“Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku."
( 2 Korintus 12:9 )
Penulis kitab Korintus
Rasul Paulus dalam bagian ini, ingin
memberikan sebuah kesaksian tentang
pengalaman sebuah penglihatan dan pernyataan yang diterima dari Tuhan. Rasul
Paulus pada dasarnya ingin bermegah atas penglihatan dan pernyataan yang
dilihat mengenai seorang yang diangkat ke Firdaus ini merupan kasih karunia
yang Tuhan nyatakan tetapi Paulus tidak
bermegah atas hal itu.
Ada beberapa point yang
akan kita pelajari mengenai tema perenungan kita minggu ini berkenaan cukuplah
kasih karuniaku bagimu.
Kasih karunia Tuhan itu nyata. Dalam bahasa Yunani kasih karunia χαρις charis yang berarti karahiman,
belas kasihan rahmat. Paulus dalam bagian ini mulai mengerti tenang
pernyataan-penyataan istimewa dari kehadiran Tuhan, kuasa atau kemuliaan Allah,
justru dalam kelemahan Paulus Kuasa
Tuhan semakin nyata.
Kasih
karunia Tuhan memberi Paulus kekuatan.
Paulus mengerti
tentang kasih karunia yang dinyatakan
kepadanya melalui penglihatan dan pernyataan, jika ia bersaksi didepan banyak
orang tentang penglihatan itu yang Paulus takutkan orang menghitungkan lebih
dari apa yang dilihat dan didengar. Paulus menganggap itu sebuah kebodohan
bahkan itu dapat menjadikan dia sombong atau tinggi hati, tetapi dengan
penglihatan dan pernyataan itulah Paulus menjadi tetap rendah hati dan mendapat kekuatan dari
kasih karunia itu sendiri.
Kasih karunia Tuhan membuat Paulus
percaya. Dalam pikiran Paulus, hanya oleh karunia Allah saja
orang-orang beriman terpanggil, sama seperti dirinya, dan karena itu, kita
tidak dapat membanggakan diri (Rom 3:27). Paulus harus memuliakan Allah karena
karunia keselamatan-Nya yang cuma-cuma, yang tidak dapat diperoleh berdasarkan
upayanya sendiri.
Pernyataan Cukuplah kasih karuniaKu bagimu merupakan ‘hukum karunia’ (Roma
5:21), kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh
Yesus Kristus, Tuhan kita. Paulus juga menyatakan bahwa karunia tersebut
diterima pula dalam penderitaan (2Kor 12:9) karena hal itu merupakan karya Roh
Kudus, yang mengajarkan kemurahan hati orang-orang percaya (Bb).
No comments:
Post a Comment