TIDAK BERBUAT DOSA LAGI (4)

Rabu, 22 Maret 2017



Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah. 1 Yohanes 3:9

Kata “berbuat dosa” itu sebagai kata kerja yang di dalam bahasa Yunaninya “hamartanein” sedangkan kata “berdosa” yang artinya “hamartano”, yang menunjukkan tindakan yang terus berlangsung. Yohanes menekankan bahwa orang yang sungguh-sungguh dilahirkan kembali dari Allah tidak mungkin hadir didalm mereka yang berdosa. Dalam pengertian bahasa Yunaninya: “Mereka yang lahir dari Allah tidak akan berbuat dosa ... dan mereka tidak dapat berbuat dosa terus”.

Disini menunjukkan suatu gagasan bahwa hidup yang berketerusan di dalam dosa akan mati, namun orang yang berdosa kembali bertobat akan mendapat pertolongan Allah melalui kuasa Roh Kudus, maka seseorang itu tidak akan berbuat dosa lagi. 

Kelahiran baru menghasilkan kehidup rohani yang mendatangkan hubungan bersinambung dengan Allah.Dalam surat ini, setiap kali Yohanes berbicara mengenai kelahiran baru orang percaya , Yohanes memkai bentuk waktu yang sudah selesai dalam bahasa Yunani untuk menekankan hubungan yang sinambung dan terus-menerus yang di mulaikan oleh kelahiran baru. Memiliki hidup Allah didalam diri kita (yaitu, dilahirkan kembali dari Allah) dan berbuat dosa terus adalah suatu kemustahilan rohani.

Orang percaya bisa kadang-kadang gagal untuk memenuhi keinginan Allah yang tinggi, tetapi mereka tidak terus-menerus hidup dalam dosa. Yang menjaga orang yang setia dari berbuat dosa adalah “benih Allah” dalam diri mereka yang hidup, Roh, dan Allah sendiri yang ada didalam mereka. Oleh iman, Kristus yang mendiami kita, kuasa Roh Kudus, dan firman yang tertulis, semua orang yang percaya dapat hidup bebas dari dosa dan pelanggaran waktu ke waktu. Jadi tidak berbuat dosa bukanlah suatu kondisi yang dapat dapat dikatakan sebagai dapat  atau tidak dapat, mungkin atau mustahil.  

Orang kristen yang sudah lahir baru masih dapat berbuat dosa, tetapi mereka tidak harus berbuat dosa, berbuat dosa itu bukan lagi merupakan kebiasaan  tetapi suatu perbuatan yang harus dimatikan melalui Roh Kudus. Seperti yang tertulis di Mazmur 97:10 dan Wahyu 3:19. Berjaga-jagalah dengan segala kekuatan dan rayuan iblis, terus menekan kita tiap-tiap hari. Kebanyakan kita akan takluk kepada iblis, jika Roh Kudus tidak hidup didalam kita, menopang dan memelihara kita. Jadi kita anak-anak Tuhan harus membenci kejahatan agar kita  tidak berbuat dosa lagi. (PA1000) HORAS!!! HORAS!!! HORAS!!!


No comments:

Post a Comment