Instropeksi Diri (3)

Selasa, 29 November 2016

“Dan ketika mereka terus menerus bertanya kepadaNya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka “Barang siapa diantara kamu tidak berdosa hendaklah ia yang pertama melempar batu kepada perempuan itu “ Yoh. 8:7

Kata introspeksi diri merupakan sebuah kata yang sanggat menarik untuk di bahas kata kata ini mengandung pemaknaan yang mendalam yang berarti “ penyelidikan (pemeriksaan, penelaahan ) terhadap diri pribadi; peninjauan (koreksi) terhadap pikiran (perasaan, sikap, perbuatan) sendiri; mawas diri “ (porwadarminta;1984)

Kata ini memiliki pengertian ketika manusia menghadapi persoaalan , kejadian apapun itu untuk tidak cepat-cepat menyalahkan orang lain karena setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Apabila manusia tidak introspeksi diri (mawas diri ) maka manusia akan menjadi manusia yang sombong karena merasa dirinya paling benar . Contoh :
1. Yohanes 8 :1-11
Apa yang dilakukan oleh ahli-ahli taurat dan orang-orang farisi ketika mendapati ada perempuan yang berbuat dosa, mereka menempakan perempuan itu di depan orang banyak dan di hadapan Tuhan Yesus supaya perempuan itu dihakimi menurut Hukum taurat. Tetapi jawab Yesus sambil membungkuk ke tanah dan menulis di tanah dan berkata “barang siapa diantara kamu tidak berdosa hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu” kalimat tersebut merupakan sebuah pesan :
• Supaya kita tidak cepat-cepat menghakimi tanpa memiliki saksi dan alat bukti .
• Andaikata kita memiliki saksi dan alat bukti bukan kewenangan kita untuk menghakimi.
• Justru kita lebih mawas diri, berhati-hati dan berdoa supaya Tuhan memberikan kekuatan kepada kita serta mendoakan kepada mereka supaya ada pada jalan yang benar.
2. Lukas 5 :27-32
Seperti apa yang di lakukan oleh orang-orang farisi dan ahli Taurat dan bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus katanya “mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?’ lalu jawab Yesus “bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit…”
Dari kedua contoh itu mengajarkan kepada kita supaya kita :
• Tidak menjadi hakim, menyalahkan orang lain justru malah interospeksi diri.
• Tetap berdoa supaya Tuhan memberikan kita kekuatan.
• Tuhan Yesus menjadi teladan yang amat baik bagi kita.

“Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu,sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui ? “ (Matius 7 :3, Luk 6 :41 )(PS)

 

 

No comments:

Post a Comment