HIDUP TIDAK TERGANTUNG PADA KEKAYAAN ( 4 )


Luk 12 :15

Yesus menjawab pertanyaan seorang tentang hal pembagian warisan dengan pernyataan waspadalah terhadap ketamakan. Dalam bahasa Yunani pleonexia diterjemahkan sebagai ‘ketamakan’ dalam (Luk 12:15) dan sebagai ‘keserakahan’.

Ada beberapa point yang kita dapat pelajari berkenaan tema  renungan kita minggu ini, berfokus dari pernyataan Yesus waspadalah terhadap segala ketamakan.


1.    Ketamakan menduakan Tuhan.
Ketamakan adalah akar dari kejahatan, karena pada hakikatnya perbuatan demikian adalah pemujaan kepada diri sendiri, maka disamakan dengan penyembahan berhala yang tertinggi di Efesus 5:5. Orang yang tamak dapat melupakan Tuhan sebab firman Tuhan mengatakan “sebab dimana hartamu berada, disitu juga hatimu berada” (Mat 66”21). Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Mat 6:33).


 2.  Ketamakan berarti kesia-siaan.
Mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dibumi adalah sebuah kebodohan yang bisa dicuri, dan dimakan ngengat, bahkan tidak bisa menyelamatkan kita untuk bisa masuk surga. Tetapi  firman Tuhan mengajarkan kita untuk mengumpulkan harta disurga yang tidak bisa dimakan ngengat dan dicuri oleh pencuri, ini berarti kehidupan yang kekal disorga ( Matius 6:19-20)


3. Ketamakan berarti mementingkan diri sendiri. Secara asasi kata itu berarti penonjolan diri yang lalim dalam soal milik. Kata itu muncul dan sering dihubungkan dengan moralitas, dalam daftar-daftar perbuatan jahat (Efesus 4:19). Sementara Perjanjian Baru juga mengakui bahwa seharusnya kekayaan diberi Tuhan kepada orang-orang tertentu untuk membantu orang-orang yang miskin (Ulangan 15:10).


4.  Ketamakan mendatangkan murka Tuhan.
Ketamakan karena kekayaan itu menjauhkan orang dari tujuan dasar dari kehidupan, sebab hidup telah dipenuhi oleh keinginan duniawi atau kedagingan yang mendatangkan murka Allah (Kol 3:5). Baiklah kita belajar hidup mencukupkan diri dari  anungrah Allah (Bb).

No comments:

Post a Comment