TUHAN MENGENAL SIAPA KEPUNYAAN-NYA (7)



“Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan." (II Tim. 2:19)

Pada saat Paulus menulis surat yang ke 2 kepada Timotius ini. Kaisar Nero sedang berusaha untuk menghentikan perkembangan kekristenan di Roma dengan penganiayaan yang bengis terhadap orang-orang percaya dan pada saat itu Paulus sedang berada dalam tahanan negara di Roma. Itulah sebabnya Paulus mengirim suratnya kepada Timotius untuk menegaskan bahwa “Tuhan mengenal siapa kepunyaanNya”. Artinya mereka yang sungguh-sungguh menjadi miliknya akan berpaling dari kefasikan dan ajaran-ajaran yang palsu dan mereka akan tetap setia sebab:
1. Allah yang akan menjadi sumber kehidupannya.  Yohanes 1:3 berkata:
Allah adalah pencipta alam semesta  tidak ada segala sesuatupun yang ada, yang tidak diciptakan oleh Allah. Tanpa sumber hidup yaitu Allah maka manusia tidak memilik arti hidup yang  sesungguhnya, sebab di dalam hati manusia ada sebuah sudut yang kosong yang tak dapat di isi oleh apapun juga kecuali oleh Allah. Dan manusia tanpa sumber hidupnya akan menyebabkan kekacauan dan kehancuran bahkan dalam kecemaran dan kejahatan (Roma 1: 18-32). 

2. Berjalan dalam terang firmanNya. Mazmur 119:105 berkata: “FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” bila kita membaca Mazmur 119, Mazmur ini mengungkapkan kasih yang agung untuk firman Allah yang tertulis.  Firman Allah disebutnya sebagai janji, perintah, pedoman, kesaksian, ajaran, hikmat, kebenaran, keadilan dan teguran. Firman Allah dijadikan sebagai penghiburan, perlindungan, harta, pedoman hidup, kebahagiaan hati dan jiwa dan sumber jawaban segala kebutuhan. Jadi orang yang berjalan dalam terang firmanNya memberi jaminan kebahagiaan secara rohani dan jasmani. 

3. Mau menjadi hamba yang sejati. Seorang hamba yang sejati tidak mengharapkan untuk  menerima pujian setelah dia melaksanakan tugasnya. Tetapi seorang hamba yang sejati, hanya akan berkata : “kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan “ baca I Korintus 4:5c “Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah “.  Amin. (BS). 

No comments:

Post a Comment