KEMERDEKAAN DALAM MEMBERI (6)


Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
2 Kor 9:7  

Kemerdekaan merupakan keadaan yang bebas tanpa ada tekanan atau paksaan, atau jajahan dari pihak manapun, berdiri sendiri tidak terikat, tidak tergantung pada sesuatu yang lain . ( KBBI)
Memberi merupakan suatu sikap tindakan yang mulia, karena seseorang yang dapat memberi adalah seseorang yang memiliki sesuatu karena bagaimana bisa memberi kalau tidak  mempunyai jadi orang yang memberi pasti Ia mempunyai sesutu apa yang dapat di berikan.

Mengapa kita harus memberi dengan hati yang merdeka?
1. Tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik (2 Timotius 3:17).
2. Hendaklah kamu murah hati ( Lukas 6:36 ), (Matius 5:7). 
3. Tuhan Yesus telah mati untuk kita ( 2 Korintus 5 : 15 )

Bagaimana kita memberi dengan hati yang merdeka?
1. Kalau di perhatikan dalam (2 Korintus 9 : 6 )camkanlah ini; orang yang menabur sedikit. Akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga” saja maka hanya sepotong saja kita memahami jadi  tidak ada ruang untuk memberi sedikit, tetapi yang menjadi ayat kunci di (2 Korintus 9 :7 )” Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan sedih hati atau paksaan sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan suka cita”  Dasar pemberian adalah : kerelaan hati, tidak dengan sedih hati/menyesal dan terpaksa, tetapi dengan sukacita, bila hidup kita lakukan dengan cara demikian maka pemberian itu memiliki nilai dihapan Tuhan, karena pemberian itu tidak di ukur besar kecilnya pemberian itu tetapi berdasarkan hati yang tulus.
2. Memiliki motivasi yang murni, suci baik dan benar.
Yang mendasari untuk kita memberi adalah dapat di lihat dari sebuah motifasi, motifasi merupakan sebuah tujuan , sehingga ketika motifasinya kita salah maka akan berdampak juga hal yang  salah tidak ada kemurnian. Akan tetapi kalau motifasi kita benar maka akan berdampak pada hal yang benar.  
3. Tidak menghitung untung dan rugi.
Ketika kita memberi janganlah kita berpikir untuk mendapat kembalinya seolah-olah kita sedang menyogog Tuhan. Jadi kerelaan hati, tidak dengan sedih hati/menyesal dan terpaksa, tetapi dengan sukacita itu yang mendasari dalam kita memberi.
Contoh di Alkitab: 
      a. Dorkas yang melayani  ( Kisah para rasul 9:36 ) 
      b. Persembahan janda ( Lukas 21 :1-4 ) dll

Jadi kemerdekaan dalam memberi dapat di ukur seberapa besar ketulusan hati untuk memberi, memiliki motifasi yang benar serta tidak pernah menyesal atau tidak ada perhitungan untung dan rugi, sehingga mereka tetap bersuka cita dalam memberi. (PS)   

No comments:

Post a Comment