Hidup Beroleh Kasih Karunia (3)

Selasa, 13 Desember 2016

Kata Malaikat itu kepadanya “ Jangan takut, hai Maria sebab engkau beroleh Kasih Karunia di hadapan Allah “Luk 1: 30

Kasih karunia dapat di pahami sebagai berikut : “ pemberian sebagai tanda kasih dari Allah atau Raja, memberi sesuatu sebagai tanda kasih , memberikan sesuatu sebagai tanda kasih “( Porwodarminta;1094) jadi Hidup yang beroleh kasih karunia, adalah hidup sebagai anugerah yang di berikan oleh Tuhan yang di tandai dengan cinta kasih.
Kasih karunia apa yang diberikan Tuhan kepada Maria ?

Ayat 31 “ Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Jawab Maria “ ayat 34 “Kata Maria kepada Malaikat itu “ Bagaimana mungkin terjadi, karena aku belum bersuami ?”

Seringkali manusia hanya berpikir pada tahap realita (kenyataan) dan tidak berpikir pada dimensi yang jauh lebih tinggi karena pikiran manusia terbatas sehingga pikiran manusia tidak bisa menjangkau sesuatu yang besar jauh kedepan . Maria di perhadapkan sebuah pilihan ya atau tidak , perlu di disadari bahwa Tuhan menciptakan manusia itu dengan memberi kehendak bebas, manusia juga di ciptakan Tuhan sebagai mahkluk etis sehingga dapat membedakan baik dan jahat, benar dan salah, memiliki rasional dan budaya, segala kepususannya akan di pertanggung jawabkan . Dalam hal ini Maria diperhadapkan sebuah pilihan ya atau tidak , melakukan perintah Tuhan atau tidak .

Apa kata Malaikat selanjutnya ? tertulis pada ayat 35-37 yang pada intinya tertulis sebagai berikut :

1. Roh Kudus akan turun ke atas kamu...anak yang di kandung dari Roh Kudus.
2. Eilsabet yang di sebut mandul itu akan mengandung
3. Bagi Allah Tidak ada yang mustahil.

Dari sebuah dialog yang di lakukan oleh Maria dan Malaikat Tuhan, jawaban Maria “ tertulis di ayat 38 Kata Maria “ Sesungguhnya aku ini adalah Hamba Tuhan ; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” Lalu Malaikat itu meninggalkan dia.

Dalam hal ini untuk memilih dan memberikan suatu keputusan tidaklah mudah karena membutuhkan perenungan yang begitu dalam yang di dasari dari sebuah keyakinan, iman yang sungguh-sungguh akan tetapi Maria memilih suatu yang tepat apapun itu resikonya mesipun dia harus berhadapan dengan tradisi Yahudi yang memiliki konsekwensi yang tinggi ( Hukuman rajam ), mendapatkan cibiran, cemoohan dari tetangga ,teman dan sebagainya .

Syukur kepada Tuhan keputusan dan iman Maria berdampak pada peristiwa yang besar karena menyangkut keselamatan bagi segala bangsa. “ Diberkatilah engkau diantara semua perempuan dan di berkatilah buah rahimmu “.Lukas 1 : 42 (PS)

 

No comments:

Post a Comment