API PENTAKOSTA MEMBAKAR HATIKU (3)



Kisah 2: 14-21

Pentakosta adalah hari raya ke 5 orang Kristen. Selain Natal, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan Tuhan Yesus, sebenarnya masih ada hari raya yang ke 6 yaitu kedatangan Tuhan Yesus yang ke 2 kalinya. Pentakosta adalah hari pencurahan Roh Kudus. Kisah 1:8 Roh Kudus diberikan supaya orang percaya bisa memberitakan Injil. Yohanes 15:26 berkata: “Jikalau penghibur yang akan Ku utus dari Bapa datang yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa. Ia akan bersaksi tentang Aku”. Kalau kita percaya bahwa 
kita telah memiliki  Roh Kudus berarti kita harus rajin untuk memberitakan Injil. Sebab api Pentakosta yang membakar hati kita adalah api Roh Kudus dan api yang untuk memberitakan Injil. Injil sebagaimana Kristus memerintahkan kepada murid-muridNya sebelum Ia naik ke sorga bahwa mereka harus nemberitakan Injil kepada sekalian bangsa. 

Kisah 2:14-21 inti khotbah Petrus, setelah dia mengalami pengalaman-pengalaman bersama Roh Kudus, benar-bemar dia mengalami lawatan kuasa yang supranatural secara khusus yang di impartasikan oleh Roh Kudus kepadanya untuk memampukan dan menyelesaikan maksud-maksud Allah dalam memberitakan injil dengan penuh keberanian yang luar biasa. Hasilnya sebanyak 3000 orang yang mendengar khotbah Petrus membuka hatinya untuk bertobat dan memberi dirinya untuk dibaptis. Apa yang membuat Petrus tetap semangat?. Yaitu karena menjaga api Roh Kudus dan api Pentakosta dalam hatinya. Demikian seharusnya kita juga. 

Contoh yang lain ialah Rasul Paulus. Rasul Paulus selalu menjaga api Roh Kudus dan api Pentakosta dalam hatinya agar terus berkobar sampai akhir hidupnya. Paulus tidak membiarkan kenyamanan, penganiayaan kelaparan atau pedang menghalangi tugasnya untuk memberitakan Injil dari dalam penjara yang sempit dan lembab pun ia masih terus menularkan iman dan InjilNya kepada sesama yang ada dipenjara, atau umat Tuhan di berbagai tempat, lewat surat-suratnya. 
Bagaimana dengan kita?. Adakah kita masih semangat dan tetap memberitakan InjilNya?.  Amin. (BS)

No comments:

Post a Comment