JANGAN KERASKAN HATIMU (1)


Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini," ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!". ( Ibrani 4:7 ) 

Berit minggu ini membahas tema berkenaan dengan “JANGAN KERASKAN HATIMU”. Pernyataan “Janganlah keraskan hatimu” merupakan penegasan dari nats Ibrani 3:8, 15. Nasehat penting berkaitan dengan konteks bangsa Israel dalam mengeraskan hatinya tuk mau mendengar suara Tuhan.

Mengeraskan hati bisa dimaknai dengan “menutup hati ” atau “tidak lagi mau mendengar perkataan Tuhan ”. Dalam ungkapan umum yang biasa ditemui adalah “ndableg ”

Pengalaman Israel ketika keluar dari Mesir menuju  tanah Perjanjian Kanaan, Tuhan mengijinkan + 40 tahun mereka harus menjalaninya. Hal itu disebabkan salah satunya karena hati mereka yang keras. Hati keras bangsa Israel membuat Musa tidak dapat memasuki tanah Kanaan!. Bahkan karena kekerasan hati mereka... dari + 2 juta orang Isael yang keluar dari Mesir...dan tinggal + 100 orang dalam generasi Kaleb dan Yosua yang dapat menikmati janji Tuhan dengan memasuki tanah Kanaan. Bahkan ada beberapa orang yang mati dipagut ular dan dalam satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang ( I Kor. 10:8,9).

Penulis surat Ibrani menegaskan dalam nats diatas, Ia yang telah berfirman sekian lamanya melalui perantaraan nabi-nabinya atau hambaNya hendaknya dapat diperhatikan serta didengarkannya. Sebab hal tersebut akan mendatangkan kebaikan bagi mereka. Sebaliknya jika kita mengabaikannya, maka hal-hal yang buruk akan ada dalam kehidupannya.

Saudara yang terkasih dalam Tuhan, belajar dari kehidupan bangs Israel yang telah mengeraskan hatinya kepada Tuhan mengakibatkan kehancuran hidup mereka, hal itu menjadi cerminan berharga bagi saudara dan saya. Kiranya hidup yang senantiasa mau mendengar serta merespon setiap perkataanNya melalui firmanNya, hal tersebut akan menjadikan hidup kita menjadi berkemenangan dan berkemurahan. Amin. NDP

No comments:

Post a Comment