Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,(Titus 2:7)
Teladan adalah sesuatu yang patut ditiru atau untuk dicontohi yaitu tentang perbuatan, kelakuan, sifat dari seseorang. Minggu ini berit sedang membahas tentang teladan dalam berbuat Baik. Kebaikan bagi orang Percaya adalah Nilai yang tinggi yang termuat dalam Buah-buah Roh dan itu harus kita miliki sebagai satu ketulusan dan kasih yang berlandaskan pada Kasih Agape dan bukan berlandaskan pada satu tuntutan.
Maka ada beberapa hal penting yang perlu kita pelajari berkenaan dengan itu.
Perbuatan Baik harus terjadi Berkesinambungan (Galatia 6:9-10)
Kita perhatikan kata “Jangan Kita Jemu-jemu” dalam ayat (9) artinya adalah terus-menerus/berkesinambungan. Melakukan kebaikan tidak dibatasi oleh waktu kapan kita berbuat baik. Dan perhatikan kata “untuk Semua orang” artinya sasaran kebaikan kita tidak hanya berlaku bagi sekelompok tertentu, atau satu individu saja melainkan bagi semua orang.
Berbuat Baik harus berlandaskan Ketulusan (Lukas 10: 25-37)
Ada sebagian orang memiliki prinsip “ Jika orang itu baik dengan saya, saya pun baik dengan dia.” ungkapan tersebut berorientasi pada ketidaktulusan seseorang dalam berbuat baik, atau disebut dengan Kasih “Karena” bukan Kasih “Walaupun”. kebaikan kita tidak diukur dengan keadaan seseorang namun karena Yesus yang terlebih dahulu memberi teladan dalam hal Mengasihi.
Berbuat Baik Tidak Mengenal Keadaan.
Terkadang kita memiliki pola pikir “Saya saja masih membutuhkan Kebaikan, kok diminta untuk berbuat baik”. Hal ini adalah gaya hidup seorang yang tidak patut diteladani dan itu justru menghalangi berkat Tuhan dalam hidup kita.
Nilai Kebaikan bagi orang percaya berbeda dengan nilai kebaikan dengan orang-orang yang tidak mengenal Kristus. Karena kita berbuat baik berdasarkan pada Kasih Kristus dan harus meneladani Kebaikan-Nya sehingga orang lain pun meneladani kita Karena Kristus ada dalam hidup kita. amin (Angel).
No comments:
Post a Comment