RAHMAT TUHAN SELALU BARU SETIAP HARI (4)

Rabu, 4 Januari 2017

Ratapan 3 :22-23 dan 32

Kitab ini disebut Kitab Ratapan, sebab isinya adalah serangkaian ratapan Nabi Yeremia ketika Yerusalem hancur akibat hukuman Allah yang berat bagi umatNya karena pelanggaran, pemberontakan mereka kepada Allah. Maka Allah menyerahkan Yerusalem ketangan musuh.

Ratapan 2:7
Tuhan membuang mezbah-Nya, meninggalkan tempat kudus-Nya, menyerahkan ke dalam tangan seteru tembok puri-purinya. Teriakan ramai mereka dalam Bait Allah seperti keramaian pada hari perayaan jemaah.

Ratapan 2:9
...Tak ada petunjuk dari TUHAN, bahkan nabi-nabi tidak menerima lagi wahyu dari pada-Nya. Allah tidak lagi berkomunikasi langsung dengan umatNya karena ada dosa yang menajiskan (baca penjelasan Yesaya 59:1-3). Akibat ada dosa maka Roh Kudus berhenti memanifestasikan karunia-karunia dan kuasa-kuasa ajaibNya melalui orang-orang percaya karena umatNya tidak berusaha mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya.

Ratapan 2:12
Kepada ibunya anak-anak bertanya: "Mana roti dan anggur?," “Bayi menangis, anak-anak berteriak kepada ibunya karena menderita kelaparan, makanan yang sehat tidak mereka Temukan lagi.

Ratapan 2:11

Mataku kusam dengan air mata, remuk redam hatiku; hancur habis hatiku karena keruntuhan puteri bangsaku, sebab jatuh pingsan kanak-kanak dan bayi di lapangan-lapangan kota.
Yeremia menangis karena melihat kesedihan dan penderitaan yang tragis, Yeremia hancur hati sedih karena kemerosotan moral bangsanya yang menolak Allah.

Ratapan 2:18-19
Yeremia memanggil dan mengumpulkan bangsa itu untuk bertobat, menangislah , cucurkanlah air matamu dan... janganlah engkau beristirahat dihadapanNya. Bangunlah dan mengeranglah pada malam hari, curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, angkatlah tanganmu kepada-Nya, Nyatakanlah semuanya ini didalam doa serta! Ucapan syukur.

Ratapan 3:22-23 dan 32
Ini menjelaskan bahwa: tidak berkesudahan kasih setia Tuhan itu, tak habis-habisnya rahmatNya selalu baru setiap hari. Walaupun Ia siap mendatangkan hukuman berat, penderitaan hebat kepada umatNya yang berdosa, menolak dan memberontak, namun mau kembali berbalik dan bertobat kepadaNya dengan sungguh-sungguh. Maka Ia juga sesungguhnya menyayangi dan mengasihi anak-anakNya menurut kebesaran kasih setiaNya. Amin.
BS

 

No comments:

Post a Comment