"Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. Ayub 42:2
Ayub tidak hanya tahu (mengenal Allah) secara intelektual, tetapi Ayub memahaminya secara mendalam, inilah iman yang dewasa. Iman yang dewasa dapat menghasilkan perubahan hidup dan penyerahan diri tanpa batas, juga dapat menerima proses pembentukan Allah dengan tekun. Tidak memberontak dan tidak mengeluh, karena percaya bahwa Allah itu baik dan rencanaNya tidak pernah gagal. Apa itu ketekunan? Dalam bahasa Yunani “hupomone” menunjuk kepada ketabahan dalam situasi apapun yang kita hadapi tanpa kehilangan kepercayaan kepada Allah. Ayub 23:10 berkata: “Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.” Ujian iman kepada Ayub mirip ujian iman kepada Abraham (baca Kejadian 22:2).
Percayakah saudara bahwa rencana Tuhan itu tidak pernah gagal?. Ayub pasal 1 sampai pasal 3 kita dapat membaca tentang penderitaan Ayub. Ayub kehilangan kekayaannya, keluarganya (kecuali isterinya yang menyuruh Ayub untuk bunuh diri) dan kehilangan kesehatannya. Dalam pasal 4-31 kita membaca pembelaan Ayub, ketika ke 3 temannya menuduh Ayub seorang berdosa dan seorang munafik, dan Ayub menjawab tuduhan mereka yang keliru. Pasal 38 sampai pasal 42 baru mengemukakan kelepasan Ayub, pemulihan Ayub, dan berkat Ayub yang dikembalikan oleh Allah dua kali lipat dari apa yang dimiliki sebelumnya.
Ayub mendapat 2 pelajaran indah melalui ujian iman yaitu: ketekunan dan kesabaran. Abraham juga mendapat pelajaran indah melalui ujian imannya yaitu kasih yang maxsimal kepada Allah lebih dari segalanya. Bagaimana dengan kita saat kita menghapi ujian iman? Menang atau kalah?. Amin. BS
No comments:
Post a Comment