Instropeksi Diri (2)

Senin, 28 November 2016

Yoh. 8:7

Contohnya Tuhan Yesus sendiri beberapa kali Dia pergi menyendiri dan mencari tempat untuk melakukan introspeksi diri. Dengan cara itu Ia berbicara dengan BapaNya dan mendapatkan energi untuk memperlengkapi dirinNya menghadapi berbagai-bagai tantangan. Seperti saat itu tantangan dari ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi membawa kepadaNya seorang perempuan yang tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Menurut hukum taurat, perempuan itu harus dirajam dengan batu. Apakah pendapatMu tentang hal itu?. Jawab Yesus kepada mereka: Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." (Yohanes 8:7). Setelah mereka mendengarkan perkataan Yesus itu, pergilah mereka seorang demi seorang meninggalkan perempuan itu dan tidak ada seorangpun yang berani menghukum perempan itu. Lalu kata Yesus, Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi, mulai sekarang.

Jadi introspeksi diri itu penting bahkan kita harus terus mengevaluasi diri sendiri agar kita menjadi orang yang rendah hati dan menyerah tanpa syarat kepada Tuhan. Gagal dalam introspeksi diri, gagal untuk hidup berkenan kepada Tuhan. Contoh dalam Alkitab kehidupan Kain dan Habel (Kej. 4:1-16). Apa yang menjadi kesalahan terbesar kain sehingga persembahannya tidak diterima oleh Tuhan. Kain gagal dalam introspeksi dirinya.
1. Kain memberi persembahan kepada Tuhan, pusatnya adalah kebenaran dirinya sendiri dan kesombongan.
2. Kain masih menyimpan dosa dalam hatinya, dan dosa itu membuahkan kejahatan yang pada akhirnya ia membunuh Habel adiknya sendiri.
3. Hubungan Kain dengan Allah terputus, dan Kain gagal untuk hidup berkenan kepada Tuhan.

Saudaraku, peristiwa Kain dan Habel ini merupakan gambaran hidup kita yang sering gagal dlam introspeksi diri, dan gagal dalam membangun komunikasi dengan Tuhan sehingga kita gagal dalam membangun hidup yang berkenan dihadapan Tuhan. Sadarlah bahwa hanya oleh kasih karuniaNya kita bisa berkenan dihadapan Tuhan. Amin. BS

 

 

No comments:

Post a Comment