanpa menghiraukan orang lain bahkan hukum Allah. Apabila dosa ini dibiarkan hidup didalam hidup kita akan berakibat kekejaman kepada orang lain dan pemberontakan terhadap Allah. Akhirnya dosa itu akan menjadi penolakan untuk tunduk kepada Allah dan FirmanNya.

Dosa adalah perseteruan dengan Allah dan ketidaktaatan kepadaNya. Dosa itu akan merusak moral manusia dan menentang manusia untuk melakukan hal yang baik dan menghasilkan kesombongan. Dosa membuat kita senang untuk melakukan ketidakadilan dan kejahatan. Dosa juga merupakan kuasa yang memperbudak dan merusak hidup manusia. Dosa itu berakar dalam keinginan manusia.

 Oleh sebab itu kita perlu membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Dosa masuk melalui umat manusia melalui adat, mempengaruhi semua manusia termasuk saudara dan saya dan mengakibatkan hukuman Allah dan mendatangkan kematian secara rohani dan jasmani. Namun dosa itu dapat dilenyapkan melalui iman kepadan Yesus Kristus oleh penebusanNya. Saudara dan saya diberi kuasa Kristus untuk melawan dosa, mati terhadap dosa setiap hari dengan melawan perbuatan-perbuatan buruk dalam tubuh yaitu segala keinginan daging dan hawa nafsu ini oleh kekuatan Roh Kudus yang diam di dalam kita. Dan oleh kekuatan Roh Kudus yang diam didalam kita, orang percaya akan mengalami kehidupan baru yang menjadikan kita manusia baru, melahirkan sifat-sifat illahi sehingga kita dapat mempersembahkan tubuh kita menjadi persembahan yang hidup lagi kudus dan berkenan kepada Allah dan hidup dalam kebenaranNya. Amin. (BS)


No comments:

Post a Comment