Insropeksi Diri (1)

Minggu, 27 November 2016

Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. …” ( Yohanes 8:7,9)

Jawaban Yesus kepada para ahli Taurat serta orang-orang Farisi perihal perempuan yang tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah (Yoh. 8:4), mendorong mereka untuk introspeksi diri.

Di dalam kamus Indonesia “introspeksi diri” memiliki makna “mau melihat keberadaan dirinya sendiri” atau “mengoreksi/mengevaluasi diri”. Kecenderungan orang untuk melihat kesalahan orang lain dari pada melihat kesalahan dirinya sendiri jauh lebih besar!. Orang lebih mudah mengoreksi kekurangan orang lain dari pada kekurangannya sendiri. Dalam khotbahNya di bukit Yesus pernah berkata “Mengapakah engkau melihat selumbar dimata saudaramu, sedangkan balok didalam matamu tidak engkau ketahui?.... Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu”. (Matius 7:3-4).

Yesus menyebut orang yang tidak mau melakukan introspeksi diri sama halnya dengan “orang munafik!”. (Matius 7:5). Yaitu orang yang tidak dapat melihat dan mengeluarkan balok dimatanya, sementara orang itu hanya melihat selumbar dimata orang lain.
Mendengar perkataan Yesus itu, membuat mereka satu-persatu undur serta meninggalkan tempat itu. Mereka sadar bahwa dirinya juga orang yang berdosa, sehingga tidak seorangpun berani untuk menghukum wanita itu dengan melempari batu.

Saudara yang terkasih di dalam Tuhan, marilah kita bersama selalu mau untuk introspeksi diri kepada Tuhan dan sesama. Ada pepatah dunia yang berkata, “tidak ada gading yang tidak retak”… ungkapan Jawa yang popular “menungso iku penggonane salah”. Introspeksi diri menjadikan hidup saudara dan saya menjadi lebih bijaksana dan adil, Pemazmur Daud berkata, “Dari padaMulah kiranya datang penghakiman: MataMu kiranya melihat apa yang benar” (Mazmur 17:2). Amin. NDP

 

 

No comments:

Post a Comment