HIDUP MENURUT PERINTAHNYA (2)


  (2 Yoh. 1:6 )

Hidup menuruti perintahNya Itu berbicara hidup yang penuh ketaatan terhadap perintahNya. Yohanes 15:17 berkata : “Inilah perintahKu kepadamu “Kasihilah seorang akan yang lain.” Kasih adalah perintah yang tidak bisa ditawar-tawar lagi oleh kita orang percaya, yaitu : kasih kita kepada Tuhan dan kasih kita kepada sesama. Penting untuk difahami bahwa kedua kasih itu tidak sama.  
Cintailah Tuhan Allahmu dengan sepenuh hatimu, dengan segenap jiwamu dan dengan seluruh akalmu, itulah yang pertama, dan penting. 
Cintailah sesamamu seperti engkau mencintai dirimu sendiri. Jadi, Tuhan itu harus kita cintai dengan lebih unggul, sedangkan sesama, secara terbatas. Sebab jika kita orang percaya tidak benar-benar mengasihi Tuhan, maka kita orang percaya tidak mungkin bisa mengasihi sesama. Dan salah satu cara/bukti kita orang percaya mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh yaitu kita dapat mengasihi sesama. Saudara-saudaraku, 2 tingkat kasih ini harus dipraktekkan didalam kehidupan kita. Kalau tidak ? Berarti tidak taat. Dalam bahasa Yakobus, itu bukan iman yang hidup tetapi iman yang mati/palsu (Yakobus 2 : 17)

Tiga kali Yakobus memperingatkan kita orang percaya tentang iman yang tidak disertai dengan perbuatan adalah mati (Yakobus 2 : 17, 20, 26). Jadi, Yakobus menjelaskan kepada kita bahwa iman yang tidak menghasilkan perbuatan hidup yang baik, kehidupan yang penuh kasih baik itu kepada Tuhan atau sesama, termasuk iman yang mati. Markus dan Lukas menjelaskan tentang iman setan-setan. Markus 5 : 1-13, setan-setan itu percaya bahwa Yesus itu adalah Anak Allah yang maha Tinggi, (sebagai hakim yang akan datang) dan mereka tunduk kepada kuasa firmanNya. Lukas 8 - 31 setan-setan itu percaya akan jurang maut itu ada. Namun hidupnya tetap saja hidup dalam pemberontakan kepada Allah. Tetapi iman yang disertai dengan perbuatan akan menghasilkan iman yang dinamis. Iman yang dinamis adalah iman berdasarkan Firman Kristus yang membawa perubahan hidup dan iman yang menghasilkan kuasa dan menyelamatkan. Contohnya imannya Daniel, 3 orang temannya, Sadrakh, Mesakh, Abednego, juga imannya Elia yang diperintahkan Tuhan untuk pergi dan tinggal di tepi sungai Kerit (1 Raja-raja 17:4). Saudaraku, adakah kita memiliki iman yang disertai dengan perbuatan ?.  Amin (BS) 

No comments:

Post a Comment