IKUT MENDERITA BAGI INJIL-NYA ( 6)


 “Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. “ 2 Timotius 1:8

Paulus merupakan rasul Tuhan Yesus  yang dipakai Tuhan sehingga memiliki pelayanan begitu luas, bahkan Paulus dapat memuridkan banyak murid  salah satu contoh murid yaitu Timotius  yang di kenal sehingga menuliskan suratnya 1 dan 2 Timotius yang sering di sebut surat-surat pengembalaan, yang berkenaan dengan gereja dan pengembalaan.

Seperti apa yang telah di nasehatkan Paulus kepada anak Rohaninya (Timotius) mengenai pelayanan dalam penderitaan injil. Nasehat itu berisi :
1. Janganlah malu bersaksi tentang Tuhan ( Yesaya 43 :10-12)
“kamu inilah saksi-saksiku, demikianlah Firman Tuhan … (10)
“ Aku akulah Tuhan dan tidak ada juruselamat selain dari padaKu“ ( 11)
“…Kamu adalah saksi-saksiKu” demikianlah Firman Tuhan, dan Akulah Allah “ (12)
Yang berarti ada peneguhan dari pada Tuhan bahwa kita adalah saksi Kristus bahwa Tuhan itu ada dan juruselamat kita. 
2. Janganlah malu bersaksi tentang injil ( Kisah para rasul 1 : 8 )
“…,dan kamu akan menjadi saksiku di Yerusalem dan diseluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi “

3. Ikutlah menderita bagi injil
a. 2 Korintus  1:8-11 penderitaan karena injil.
Contohnya  : 2 Korintus 11 : 22-27
1) Di penjara, didera ( 23)
2) 5 kali di sesah (24)
3) 3 kali didera,3 kali karam kapal (25)
4) Bahaya penyamun (26)
5) Lapar, dahaga dan telanjang (27) 
Dari perenungan pada poin 3 ini salah satu syarat mengikut Yesus sangkal diri dan pikul salib yang berarti ikut menderita bersama dengan Kristus melalui pemberitaan injil.

Bagaimana dengan kita ?
“Hanya hendaklah hidupmu berpadanan dengan injil Kristus supaya apabila aku datang aku melihat dan apabila aku tidak datang aku mendengar bahwa  kamu teguh berdiri dalam satu Roh dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil “ ( Filipi 1 : 27).
Mengapa demikian karena upahmu besar di surga. (PS)

No comments:

Post a Comment